CHAPTER 100

89 14 0
                                    

CHAPTER 100

Saat kadet memasuki akademi, semua kadet akan dipanggil berdasarkan nomor urut yang diberikan pada hari pertama. Sampai kadet lulus ujian Tahap keempat dan mendapatkan gelar Squad Leader, barulah kadet tersebut dibebaskan dari nomor tersebut.

Dan dengan menjadi Squad Leader, sang kadet akan disejajarkan derajatnya dengan para instruktur. Alasan mengapa kadet berusaha sekeras mungkin untuk lulus setiap ujian di Akademi, adalah karena itu adalah jalur tercepat untuk naik ke hierarki sekte yang lebih tinggi.

"Ini dia."

Instruktur Impeng menyerahkan sebuah kotak kayu kecil yang berisi Pil Naga Hitam lainnya. Setelah sukses melewati tes Tahap keempat, Yeowun berhak mendapatkan satu Pil Naga Hitam lagi.

"Selamat telah menjadi Squad Leader, Instruktur Chun."

Impeng berbicara dengan nada yang sangat sopan. Dia sekarang memperlakukan Yeowun dengan setara, bukan sebagai kadet belaka.

"Terima kasih, instruktur."
Impeng tersenyum dan mengangguk.

Dia tidak menyangka Yeowun akan lulus ujian Tahap keempat dalam waktu sesingkat ini. Tentu saja, sebagian karena ulah Sang Munyo.

Ada dua hak istimewa lagi yang diberikan kepada mereka yang lulus ujian Tahap keempat. Mereka akan diberi kamar pribadi untuk menginap.

"Apakah itu nyata?"

"...Apakah kau sangat menyukainya?"

Yeowun sepertinya lebih menyukai hadiah kamar pribadi itu daripada ketika dia menerima lencana yang membuktikan dia sebagai Squad Leader. Itu karena Yeowun merasa canggung saat harus berbagi asrama cowok dengan seorang gadis, Mun Ku. Dan hak istimewa lainnya adalah sesuatu yang tidak dia perkirakan.

"Datanglah ke bengkel pandai besi di utara, besok pagi."

"Pandai besi?"

Yeowun menjadi bingung, dan instruktur senior Hou Jinchang menjelaskan.

"Kami akan membuatkan senjata pilihan khusus untuk Squad Leader yang lulus ujian Tahap keempat. Kupikir ini adalah salah satu yang paling kau butuhkan saat ini. Ha.. ha.."

Prajurit level Master akan diberikan hak istimewa ke mana pun mereka pergi, bahkan dalam akademi sekalipun. Hak istimewa itu berupa penempaan senjata unik khusus untuk Squad Leader yang baru. Yeowun amat senang mendengarnya, karena sampai sekarang dia belum memiliki senjata sendiri.

"Ohh!"

Hadiah yang diberikan kepada kadet yang lulus melewati tes pasti sepadan. Memang demikian proses yang ditetapkan untuk membangkitkan prajurit yang tangguh. Guardian Kiri Lee Hameng kemudian berbicara dengan Yeowun ketika semuanya sudah selesai.

"Kalau begitu, aku akan menjelaskan kepadamu tentang tes kelima."

Lee Hameng kembali ke nada berwibawanya. Walaupun Yeowun telah menjadi Squad Leader, Hameng tetaplah seorang Guardian, sehingga dia masih berada di peringkat yang jauh lebih tinggi, jadi itu tidak masalah.

'Tes kelima ...'

Yeowun tidak mengira dia akan mendengar tentang aturan ujian Tahap kelima begitu cepat. Dia mendengar bahwa tes akan menjadi lebih sulit secara eksponensial dimulai dengan tes kelima, bahwa tidak banyak yang lulus. Yeowun bisa lulus ujian Tahap keempat dengan mudah, karena dia sudah berada di level True Master.

"Tes kelima, adalah menelusuri Gua Segel Iblis."

Yeowun menjadi bingung. Gua Segel Setan adalah salah satu tempat yang belum dibuka untuk kadet. Itu terletak jauh di utara akademi, di mana ada puing-puing reruntuhan bangunan yang bertuliskan
'Gua Segel Iblis' di depannya.

"Bisakah saya mengikuti ujian itu kapan saja, seperti ujian keempat?"

"Ya. Tetapi kau harus layak dulu untuk itu, makanya diberi keleluasaan waktu untuk mengambilnya."

"Layak untuk...?"
Yeowun bertanya, dan Hameng kembali menatap Yeowun.

"Kau harus berada di puncak level Grandmaster."
Yeowun kehilangan kata-kata karenanya.

Dia memang berharap akan terus berusaha untuk menjadi lebih kuat, tetapi dia tidak menyangka kalau ujian Tahap kelima ini harus membutuhkan kekuatan tingkat tinggi. Untuk mencapai puncak level Grandmaster, Yeowun harus melompat setidaknya tiga level kekuatan dari sekarang. Dan itu jelas tidak mudah.

Mengingat hanya ada 100 prajurit teratas dalam seluruh Sekte Iblis yang berada di level Grandmaster, itu membuktikan betapa sulitnya untuk menjadi sangat kuat. Rata-rata hanya ada sekitar 10 kadet yang lulus ujian kelima sepanjang sejarah Akademi. Waktu yang diberi selama 4 tahun, mungkin tidak bakalan cukup.

'... Ini memang sulit. Mungkin butuh waktu lebih lama.'

Tidak diketahui seberapa sulitnya Gua Segel Iblis itu, hingga membutuhkan persiapan yang begitu matang.

"Jika kau terburu-buru, maka kau tidak akan menemukan pemahaman yang mendalam di sana. Jangan terburu-buru sebelum berfikir."

Lee Hameng memberikan nasihat singkat, tetapi dia tulus dalam kata-katanya. Tujuan akademi adalah untuk membesarkan prajurit yang powerfull. Dan memiliki begitu banyak prajurit level Grandmaster, berarti Sekte Iblis akan tumbuh lebih kuat, jadi Hameng berharap Yeowun akan segera menjadi sangat kuat.

"Kalau begitu, itu saja. Aku berharap kau beruntung."

"Terima kasih Pak. Aku tidak akan mengecewakanmu."
Yeowun membungkuk.

"Bubarlah."

Lee Hameng memberi perintah, dan Yeowunpun berlalu pergi.

Semua instruktur menghela nafas, karena mereka sekarang harus kembali ke tugas dokumentasi berkas mereka.

Sedangkan Yeowun, setelah mendengar tentang tes Tahap kelima, segera berjalan menuju gedung perpustakaan.

"Sekarang aku bisa mengunjungi lantai empat dan tiga sekaligus!"

Yeowun paling penasaran dengan teknik pedang Sword Force of Sky Demon yang ada di monumen batu mutiara biru di lantai atas.

"Oh."
Instruktur yang sedang mengawasi para kadet yang memasuki perpustakaan segera mengenali sosok Chun Yeowun. Yeowun adalah salah satu pangeran berlabel hitam, dan juga pernah berkunjung ke lantai satu dan dua pada hari yang sama, jadi wajar jika dia ingat.

'Hah? Anak ini meninggalkan labelnya.'
Instruktur menggelengkan kepalanya.

Semua kadet diharuskan memiliki tanda di dada mereka, untuk menunjukkan status mereka. Instruktur menghentikan Yeowun yang mencoba menuliskan namanya di buku tamu dan berbicara.

"Di mana tagmu?"

"Aku sudah mengembalikannya."

"Mengembalikan? Apakah kau tidak lulus ujian?"

Instruktur mengerutkan kening dengan jawaban itu. Dia salah mengartikan jawaban itu sebagai Yeowun yang gagal dalam ujian. Yeowun kemudian mengeluarkan lencana perak dari sakunya dan menunjukkannya kepada instruktur.

"Hah?"

Diatas lencana itu tertulis huruf SL, yang membuat instruktur menjadi tercengang. Dia tahu bahwa memiliki lencana itu berarti Yeowun sudah bergelar Squad Leader.

"A-apakah kau sudah lulus tes Tahap keempat?!"


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang