CHAPTER 117
Yeowun tidak bisa merasakan apa pun di dalam kegelapan. Dia ingin berbicara, tetapi suaranya tidak keluar dan dia juga tidak bisa mendengar suara apapun.
Kegelapan seperti itu biasanya membuat orang takut, tetapi kegelapan ini sangat nyaman bagi Yeowun seolah-olah dia adalah bayi dalam kandungan. Ketika Yeowun hampir meresap ke dalam kegelapan yang begitu nyaman, dia tersentak dan kembali sadar.
'Tidak! Aku tidak bisa membiarkan kegelapan ini merasukiku.'
Yeowun kemudian memanggil Nano.
'Nano! nano!'
Tapi Nano tidak menjawab.Jika dia akan terjebak dalam kegelapan ini, maka ada kemungkinan dia akan gagal dalam ujian Tahap kelima.
'Apa yang harus kulakukan?'
Tidak seperti kegelisahan Yeowun, kegelapan sangat tenang dan sunyi. Yeowun kemudian fokus mencoba menemukan kembali kesadarannya.
'Jika aku masih bisa berpikir, berarti tubuhku masih utuh. Mari fokus.'
Ini dalam keadaan normal tentu mudah. Namun karena Yeowun sudah tidak bisa merasakan apapun, jadi itu seperti mencari jarum di tumpukan jerami untuk menemukan kesadarannya.
Setelah beberapa saat, Yeowun yang tadinya fokus untuk mendapatkan kembali kesadarannya, kini berubah menjadi metode pernapasan Sky Force of the Sky Demon.
Kesadarannya larut saat dia menggenggam pedang hitam, jadi ini adalah pilihan terakhirnya. Dalam pekatnya kegelapan, mulai terjadi perubahan. Kegelapan yang menyelimutinya mulai berputar dan masuk ke satu titik, di mana titik itu seperti menyedot segalanya.
'Apakah kegelapan itu masuk ke dalam diriku?'
Yeowun bisa merasakannya dengan jelas. Kegelapan tak berbatas yang mencoba menelannya tadi, sekarang tersedot masuk ke dalam.
Prosesnya sangat cepat, sehingga seolah-olah kegelapan tadi hanyalah imajinasi belaka. Dan ketika kegelapan tersedot seluruhnya, seluruh area tempat dia berada kini berubah menjadi putih.
Daerah itu bergetar, dan permukaan di bawah kakinyanya berubah menjadi lapisan air. Tampak ada makhluk yang muncul dari bawah air.
Makhluk itu memiliki sisik putih mutiara yang indah yang berbentuk naga putih. Walau wujudnya masih terlalu kecil untuk disebut naga, tapi dikepalanya ada tanduk kecil.
'Ular naga?'
Wujudnya mirip dengan ular naga hitam yang dia lihat sebelumnya, kecuali naga yang ini punya sisik dan tanduk berwarna putih.
Ular naga putih ini kemudian melihat ke atas dan meraung. Itu adalah raungan yang mengandung energi suci yang cukup untuk mengguncang seluruh ruang. Saat tubuhnya menggeliat, sisiknya mengembang dan Yeowun melihatnya semakin membesar.
'Apakah naga itu bertumbuh?'
Tanduknya juga mulai tumbuh lebih panjang, tampak seperti akan berubah menjadi naga sejati. Tetapi ketika naga itu bergerak, area di sekitarnya bergemuruh dan bergetar. Permukaannya juga berguncang seperti laut di landa badai besar. Saat itulah, terdengar suara suatu benda yang ditebas, ular naga putih menjerit kesakitan.
'Ah!'
Rupanya benda yang ditebas itu adalah tanduk dikepala naga tadi. Seseorang telah menebas tanduknya. Ular naga putih menjerit dan memutar tubuhnya yang besar dan sisik putihnya segera berubah menjadi hitam. Mata kuningnya berubah menjadi merah, dan seorang pria berjubah hitam berjalan ke arahnya dengan tatapan puas.
'Dia ...!'
Pria itu menghunus pedang hitam di tangannya, dan dapat dipastikan bahwa itu adalah pedang 'Sky Demon' yang Yeowun ambil sebelum dia dikurung dalam kegelapan.
Ular naga menjadi murka dan menyerang ke arah pria itu. Saat itulah pedang hitam ditangan pria itu melepaskan kekuatan Qi gelap.
'Itu kekuatan Qi?'
Yeowun belum pernah melihat kekuatan Qi gelap seseram itu. Pria itu merangsek ke arah ular naga, melepaskan formasi pedang yang kuat, dan menyerbunya. Ketika pria itu berlari melewati ular naga, kepala ular itu sudah terbelah menjadi banyak bagian.
'Sword Force of The Sky Demon!'
Yeowun bisa mengenali formasi pedang ini. Itu adalah formasi ketiga dari Sword Force of the Sky Demon. Tapi daya gempur yang dilihatnya ini jauh lebih kuat daripada ketika dia menggunakannya sendiri.
Darah hitam muncrat dari tempat di mana kepalanya terpenggal, menutupi permukaannya dengan warna hitam. Pria itu kemudian mengayunkan pedang hitamnya ke arah bangkai ular naga.
Seketika saja, asap yang hitam muncul dari tubuh ular dan tersedot ke dalam pedang. Pria itu menatap pedang dan berbicara.
"Penyerapan energi ini akan memakan waktu lama. Berarti ini bukan untukku."
Pria itu berkata sambil menoleh ke arah tempat Yeowun berdiri.
'Hah?'
Saat dia bertatapan dengan mata hitam pria itu, pandangan Yeowun dengan cepat berputar dan terdistorsi.
"Ugh!"
Dan Yeowun dengan cepat bangkit tersadar akibat bau busuk yang masuk melalui mulut dan hidungnya. Tidak yakin entah kapan, tetapi dia telah jatuh ke dalam cairan hitam.
"Ugh! Uuweegh!"
Yeowun bahkan menelan cairan itu beberapa teguk, terasa sangat menjijikkan. Jika beracun, Nano pasti akan mengeluarkannya, tapi sepertinya tidak apa-apa. Namun, masih sulit untuk membiasakan diri dengan bau busuknya.
[Apakah Anda baik-baik saja, Master?]
'Nano?'
Yeowun kemudian melihat sekeliling. Yang ada hanya genangan cairan hitam, dan dindingnya berwarna biru pucat.
"Akhirnya aku kembali..."
Yeowun tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Semua kejadian tadi terlalu jelas untuk dianggap sebagai ilusi. Apalagi dia ingat dengan jelas saat terkurung begitu lama dalam kegelapan sambil menonton pria berjubah hitam membunuh ular naga.
"Oh.. Tidak!"
Ketika Yeowun siuman, dia memikirkan apa yang lebih penting. Dia telah menghabiskan begitu banyak waktu dalam kegelapan. Mungkin dia telah melewati batas waktu ujian Tahap kelima.
Yeowun bertanya pada Nano, 'Nano, berapa lama aku pingsan?'
[Anda tidak pingsan, Master. Anda hanya terjatuh saat memegang pedang.]
KAMU SEDANG MEMBACA
NANO MACHINE
AksiyonChun Yeowun, Seorang pangeran pewaris tahta Lord Sekte Iblis yang tidak dianggap karena ibunya hanya seorang pelayan. Bersaing dengan 6 pangeran pewaris tahta lainnya yang lebih diunggulkan. Sedari kecil hidup dibawah ancaman pembunuhan dari 6 klan...