CHAPTER 150
"Apa? Apakah kau akan ikut pergi juga?"
Mata Jin Guuk melebar saat dia menatap Ko Wanghur. Barulah dia menyadari bahwa Ko Wanghur yang selalu saja berbicara tentang pendapat ide dan sarannya, kini terkesan diam.
"Aku tidak sendirian dalam hal ini."
"Hehe. Aku juga akan keluar."
Mun Ku berbicara dengan penuh semangat."Mun Ku?"
"Aku juga ikut pergi."
Dan Baek Gi juga mengangkat tangannya untuk angkat bicara.'Tunggu...'
Ternyata yang akan ikut pergi ini adalah mereka yang telah lulus tes Tahap lima. Che Takim dan Hou Sangwha kemudian menoleh ke arah Sama Chak yang baru saja bergabung dengan mereka. Dan Sama Chak hanya mengangguk malu-malu karena dia juga sudah lulus tes itu.
"Ya. Aku memang masih perlu banyak pelatihan, tetapi aku akan pergi untuk mendukung Pangeran."
Mereka sudah membicarakan hal ini dengan Chun Yeowun. Mereka semua sudah lulus tes Tahap lima. Dan karena menganggap tes Tahap enam adalah tes yang nyaris mustahil, maka mereka aman saja untuk mengatakan bahwa mereka telah menyelesaikan pendidikan akademi.
"Maaf aku harus mengatakan ini setelah kita semua memutuskan."
Ko Wanghur mulai menjelaskan kepada anggota lainnya.Ada dua alasan mengapa Chun Yeowun harus meninggalkan akademi. Seperti yang disebutkan sebelumnya, satu alasan adalah untuk mendapatkan lebih banyak dukungan untuk menjadi pewaris. Dan alasan yang lainnya adalah karena Lord dan 8 Penatua sekte sedang tidak berada ditempat, karena mereka pergi ke kawasan Wulin.
Dan dengan absennya 5 Penatua dari 6 Klan utama selain Baek Oh yang sudah mati, ini adalah waktu terbaik bagi Yeowun untuk meninggalkan akademi.
"Kalau begitu kita akan pergi bersama!"
"Ya, kita akan pergi bersama!"
Hou Sangwha yang menyatakan pertama kali bahwa dia juga akan ikut meninggalkan akademi, diikuti oleh anggota lainnya. Tapi Yeowun menggelengkan kepalanya, dan meminta mereka untuk tetap tinggal.
"Tidak, kalian harus tetap tinggal."
"T-tapi!"
"Aku tahu kalian semua ingin mendukungku ke manapun aku pergi, tetapi jika kalian benar-benar ingin membantuku, maka kalian harus menyelesaikan pelatihan kalian semaksimal mungkin, sebelum memutuskan untuk meninggalkan akademi."
"Ah..."
Chun Yeowun berpikiran bahwa mereka masih memiliki potensi untuk menjadi lebih kuat. Walau potensi itu tidak dianugerahkan untuk semua orang, seperti Ohjong, Jin Guuk, atau Machil yang masih belum sepenuhnya menguasai teknik bela diri peringkat atas yang diberikan kepada mereka sebelumnya.
"Jadi, kita belum cukup kuat untuk membantu Pangeran."
"Dia meminta kita untuk menggali lebih banyak kekuatan."
"...Kita harus menjadi kuat!"
Mereka sudah lama menghabiskan waktu bersama dengan Chun Yeowun, jadi mereka semua paham apa yang dimaksud Yeowun. Mereka semua memutuskan bahwa mereka harus menjadi lebih kuat demi Chun Yeowun dan masa depan yang terbentang di depan mereka.
'He Bong pasti akan bersedih.'
Jin Guuk menoleh pada He Bong.Tampak He Bong sedang berusaha meredakan emosinya, terlihat dari bahunya yang naik turun menahan tangis. He Bong, yang selalu mengaku sebagai pelayan terbaik Yeowun, tidak diizinkan pergi bersama tuannya, sehingga Jin Guuk mencoba untuk menghiburnya atas kekecewaan karena ditinggal.
'Hah?'
Saat itulah He Bong melompat dari tempat duduknya dan menoleh pada kadet lain yang akan ditinggalkan di akademi dengan mata berkaca-kaca dan berkata lantang.
"A-Aku akan mengurus Pangeran, jadi kalian tidak perlu khawatir, dan segeralah keluar untuk bergabung bersamanya!"
"... Ugh."
Ko Wanghur kemudian menutupi matanya dengan telapak tangannya sambil menggelengkan kepala. Dia sudah menyuruh He Bong untuk tetap diam sampai mereka meninggalkan akademi. Tapi He Bong malah merusak rencana dan membocorkan keikut sertaannya.
Khusus kasus He Bong, dia terus bersikeras untuk ikut pergi keluar bersama sejak Chun Yeowun mengutarakan rencananya, jadi He Bong ikut dipilih sebagai pengecualian. Tetapi jika He Bong membocorkan keikut sertaannya di sini, maka kemungkinan besar anggota lain akan merasa dianak tirikan, dan pasti memaksa untuk ikut juga.
"Apa?! Pangeran! Bagaimana anda bisa melakukan ini pada kami!"
"Anda menyuruh kami untuk tinggal, tapi kenapa anda bisa untuk membawa He Bong!"
"Bukankah anda mengatakan kita harus menjadi lebih kuat dulu?"
Tak perlu diungkapkan, betapa semua kadet menentang bila He Bong dibawa pergi. He Bong, yang baru menyadari kesalahannya, menjadi serba salah.
"...He Bong, urus semua ini olehmu sendiri."
Chun Yeowun menggelengkan kepalanya dan meninggalkan tempat kejadian."T-tuan!"
Terpaksa He Bong harus menghabiskan waktunya berjam-jam hanya untuk membujuk kadet lain agar bersedia tetap tinggal.
Pada larut malam setelah selesai waktu makan malam, di sebuah rumah besar di sisi barat daya dari kastil Sekte Iblis. Rumah itu sedikit lebih kecil dari kediaman Klan Racun, suasananya terkesan lebih gelap dan suram. Tidak seperti kediaman klan lain yang mewah dan megah.
Di panel besar di luar gerbang, tertulis Klan Ilusi Hantu. Terlihat dua orang penjaga sedang bertugas di luar gerbang. Mereka memakai topeng kulit berwarna putih yang hanya memperlihatkan mata dan lubang hidung mereka saja.
Jika seseorang tidak tahu bahwa itu sekedar topeng, maka mereka terkesan seperti hantu. Karena itulah, tidak ada warga sekte yang tinggal di sekitaran situ berani untuk mendekati rumah besar ini.
Dan sekarang, para penjaga melihat ada rombongan yang datang ke arah mereka, sesuatu yang jarang terjadi. Mereka adalah 6 pria dan wanita muda di akhir usia belasan, dengan satu orang yang posturnya paling mencolok.
'Hmm?'
Seorang pemuda berjanggut, berotot, dan sekitar dua kepala lebih tinggi daripada ukuran orang dewasa manapun. Dia adalah yang paling terlihat dari kejauhan, tetapi ketika mereka sampai di depan gerbang, pemuda yang berjalan paling depan menjadi yang paling mencolok.
Rambut pemuda itu tergerai panjang di punggungnya, dengan wajah putih pucat. Dia sepertinya tidak memiliki energi internal, tetapi dia menyandang blade dipunggungnya dan menggantungkan pedang
di pinggangnya, membuktikan bahwa dia seorang seniman beladiri.'Siapa lelaki ini?'
Sebagai penjaga, mereka mengenal sebagian besar warga sekte yang menetap di sekitar kawasan ini. Jadi rombongan ini baru pertama kalinya mereka melihat. Kedua penjaga meletakkan tangan mereka di atas pedang dan bertanya, "Apa yang membawa kalian ke sini?"
Pria muda berambut panjang itu kemudian mengeluarkan medali biru dari sakunya. Medali itu diukir dengan aksara angka 12 di atasnya.
"I-ini...?!"
Mata dua pria menjadi besar karena terkejut dan mereka dengan cepat melepaskan tangan mereka dari pedang dan membungkuk hormat.
"Penatua #12, selamat datang."
Medali itu adalah bukti bahwa orang yang memegangnya adalah seorang Penatua, gelar peringkat tertinggi dalam Sekte Iblis.
Pemuda yang tadi menunjukkan medali Penatua #12, berbicara kepada para penjaga.
"Tolong beri tahu Penatua #11 Huan Yi, bahwa Chun Yeowun
Penatua #12 ada di sini untuk menemuinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
NANO MACHINE
ActionChun Yeowun, Seorang pangeran pewaris tahta Lord Sekte Iblis yang tidak dianggap karena ibunya hanya seorang pelayan. Bersaing dengan 6 pangeran pewaris tahta lainnya yang lebih diunggulkan. Sedari kecil hidup dibawah ancaman pembunuhan dari 6 klan...