CHAPTER 103

60 9 0
                                    

CHAPTER 103

Sunong kemudian menggelengkan kepalanya dan berkata,
"Maaf, tetapi kau hanya diizinkan untuk dibuatkan satu senjata saja."

"Oo.. aku mengerti."

"Aku kira kau mungkin berada dalam dilema saat ini. Senjata mana yang lebih kau butuhkan?"

Yeowun kemudian berpikir sejenak, lalu memilih pedang. Dia membutuhkan pedang yang bisa dia andalkan saat mengeluarkan teknik pedang Force of The Sky Demon untuk saat ini.

'Pedang yang ditanganku ini sudah mulai retak saat aku menggunakan skill ini sebelumnya, jadi pedang ini mesti jadi pedang yang utama."

Yeowun tidak menyadari hal ini sebelumnya, tetapi setelah bertarung melawan tawanan saat tes Tahap ketiga, Yeowun memeriksa pedangnya dan melihat bahwa semuanya sudah retak. Dengan kerusakan separah itu, kemungkinan besar pedangnya akan hancur jika dia menggunakan pedangnya untuk teknik formasi kedua.

"Aku mengerti, itu ide bagus. Aku sebenarnya berspesialisasi dalam membuat pedang daripada blade."

"Terima kasih."

"Baiklah, sebelum kita mulai, bisakah kau mendemonstrasikan skill pedangmu dihadapanku?"

"Hah?"
Yeowun jadi bingung, mengapa Sunong ingin melihatnya menggunakan pedang.

"Jika aku ingin membuat pedang yang cocok untuk tanganmu, maka aku perlu melihat kau melakukannya sehingga aku bisa menganalisa apa yang harus aku lakukan."

"Ohh! Oke, aku mengerti."
Yeowun mengangguk lalu mengeluarkan pedang dari sarungnya.

Pedang yang digunakannya hanyalah pedang standard dari akademi. Yeowun mempersiapkan dirinya dengan pedang di tangannya.

Meskipun dia belum melakukan gerakan apa-apa, namun auranya sudah berubah dan Sunong tersentak kaget. Yeowun kemudian bergerak untuk mendemonstrasikan formasi pertama dari Sword Force of the Sky Demon di udara.

24 gerakan pedang meninggalkan jejak di udara saat membelah angin. Gerakan formasinya segera berakhir, tetapi energi yang tersisa, masih terasa dan membuat angin bertiup menjauh.

"Selesai."

Ketika Yeowun selesai, Sunong tersentak sadar dari ekspresi tercengangnya. Dia kemudian menoleh pada Yeowun dengan tatapan bingung dan Yeowun bertanya, "Apakah tadi itu belum cukup?"

"Uh ..." Sunong mengerutkan kening dan menjawab,
"Aku tidak tahu harus berkata apa ... Aku tidak bisa membuat pedang."

"Hah? Apa maksudmu?"

"Bisakah kau menunjukkan pedang itu padaku?"

Sunong menerima uluran pedang yang baru saja digunakan Yeowun, lalu mengeluarkan palu dari kantongnya. Dia kemudian membanting palunya ke bilah pedang tadi.

"Apa?!"

Bilahnya hancur seketika setelah dpukul menggunakan palu. Seluruh bilahnya, bukan hanya titik yang terpukul saja, hancur.

Ternyata pedang tadi tidak bisa menahan gerakan yang baru saja dilakukan Yeowun.

"Tidak ada pedang biasa yang bisa menahan gerakan pedang sekuat itu." Inilah alasan mengapa Sunong sangat terkejut.

Kekuatan dalam gerakan itu begitu kuat sehingga tidak ada pedang biasa yang sanggup untuk menahannya.

"Tentu saja kau bisa membuat satu pedang yang lebih kuat ..."

"Jika ada kemungkinan akan berhasil, aku pasti akan mengatakan bahwa aku bisa melakukannya."

"Terus, gimana dong?"

"Jika kita harus membuat pedang yang sanggup menahan skill pedang seperti itu, maka kita membutuhkan besi dingin."

"Besi dingin!"

Yeowun teringat Pedang Gila milik Submeng yang juga ditempa dari besi dingin. Itu adalah logam yang digali di wilayah laut utara. Dimana logam itu jauh lebih tahan lama daripada besi biasa.

Sumbernya sangat langka dan tentu saja mahal, sehingga hanya 100 prajurit teratas dari Sekte Iblis yang berada di peringkat 'Clan Leader' saja yang berhak mendapatkan logam itu.

"Ah..."

Yeowun menginginkan sebuah pedang, tapi sepertinya itu tidak akan terealisasi dalam waktu dekat ini. Yeowun tahu bahwa teknik Kekuatan Pedang itu begitu mematikan, tetapi dia baru menyadari bahwa kekuatan yang ditimbulkannya akan sebesar ini.

Jika Yeowun bersikeras ingin mendapatkan sebuah pedang, maka dia harus lulus ujian Tahap kelima dan mencapai peringkat 'Clan Leader'.

"Hmph."

"Maafkan aku. Aku sangat bersemangat saat melihat gerakan pedangmu yang luar biasa itu, tapi..."

Sunong merasa lega, dan Yeowun kemudian memintanya untuk membuat sebuah blade. Sunong berkata bahwa dia bisa membuatkan sebilah blade yang pas untuk Tarian Pedang Butterfly.

"Dengan gagang seperti ini... bukankah kau cocoknya menggunakan blade yang ramping dan ringan?"

Sunong benar-benar ahli dalam keterampilannya, dan menemukan bentuk terbaik yang diperlukan untuk menggunakan keterampilan tersebut. Bentuk blade itu nantinya sangat mirip dengan Crazy Blade yang dimiliki Submeng.

Yeowun belum bisa mendapatkan sebilah pedang, tapi untuk sementara dia harus puas setidaknya mendapatkan sebilah blade.

"Kembalilah dalam jangka waktu 2 minggu."

"Terima kasih."

"Kuharap akan tiba masanya saat aku membuat pedang untukmu."
Sarkas yang Sunong bicarakan, adalah bahwa dia berharap Yeowun akan lulus ujian Tahap kelima.

Setelah selesai mengunjungi pandai besi, Yeowun melanjutkan tujuannya ke ruang pelatihan. Apa yang selanjutnya Yeowun rasakan saat memasuki gedung, dia merasakan ada lebih banyak orang di dalam gedung itu.

'Sudah banyak kadet yang telah mencapai level Master.'

Gedung ini hanya terbuka untuk kadet dilevel Master. Beberapa hari yang lalu, hanya ada sekitar 10 kadet yang boleh menggunakan gedung ini, tetapi sekarang ada lebih dari 15 orang.

Dan dengan orang-orang sekaliber Ko Wanghur yang akan menjadi prajurit level Master, kemungkinan jumlah kadet yang akan bergabung dengan ruang pelatihan ini akan terus meningkat. Namun, tujuan Yeowun disini berbeda dari orang-orang itu.

'Aku harus segera menjadi prajurit level superior.'

Yeowun harus memenuhi persyaratan dasar untuk mengikuti ujian tes Tahap kelima. Yeowun kemudian berjalan memasuki salah satu bilik dan duduk untuk bermeditasi.

Kemudian dia mengeluarkan 2 kotak kayu. Itu adalah kotak Pil Naga Hitam yang dia dapatkan ketika lulus ujian Tahap ketiga dan keempat.

"Ugh."

Bau busuk dari dalam kotak merembes keluar, dan Yeowun jadi ragu-ragu sejenak.

"Haruskah aku makan keduanya satu persatu? Atau memakan keduanya dalam sekali telan?"

Yeowun belum pernah berada dalam situasi seperti ini sebelumnya, makanya dia jadi ragu-ragu. Tetapi jika dia mengkonsumsinya satu per satu, itu berarti akan memakan waktu lebih lama.

'...Baiklah.' Yeowun lalu menyuap kedua pil itu ke mulutnya.

Sebiji pil saja baginya sudah terasa menjijikkan, tetapi sekarang dia harus menelan keduanya. Yeowun tidak bisa menyembunyikan kepahitan yang muncul di wajahnya. Dia berusaha menelan pil yang sudah dikunyahnya itu.

Yeowun kemudian bangkit dari tempat duduknya dan mulai memperagakan teknik Kekuatan Pedang Iblis Langit untuk pernafasan, sebelum dia memerintahkan, 'Nano, bantu aku menyerap pil naga ini.'

Suara Nano menggema di kepalanya.

[Mendeteksi adanya kumpalan besar zat yang dapat memicu aliran energi yang sangat kuat. Kecepatan dalam peningkatan energi terasa lebih cepat. Menghentikan penyerapan energi agar tidak menghilang sia-sia, dan meningkatkan metabolisme akan membutuhkan pembesaran meridian titik darah, yang akan mengakibatkan rasa sakit yang parah.]

Gaung suara Nano itu lebih mirip usaha untuk memperingatkannya.


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang