CHAPTER 128

58 6 0
                                    

CHAPTER 128

Para Penatua dari Sekte Iblis merangkap dua jabatan, sebagai Patriark dari klan mereka masing-masing, sekaligus juga salah satu jendral yang paling kuat dari Sekte Iblis.

Tidak seperti perkiraan semua orang, di mana selaku Penatua, selaku Jendral perang berpengalaman dan selaku senior bagi para juniornya, paling tidak Baek Oh akan memberikan kesempatan pertama bagi Yeowun untuk menyerang. Namun Penatua Baek Oh malah lebih dulu menyerbu untuk menyergap.

"Tuan Muda!"

"Itu penyergapan namanya!"

Semua anggota Yeowun terkesiap dan terkejut. Tapi saat tongkat yang mengandung kekuatan Qi itu menyerang Yeowun, tubuhnya memudar dan menghilang.

'Ah!'

Langkah Ilusi. Itu adalah hasil dari teknik seseorang yang mampu bergerak begitu cepat sehingga bisa meninggalkan wujud dirinya di tempat. Itu adalah hasil dari bergerak sebelum dipukul, sehingga bahkan prajurit terkuat pun sulit untuk mengantisipasinya.

'Dia menggunakan Langkah Ilusi untuk melawanku?!'

Baek Oh kemudian dengan tenang memutar tongkatnya dan melepaskan formasi defensif ke arah punggungnya. Chun Yeowun yang kemudian muncul di belakang Baek Oh dipaksa mundur 5 langkah untuk menghindari formasi defensifnya.

'Kakek ini masih bisa bergerak cepat.'
Baek Oh tidak seperti musuh lain yang pernah Yeowun lawan sampai sekarang.

Dengan bermodalkan pengalaman lebih dari ratusan kali pertempuran melawan musuh, Baek Oh pasti tahu kalau Yeowun akan masuk untuk membalasnya di tempat yang tidak terlindungi, dan tebakannya benar.

"Demi para dewa ..."

"Dia benar-benar sudah dilevel Superior ..."

Semua kadet dan instruktur tercengang melihat ini. Tidak ada penonton di sekeliling yang menyadari Langkah Ilusi dari Yeowun. Mereka baru saja melihat Yeowun menghilang dan muncul kembali di belakang Baek Oh. Satu-satunya yang melihat gerakan Chun Yeowun adalah Lee Hameng dan Sama Yi, penatua #9.

'Bagaimana bisa...?'

Lee Hameng terkejut dengan teknik bergerak Chun Yeowun. Jika dia tidak salah, maka gerakan Yeowun persis sama seperti teknik Marakim Sang Guardian Agung. Keterampilan berjalan Marakim sangat kuat sehingga tidak ada yang bisa mengejarnya, dan memberinya julukan Dewa Angin.

'Apakah ada buku teknik berjalan Guardian Agung di lantai 5?'

Tebakan Hameng benar. Keterampilan berjalan Chun Yeowun berasal dari buku teknik: Langkah Dewa Angin.

Tapi Yeowun tidak tahu teknik ini milik siapa.

'Teknik ini cukup berguna.'
Awalnya Yeowun tidak yakin, apakah teknik ini akan berguna atau tidak ketika dia pertama kali mempelajarinya. Tetapi karena Baek Oh tidak dapat mengejarnya, maka itu pasti teknik yang kuat. Baek Oh kemudian dengan cepat menganalisa cara melawan Yeowun.

'Jika dia terlalu cepat, maka aku akan membuatnya melambat.'

Baek Oh dengan cepat mengayunkan tongkatnya ke arah kaki Yeowun. Kemudian seketika ada energi yang melompat keluar dari tongkat dan membidik kaki Yeowun.

'Peluru Energi?'

Peluru Energi. Itu memungkinkan bagi para prajurit level Superior untuk melemparkan kekuatan Qi mereka yang telah berkumpul diujung senjata untuk melemparkannya seperti peluru.

Saat Yeowun melompat, peluru energi menghantam lantai gelanggang, meninggalkan suara ledakan yang kuat, mengakibatkan seluruh tanah dan debu dibawah lantai tertiup naik menutupi gelanggang. Baek Oh kemudian ikut melompat menembus debu dan melepaskan formasi kelima dari Seni Racun Perusak. Dia tetap mengejar kaki Yeowun.

'Apakah kakek ini mencoba menyegel gerakanku?'

Yeowun kemudian mengulurkan tangan ke gagang blade putihnya. Saat dia berhenti, blade putih itu muncul dengan sendirinya.

Baek Oh, yang belum pernah mendengar ataupun melihat wujud dari blade seputih dan seramping itu, mencemooh.

'Apakah kau pikir kau sanggup memblokir tongkat baja dinginku dengan pisau seramping itu?!'

Tongkat Baek Oh tampak berlekuk aneh terbuat dari baja dingin yang sangat kuat. Apalagi didalam tongkat itu juga mengandung kekuatan Qi yang mampu untuk menghancurkan batu yang keras.

Blade ditangan Yeowun segera berputar, dan Yeowun melepaskan formasi kedua dari Butterfly Blade Dance.

Dua formasi yang menggunakan kekuatan Qi bertabrakan, menimbulkan suara menggelegar yang sangat nyaring.

"Ugh!"

"T-telingaku!"

Kadet yang belum mencapai level Grandmaster terlalu lemah dalam membentengi diri mereka dari energi menyakitkan yang menyeruak menghujam telinga mereka.

Mereka berdua saling mendorong satu sama lain dan menjauhkan diri.

'B-blade apa itu?'

Baek Oh menatap blade 'Naga Putih' milik Yeowun dengan kaget. Bentrokan senjata tadi sama-sama melawan formasi, tetapi blade milik Yeowun telah membuat banyak kerusakan pada tongkat baja dingin Baek Oh. Dan bladenya sendiri tidak ada goresan sedikitpun.

'Siapa yang memberinya blade yang begitu berharga?!'

Rasanya sangat janggal. Bahkan jika Yeowun telah naik ke level Superior, dia seharusnya belum memiliki pengalaman dalam pertarungan nyata. Tetapi Yeowun mampu untuk bereaksi dengan baik seolah-olah dia telah bertarung dalam ratusan pertempuran. Dan yang paling tidak masuk akal adalah energi internalnya.

'Apakah dia benar-benar baru kali ini berada dilevel Superior?'

Bila diukur, energi Yeowun tampak seperti level pemula, tetapi dalam setiap serangan bladenya mengandung energi yang tidak kalah dengan energi Baek Oh sendiri.

Dari awal Baek Oh sudah menggunakan 100% energinya. Dia tahu bahwa meskipun musuhnya terkesan lemah, tapi dia selalu harus mencoba yang terbaik agar tidak kalah. Karena kesalahan apa pun dapat menyebabkan kematiannya.

'Apakah anak ini masih menyembunyikan kekuatannya?'

Setelah beberapa kali pertukaran jurus, Baek Oh dapat menyimpulkan bahwa Yeowun masih menyembunyikan kekuatan aslinya. Jika itu benar, maka setidaknya, dibutuhkan seorang lagi yang sama atau lebih kuat dari dirinya. Mata Baek Oh berubah serius.

'Dia belum melakukan yang terbaik melawanku? Dia benar-benar monster.'

Sekarang Baek Oh bisa mengerti mengapa Chun Jongsum, cucunya tidak mampu mengalahkan Yeowun. Dia telah melihat banyak orang yang berbakat, tetapi belum pernah melihat orang yang dapat tumbuh dalam kecepatan seperti Yeowun.

Baek Oh teringat Nyonya Mu yang mengunjunginya kemaren malam.

"Penatua Baek. Anda harus menerima permintaan dari akademi."

"Nyonya Mu ... tidakkah kau pikir kau sudah keluar dari batasanmu?"

Nyonya Mu adalah istri dari Penatua #1, tetapi dia tidak punya wewenang untuk memerintah Patriark Klan atau Penatua lainnya.
Baek Oh yang belum berada dalam suasana hati yang baik mulai terpancing amarahnya, namun Nyonya Mu menawarinya sesuatu.

"Aku tahu keberadaan Dewa Tabib."


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang