CHAPTER 168
Aura permusuhan semakin kuat saat dia berjalan mendekat. Bahkan jika Nyonya Mu adalah sosok yang kuat, dia hanya pada tahap akhir dari prajurit level Grandmaster. Dia tidak akan tahan untuk bernapas di bawah tekanan yang datang dari energi tahap puncak level Superior milik Chun Yeowun.
'Aku ... apakah dia akan membunuhku juga di sini?'
Nyonya Mu telah memasang jebakan dengan perhitungan yang matang agar dia bisa membunuh Yeowun. Tetapi justru dialah yang terancam akan dibunuh. Dia tidak bisa mengerti apa yang salah. Chun Yeowun menghampirinya dan menatapnya.
"Apakah kau cukup merasakan rasa sakit itu?"
"Kenapa kau melakukan ini padaku? Akulah yang memasang jebakan itu, tapi kenapa kau malah membunuh anak... Aaahh!"
Yeowun menendang perut Nyonya Mu sebelum dia sempat menyelesaikan perkataannya, dan terlempar jauh ke belakang. Tendangan itu tidak menggunakan energi apapun, tetapi kekuatan fisik yang kuat mampu mendorongnya ke belakang, mengaduk organ dalamnya. Darah mulai mengalir di tenggorokannya saat dia bangun kesakitan dan Yeowun berjalan ke arahnya.
"Apakah kau pikir kau akan mati dengan nyaman ketika kau membunuh ibuku?"
"?!"
Ketika Nyonya Mu mendengar ini, matanya menjadi besar dan menatap Yeowun dengan kaget. Sudah 10 tahun berlalu. Bahkan Lord, setelah mengerahkan para pengawalnya untuk mencari, tidak dapat menemukan siapa dalang di balik kematian Nona Hwa. Bagaimana Chun Yeowun bisa mengetahuinya?
Yeowun kemudian mengeluarkan selembar kertas kusut dan melemparkannya pada Nyonya Mu. Ada banyak tulisan di kertas itu dan Nyonya Mu membaca dengan mata gemetar.
[Ini Chun Jongsum dari klan Racun. Chun Yeowun, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu.]
Sepuluh jam yang lalu, lewat dari tengah hari di rumah besar milik Klan Racun, seorang pria paruh baya menerima laporan dari seorang prajurit Klan Racun.
"...Aku melihatnya dibawa pergi oleh para prajurit dari klan Bijaksana. Aku tidak bisa mendengar dengan jelas karena aku harus menjaga jarak dari mereka, tetapi aku melihat pria berjanggut panjang berkata kepada pemuda itu, bahwa pemuda itu adalah bawahan dari
Chun Yeowun.""Hanya itu berita yang kau dapat hari ini?"
"Ya pak. Hanya itu, dan kejadian di restoran tadi."
"Aku mengerti."
Prajurit itu kemudian pergi balik ke posnya, dan pria paruh baya itu berjalan ke ruang utama. Di dalam ruang utama, ada tempat tidur dengan seorang pria muda, kurus dan pucat, nyaris tidak bergerak dari tempat tidur.
"Pangeran, ini aku."
"Paman ... kamu di sini."
Pria yang nyaris tidak berbicara di tempat tidur adalah Chun Jongsum, pangeran dari klan Racun. Dia sekarang bisa berbicara setelah sembuh dengan cara luar biasa. Dia sudah lancar berbicara saja, itu sudah merupakan prestasi yang luar biasa.
Setelah dua hari, barulah Chun Jongsum bangun dari pingsannya, saat mencoba mengatakan sesuatu dengan perasaan marah, ketika Baek Oh bertemu Nyonya Mu. Awalnya Jongsum menderita kelumpuhan di sekujur tubuhnya, jadi dia bahkan tidak bisa menggerakkan lidahnya, tetapi ketika dia siuman lagi, dia sudah bisa berbicara lagi. Itu adalah keajaiban yang terjadi karena kemarahannya mempengaruhi indranya. Dia masih tidak bisa bergerak, tapi setidaknya dia bisa berbicara walau dengan sangat lambat.
"Jadi... klan... Bijaksana... apakah ada... ada gerakan?"
"Iya, ada."
Pria paruh baya itu adalah satu-satunya tetua klan Racun yang tersisa, Baek Seng. Klan Racun gagal menyergap klan Bijaksana dan telah kehilangan sebagian besar kekuatan mereka. Pasukan yang tersisa sekarang ditempatkan diberbagai sudut kota untuk mengawasi pergerakan dari klan Bijaksana, karena mereka khawatir klan Bijaksana akan bergerak kapan saja untuk menghapus kekuatan mereka yang tersisa.
"Anda mungkin tidak suka mendengar ini, karena Chun Yeowun telah keluar dari akademi."
"!!!"
Mata Chun Jongsum bergetar. Dia belum bisa menunjukkan emosi, tetapi dia benar-benar terguncang mendengar berita itu. Baek Seng mulai melaporkan apa saja yang terjadi baru-baru ini. Dari Chun Yeowun yang ditemukan di restoran, dan salah satu bawahannya yang diculik di dekat kediaman Klan Bijaksana.
Chun Jongsum kemudian menyadari ada sesuatu gesekan yang terjadi antara klan Bijaksana dan Chun Yeowun.
'Klan Bijaksana menyerang bawahan Chun Yeowun...?'
Chun Jongsum termenung agak lama. Dia berpikir bahwa mungkin ini adalah kesempatan terakhirnya untuk bangkit kembali.
'Mungkin aku bisa membuat mereka saling bertarung.'
Karena semua kekuatan utama klannya telah musnah, Klan Racun kini fokus untuk sekedar bertahan hidup. Itu adalah hari-hari yang menyedihkan bagi mereka. Tapi Jongsum berpikir mungkin dia bisa menggunakan peluang ini.
'... Wanita jalang itu.'
Chun Jongsum sudah tahu siapa sebenarnya yang berada di balik kematian Nona Hwa, ibunda Chun Yeowun. Bagaimana jika Chun Yeowun sampai tahu bahwa Nyonya Mu tidak hanya menyerang bawahannya, tetapi juga dalang utama yang membunuh ibunya?
'Kalian berdua bisa saling membunuh.'
Jika rencananya berhasil, maka Chun Yeowun, yang telah menghancurkan hidupnya, dan juga membunuh kakeknya Baek Oh, atau Nyonya Mu yang telah menyalahkan segalanya pada Klan Racun, dan masih ingin memusnahkan mereka, akan mati.
"Paman..."
"Ya, pangeran. Apa yang harus kita lakukan?"
"Tulis... tulis... apa... yang.. aku... katakan..."
Chun Jongsum membuat Baek Seng menuliskan semua yang diketahui Jongsum seputar kematian Nona Hwa. Lalu membuatnya langsung dikirim kepada Chun Yeowun. Chun Jongsum menangis kegirangan karena mendapat kesempatan untuk membalaskan dendamnya, pertama kali setelah dia memulai hidupnya di ranjang.
Tapi tidak berselang lama setelah surat dikirim, nasib yang mengerikan bagi Klan Racun menimpa mereka. Persis seperti yang direncanakan Chun Jongsum, agar Yeowun dan Klan Bijaksana bisa saling bertarung, Nyonya Mu juga telah merencanakan untuk merekayasa musnahnya Klan Racun, bahwa Yeowunlah yang bertarung melawan sisa-sisa klan Racun.
KAMU SEDANG MEMBACA
NANO MACHINE
ActionChun Yeowun, Seorang pangeran pewaris tahta Lord Sekte Iblis yang tidak dianggap karena ibunya hanya seorang pelayan. Bersaing dengan 6 pangeran pewaris tahta lainnya yang lebih diunggulkan. Sedari kecil hidup dibawah ancaman pembunuhan dari 6 klan...