CHAPTER 141
Sebanyak 12 kadet berkumpul di depan tembok mengelilingi api unggun. Mereka adalah kadet dari kelompok Chun Yeowun. Saat ini adalah malam musim dingin yang dingin, jadi ada yang sengaja berdiam di dekat api agar tetap hangat, dan ada yang mengalirkan energi internal mereka untuk menjaga suhu tubuh mereka, meskipun itu sedikit merepotkan.
"Apakah hari ini Tuan Muda juga melewatkan makan malamnya?"
Ohjong bergumam sambil menghangatkan tangannya di atas api.Yeowun sudah tidak bersama mereka selama 6 hari terakhir, selain dari sarapan yang singkat. Yeowun memberitahu mereka bahwa dia ada sesuatu yang perlu dia latih, jadi mungkin akan melewatkan beberapa kali makan malam.
"Tapi dia hanya makan sekali dalam dua hari."
He Bong ikut menimpali dan Ko Wanghur mengangguk."Kita tidak melihatnya saat makan malam kemarin, jadi mungkin sekarang dia sudah ada di kantin."
Tidak seperti kelompok lain, mereka akan tetap menunggu sampai semua anggotanya lengkap, baru setelah itu pergi bersama ke kantin hampir di akhir waktu makan malam, mereka biasanya akan berpapasan dengan Yeowun, karena dia telah selesai makan dan sedang dalam perjalanan keluar.
"Ugh, kita seharusnya bisa makan malam bersama Tuan Muda jika mereka bisa keluar lebih cepat."
Hou Sangwha, Baek Gi, dan Jin Guuk masih belum bergabung dengan kelompok itu. Padahal mereka sudah menunggu selama 20 menit.
Mun Ku terlihat gelisah saat dia mengusap wajahnya dengan tangannya. Ko Wanghur menyeringai."Awalnya ni anak tidak seperti itu, tapi sekarang dia juga menyukai Tuan Muda seperti halnya He Bong."
He Bong adalah pelayan Yeowun pertama, jadi itu bisa dimaklumi. Tapi rasanya cukup aneh bila melihat status Mun Ku. Dia seorang anggota dari klan utama, tapi perhatiannya sudah mirip He Bong. Sepertinya Mun Ku terkesan romantis layaknya lawan jenis.
"Mun Ku sangat kuat walau terlihat terlalu gemulai."
Terkadang terasa aneh melihat lengan kurus dan tubuh mungil Mun Ku yang nyaris terlihat feminim.
'Hmph. Apa yang aku pikirkan.' Ko Wanghur mengira dia terlalu banyak menduga-duga, dan segera menggelengkan kepalanya.
Hou Sangwha tampak keluar dengan tergesa-gesa, diikuti oleh Jin Guuk dan Baek Gi yang keluar terakhir.
"Kalian terlambat lagi."
Mun Ku mengomel, Baek Gi membuang muka dengan canggung.Baek Gi selalu yang terakhir keluar, jadi Mun Ku sering mengomelinya. He Bong hanya pasrah karena Baek Gi terlambat.
"Yah, dia sudah lebih cepat dari kemarin. Ayo makan sekarang."
Saat mereka mulai berjalan ke arah selatan, Ko Wanghur yang sedang berjalan di depan tiba-tiba berhenti. Tidak hanya itu, 6 Pedang lainnya juga berhenti seolah-olah mereka merasakan sesuatu.
"A-apa yang terjadi... huh?!"
Sebelum Jin Guuk menyelesaikan pertanyaannya, lebih dari 20 kadet keluar dari balik dinding gedung pelatihan dan menghalangi jalan mereka. Setelah melihat wajah-wajah yang diterangi obor, Ko Wanghur mengerutkan kening. Pemuda yang berdiri di depan adalah Guk Shin.
'Guk Shin? Mereka ...'
Para penghadang itu adalah anggota kelompok Chun Muyeon. Sebelumnya mereka tidak pernah bentrok secara langsung sampai detik ini. Tetapi jika mereka sampai berani menghalangi jalan dengan senjata terhunus, itu berarti mereka punya niat tidak baik.
'Ini penyergapan ...'
Dalam perjalanan kembali ke kamarnya, setelah menyelesaikan makan malam, Chun Yeowun juga dihadang oleh 4 orang kadet.
'Hmmm.'
Yeowun kenal betul siapa saja orang-orang ini. Itu adalah Kingpo dari Klan Sword, Hang Yujik dari Klan Hasrat, Bu Yankang dari Klan Blade, dan Baek Churku dari Klan Racun.
"Kurasa mereka sudah bekerja sama."
Kingpo masih menyimpan dendam, karena tulang dadanya pernah diremukkan langsung oleh tangan Yeowun, sehingga Yeowun mengira dia telah meninggalkan akademi bersama Chun Kungwun yang kehilangan lengan.
Andai saja saat ini ada anggota dari Klan Loyal dan Klan Bijaksana, maka itu berarti semua anggota dari 6 klan utama lengkap berhadapan dengannya. Dan dari hawa permusuhan mereka, mudah ditebak maksud dan tujuan mereka berdiri di depan. Yeowun memandang mereka dan berbicara dengan santai.
"Apa yang kalian inginkan?"
Baek Churku melotot dan menghardik.
"Chun Yeowun. Kau pikir kami tidak akan membalasmu karena sudah membunuh Patriark kami, dan menghancurkan energi internal Jongsum!?"Baek Churku adalah orang yang paling menyimpan dendam kesumat terhadap Yeowun. Setelah energi internal Chun Jongsum dihancurkan, Churku memfokuskan diri berlatih keras dan mencari kesempatan untuk membalas dendam. Setelah Yeowun membunuh kakek Churku, Baek Oh, itu makin membuatnya murka.
"Dasar petani, kau ingin menggapai apa yang bukan milikmu. Tahta Lord itu bukan milikmu."
Bu Yankang dari klan Blade mulai menghunuskan bladenya dan berjalan mendekati Yeowun. Hanya Kingpo yang baru-baru ini terluka masih ragu-ragu. Hang Yujik juga mengeluarkan pedang yang terlihat seperti instrumen. Yeowun masih santai tidak terlihat tegang.
"Kalian pikir setelah kalian berempat sudah bisa mengalahkanku?"
"Hah. Cukup satu dari kami untuk mengalahkan orang sepertimu."
"Hmmm?"
Sepertinya mereka yakin bisa mengalahkan Yeowun secara nyata. Yeowun yakin bahwa tidak satu pun dari mereka yang mencapai level tertinggi, tetapi apa yang memberi mereka kepercayaan diri seperti itu?
'Anak petani bodoh! Aku sudah lama menunggu kesempatan ini!'
Baek Churku melotot.Sekitar 30 menit yang lalu, Churku menyaksikan sendiri Yeowun sudah memakan habis sup pedasnya, dan sangat lahap. Sup itu sudah ditaburi racun yang dia buat dengan semua pengetahuan dan kekuatannya.
"Kau bahkan tidak akan mengira seberapa keras aku bekerja untuk meracik racun itu."
Baek Churku telah bekerja lama untuk membuat jebakan bagi Yeowun. Dia maklum bahwa Chun Yeowun bukanlah seseorang yang bisa ditundukkan dalam hal seni beladiri, jadi dia telah menemukan cara untuk meracuninya terlebih dahulu.
"Kau bisa meracuni dia?"
"Tapi bagaimana caranya?"
Pada awalnya, baik Bu Yankang ataupun Hang Yujik belum yakin, bahwa ada cara untuk meracuni Chun Yeowun yang bahkan nyata-nyata sanggup menahan racun mengerikan milik Baek Oh, tetapi setelah mendengar skema itu, mereka memutuskan untuk bergabung.
'Mungkin kau berhasil mendorong keluar racun setelah mencapai level Superior, tetapi kau tidak akan bisa mendorong racun yang sudah masuk ke tubuhmu!'
Churku telah bekerja sangat keras untuk menyuap karyawan kantin yang memasak untuk meracuni Chun Yeowun. Dengan janji keberuntungan dan dukungan dari Klan Racun, karyawan tersebut memutuskan untuk memasak menu sup pedas, yang memiliki aroma rempah-rempah yang tajam untuk menyembunyikan campuran racun di dalamnya.
"Racunnya ada di sendok."
Bahkan jika Chun Yeowun selalu mencurigai segala sesuatu, tidak mungkin juga dia akan curiga bahwa seorang karyawan kantin akan berniat meracuninya.
Churku sempat berpikir kalau rencananya hampir gagal ketika Yeowun mencicipinya dengan sumpit, tapi selanjutnya Yeowun memakan habis semuanya.
Reaksi racunnya akan muncul setelah kisaran 10 menit. Efek racunnya akan membuyarkan energi internal sehingga tidak dapat dikumpulkan lagi. Dan efek racun selanjutnya akan menyakitkan, dengan cara melelehkan pembuluh darah dan organ dalam tubuh Yeowun sehingga dia akan mati perlahan-lahan.
'Aku berhasil!'
KAMU SEDANG MEMBACA
NANO MACHINE
ActionChun Yeowun, Seorang pangeran pewaris tahta Lord Sekte Iblis yang tidak dianggap karena ibunya hanya seorang pelayan. Bersaing dengan 6 pangeran pewaris tahta lainnya yang lebih diunggulkan. Sedari kecil hidup dibawah ancaman pembunuhan dari 6 klan...