NANO MACHINE

CHAPTER 132

CHAPTER 132

'Yah, apa pun pemicunya, ini sekarang adalah deklarasi perang.'

Perang akan dimulai saat pendidikan di Akademi selesai. Tetapi Yeowun terlebih dahulu telah memenggal kepala salah satu Patriark dari 6 klan utama. Tentu saja, keenam klan utama harus mewaspadai semua pergerakan dari Yeowun.

"Tapi Penatua Baek Oh tega menggunakan racun itu untuk membunuh Chun Yeowun di bawah pengawasan semua orang."

Yeowun punya banyak alasan untuk membunuh, karena Penatua Baek Oh yang mencoba membunuhnya lebih dulu. Dan dengan hadirnya saksi saat duel mereka, tidak mungkin tuduhan ini akan ditujukan pada Yeowun. Walau bisa dipastikan, bahwa Klan Racun mungkin akan melakukan sesuatu untuk membalasnya.

Chun Muyeon, pangeran dari Klan Bijaksana sampai mengepalkan tinjunya begitu keras, hingga kukunya menancap di telapak tangannya, lalu berbalik dan berlalu pergi.

"P-pangeran!"

Para pengikutnya, yang hampir berteriak kegirangan karena prestasi yang luar biasa, dengan cepat mengikuti Chun Muyeonn keluar dari pinggir gelanggang.

Dan seperti orang lain, Lee Hameng juga tercengang.
'Dia sanggup memenggal kepala Penatua Baek dalam wujudnya sebagai Monster Racun ...'

Lee Hameng sendiri bahkan tidak yakin akan mampu melakukan itu.

Hanya berselang 4 tahun. Seorang anak laki-laki biasa, tanpa bekal pengetahuan tentang teknik seni beladiri, sekarang telah menjelma jadi begitu kuat, sehingga sekarang dia bisa disejajarkan dengan para Jendral peringkat 5 besar Sekte Iblis.

'Apakah kita benar-benar sudah mendapatkan pewaris Lord yang akan menggantikan singasananya?'
Prediksi masa depan itu membuat Hameng sendiri merinding.

Segera, setelah semua racun menguap, instruktur turun ke tengah gelanggang untuk membersihkan sisa tubuh dari Penatua Baek Oh.

Bagaimanapun juga, dia tetaplah Patriark dari Klan Racun, jadi mereka harus ekstra hati-hati. Dengan persetujuan dari Penatua Sama Yi,
Lee Hameng berdiri dan berteriak nyaring pada Chun Yeowun yang masih berdiri di tengah gelanggang.

"Master Chun Yeowun, selamat! Anda telah lulus ujian Tahap enam!"

"Whoaaaaaaaaaa!"
Semua kadet memekik dan bersorak dengan bersemangat.

Ini adalah ujian Tahap enam pertama yang terlaksana dalam kurun waktu 70 tahun. Sungguh pencapaian yang luar biasa.

Chun Yeowun juga tersenyum dengan pencapaiannya ini, dan semua anggotanya berlari ke arahnya di tengah gelanggang. Ko Wanghur, dengan hidung yang masih berair, dan mata merah karena air mata, berteriak.

"Tuan Muda! Selamat!"

"Selamat!!"

"Apakah sekarang kami harus memanggilmu Penatua?! Ha ha!!"

Ohjong berbicara dengan nada menggoda, semua orang tertawa kegirangan.

Saat semua anggota Yeowun bersukacita, Penatua Sama Yi turun dari panggungnya dan mencari seseorang.

"Guardian Kiri, bisakah aku bertemu dengan putraku sebelum aku pergi dari sini?"

"Tentu. Anda bebas melakukannya."

Penatua Sama Yi harus keluar dari akademi karena tugasnya menjadi saksi sudah selesai, tetapi dia meminta pada Lee Hameng agar sejenak diizinkan untuk bertemu dengan putranya.

"Ayah!"

Sama Chak juga ingin mengucapkan selamat tinggal pada ayahnya, maka Sama Chak dengan cepat berlari ke arah Sama Yi.