CHAPTER 151

53 6 0
                                    

CHAPTER 151

'Jadi ... ternyata benar bahwa Patriark Klan Racun sudah mati.'

Penjaga itu benar-benar terkesima. Berita tentang kematian Patriark Klan Racun, Baek Oh, sudah tersebar luas di seluruh kawasan sekte. Ketika orang-orang mendengar bahwa Baek Oh terbunuh saat berpartisipasi dalam ujian akademi Tahap enam, mereka jadi penasaran, siapa Chun Yeowun ini.

'Dia hanya seorang remaja, tapi sudah berada di level Superior...!'

Sulit dipercaya. Pemuda di depannya ini bisa saja sama, atau bahkan lebih kuat daripada Penatua #11, Huan Yi si Seribu Wajah. Tapi mengapa Chun Yeowun, yang seharusnya masih berada di lingkungan akademi, malah berdiri di sini?

Salah satu penjaga lain berbicara.
"Saya akan memberitahu salah satu Tetua di dalam. Bisakah kalian menunggu di sini agak sebentar?"

"Baiklah."

Penjaga itu membuka sebuah pintu kecil di sebelah kanan gerbang besar dan berjalan masuk.

He Bong berbisik kepada Ko Wanghur,
"Tempat ini menyeramkan... rasanya akan ada hantu yang keluar."

"Aku kira juga begitu."

Bahkan Ko Wanghur terlihat semakin tegang membayangkan suasana menyeramkan di balik pintu kecil itu. Postur tubuhnya besar dan berotot, tetapi dia punya kelemahan pada hal-hal menyeramkan dan mistik seperti ini.

'Sudah lama ... tapi masih menyeramkan.'
Mun Ku pernah mengunjungi tempat ini bersama kakeknya, Mun Yun. Saat itu, Mun Ku tidak menyadarinya betapa angkernya rumah ini, tapi yang dilihatnya sekarang jauh lebih menyeramkan daripada yang pernah dia ingat. Penatua Huan Yi termashyur karena keanehannya, bahkan di antara 12 Penatua lainnya.

'Kuharap Pangeran bisa membujuknya.'
Mun Ku membathin.

Alasan mereka ada di sini adalah untuk mendapatkan dukungan dari Huan Yi. Huan Yi sendiri adalah Patriark dari salah satu klan bangsawan. Bersama dengan Penatua Mun Yun, mereka termasuk para Penatua yang tidak memihak pada salah satu dari 6 klan utama.

'Akan lebih baik jika kakek juga ada di sini.'

Karena peringkat Baek Oh turun ke peringkat Penatua #12, maka peringkat Penatua Mun Yun secara otomatis naik dari Penatua #9 menjadi Penatua #8. Oleh karena itu, dia termasuk diantara para Penatua yang harus ikut keluar dari kastil Sekte Iblis, untuk mendampingi Lord.

Bahkan jika status Mun Ku adalah cucu dari sahabat Huan Yi, sepertinya itu tidak akan banyak membantu, kecuali jika Penatua
Mun Yun sendiri juga ikut dengan mereka.

Tak lama kemudian, terdengar suara seseorang mendekat dari balik gerbang besar itu. Ada dua orang yang muncul melalui pintu kecil di sebelah kanan. Salah satunya adalah penjaga yang tadi masuk untuk memberi tahu kedatangan tamu, dan yang lainnya adalah seorang pria tampan dengan rambut dijepit.

Pria itu mengenakan pakaian sutra merah dengan kupu-kupu kuning dijahit di atasnya. Melihat perawakannya, dia adalah seorang pria, tapi wajahnya dirias layaknya perempuan, dan itulah yang memberinya kesan feminim.

'Apakah ada orang lain yang normal di sini?'

He Bong hampir berbicara dengan keras tetapi dia menahannya. Pria berpakaian merah membungkuk kepada mereka dengan sopan dan menyapa mereka.

"Salam perkenalan. Saya Nhu Yayen, seorang penasihat para tetua. Saya mendengar Penatua #12 ada di sini ... apakah anda Penatuanya?"

Gestur bicaranya sudah selayaknya seorang wanita. Tapi dia bertanya pada Ko Wanghur, bukan pada Chun Yeowun. Perawakan tinggi besar Ko Wanghur langsung menarik perhatian orang-orang yang melihatnya lebih dulu.

"Eh... bukan. Dia adalah tuanku yang anda maksud."
Ko Wanghur menunjuk ke arah Chun Yeowun. Nhu Yayen kemudian menutup mulutnya dengan gaya feminim, dan tertawa.

"Oh, saya sangat menyesal. Saya telah membuat kesalahan. Selamat datang, Penatua #12."

"Saya Chun Yeowun."

Chun Yeowun membungkuk tanpa perubahan ekspresi. Nhu Yayen kemudian memerintahkan para penjaga untuk membuka gerbang besar sambil tetap berbicara dengan Yeowun.

"Patriark kami menunggu anda di ruang tamu. Dia meminta Anda untuk ikut bergabung dengannya dalam perjamuan minum teh.
Silakan masuk."

"Terima kasih telah sudi menyapa kami pada jam seperti itu."

Dan ketika Yeowun melangkah masuk bersama dengan anggotanya, kedua penjaga memblokir mereka. Yeowun menyipitkan matanya dan menoleh pada Nhu Yayen.

"Oh! Salah saya belum memberi tahukan anda. Patriark kami hanya ingin menjumpai anda sendirian saja."

"...Mereka adalah orang-orang kepercayaanku."

"Maaf, tapi Patriark adalah orang yang sangat pemalu...
mohon anda memakluminya."

Nhu Yayen berbicara dengan sopan, tetapi jelas bahwa dia tidak akan mengizinkan orang lain masuk. Tapi Yeowun tidak ada di posisi untuk mengeluh, karena dialah yang justru perlu bantuan di sini.

"Maaf, tapi bagaimana anda bisa yakin bahwa junjungan kami tidak akan dalam bahaya jika dia masuk sendirian?"
Ko Wanghur pertama kali menyuarakan keluhannya.

Nhu Yayen kemudian tersenyum dan menjawab,
"Sudah jarang saya melihat ada pria hebat sepertimu dengan penghormatan sebesar ini! Yakinlah, Patriark kami tidak akan bersikap kasar terhadap para Penatua sekte kita. Hehe... Atau, bagaimana kalau begini saja? Saya akan mengizinkan satu orang untuk ikut masuk mendampinginya. Saya tidak bisa memberi izin lebih dari itu, atau Patriark akan memarahiku."

"Hah!"

He Bong mencibir dengan kesal. Sepertinya meloloskan satu orang diantara mereka tidak akan mengubah apa pun, tetapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

Karena mereka belum memutuskan siapa yang harus masuk mendampingi Yeowun, maka Mun Ku menawarkan diri.

"Biar aku saja yang masuk mendampingi."

Mun Ku adalah satu-satunya diantara mereka yang sudah pernah bertatapan langsung dengan Huan Yi, jadi semua orang setuju.

"Hmm..."
Nhu Yayen memperhatikan Mun Ku dengan aneh.

Segera, Chun Yeowun dan Mun Ku mengikuti Nhu Yayen ke halaman kediaman Klan Ilusi Hantu. Saat berjalan melewati gerbang besar, mereka disambut dengan halaman yang dipenuhi oleh berbagai bentuk bebatuan, dan boneka yang terbuat dari tumpukan jerami serta dipakaikan pakaian lengkap berwarna merah. Wajah semua boneka ini juga ditutupi topeng, yang memberikan getaran lebih menyeramkan pada tempat itu.

'Rasanya jadi lebih mencekam.'

Yeowun sudah berpikir yang aneh-aneh sejak dari luar tadi, tapi ternyata di dalam sini jauh lebih aneh lagi. Saat mereka melangkah melewati bangunan kecil ke arah belakang, ada wisma yang didekorasi dengan mewah.

"Patriark, ini tamunya."


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang