CHAPTER 193

72 9 0
                                    

CHAPTER 193

Mu Jinwon, salah satu dari tiga Jendral paling kuat bersama dengan Lord dan Guardian Agung Marakim, gugur secara tragis dan mengejutkan semua orang di Aula Besar. Para Patriark klan yang berpihak pada Chun Yeowun ingin bersorak kegirangan, tetapi mereka merasa segan bila membuat suara apa pun, sehingga mereka hanya menahan kegembiraan dihati.

Teknik blade yang Chun Yeowun gunakan ternyata mampu membuyarkan dua teknik pedang ditangan kanan dan kiri Mu Jinwon yang rasanya mustahil untuk diredam. Keheningan mencekam karena mereka semua terkesima.

'Demi para dewa! Dia membantai Penatua #1!'

'Apakah ini nyata?'

'Aku bahkan tidak tahu teknik blade seperti itu beneran ada!'

Dan salah satu yang mendapat perhatian dari para hadirin adalah Guardian Kanan, Submeng. Telah diketahui secara luas bahwa Guardian Kanan Submeng adalah sosok yang telah mengajari Yeowun cara menggunakan blade.

"Hmph."

Submeng terbatuk ketika dia merasakan orang-orang jadi memperhatikan dirinya. Tapi Submeng sendiri pasti juga dibuat terkejut oleh teknik blade yang diperagakan oleh Yeowun tadi.

'Sejak kapan dia mempelajari teknik blade yang begitu kuat?'

Submeng tidak terima, tapi teknik yang digunakan Yeowun tadi memang jauh lebih kuat daripada Butterfly Blade Dance miliknya.
Submeng hanya bisa tercengang.

'Dan lagi ... teknik blade itu, rasanya agak familiar.'

Memang rasanya agak aneh. Submeng belum pernah melihat teknik blade tadi yang begitu kuat, namun itu tampak familiar dimatanya.

Bukan hanya untuk Submeng, Guardian Kiri Lee Hameng juga sangat terkejut hingga kehilangan kata-kata. Jika dia tidak ikut membuka peti harta karun bawah tanah untuk Yeowun, mungkin dia juga tidak akan menyadarinya. Tetapi dia juga sudah melihat bekas tebasan yang ditinggalkan oleh teknik blade itu.

'Teknik B-blade dari Blade God!'

Teknik yang digunakan, adalah teknik yang sama persis dengan teknik yang mampu membuat luka sayatan pada kulit mumi di dalam bunker. Walaupun itu hanya luka sayatan, tapi dari bentuk, kedalaman dan kemiringan luka tersebut, menyiratkan kalau kekuatan yang terpancar sangat unik. Sehingga Lee Hameng mengingat semuanya dengan baik.

'Pangeran tidak hanya mempelajarinya, tetapi dia juga bisa menguasai teknik blade itu seorang diri? Bagaimana ini bisa terjadi...!'

Apakah benar-benar ada orang yang mampu mempelajari seni beladiri hanya dengan melihat luka yang tertinggal di tubuh?

Lee Hameng terkejut luar biasa dan mulai gemetar karena gembira.

'Dimulai saat dia menemukan teknik milik Leluhur Chun Ma ... apakah bakatnya benar-benar diberikan dari langit?'

Lee Hameng merasa pilihannya tidak salah. Dia sekarang yakin bahwa Chun Yeowun adalah wujud dari Sky Demon yang baru, yang akan terlahir kembali di Sekte Iblis ini.

'Guardian Kiri.'

Lee Hameng tersentak oleh pesan telepati dari Marakim. Mata Marakim melihat melalui topengnya, ke tumpukan tubuh Mu Jinwon yang berserakan dilantai.

'Kita harus membahas ini, nanti.'

'Siap, pak.'

Lee Hameng harus berbagi info dengan Marakim tentang pencapaian Chun Yeowun. Karena dia juga salah satu orang yang ditunjuk untuk melanjutkan cita-cita dari Sword Demon.

'Sungguh menakjubkan! Rupanya anda mampu memberdayakan rapat akbar ini semaksimal mungkin. Pangeran, Anda telah menunjukkan jati diri anda dengan baik di depan semua Patriark klan.'

Penatua #11, Huan Yi berpikir bahwa Chun Yeowun telah melakukan tugasnya dengan baik. Tidak hanya dalam mengalahkan Penatua #1, tetapi juga mampu menciptakan situasi seperti ini.

Jelas bahwa tindakannya telah memberikan efek yang besar dimata para Patriark klan, karena sampai detik ini mereka masih tercengang dari apa yang baru saja terjadi.

'Yah, anda telah mengurus pemimpin pertamanya, jadi istirahatlah, biar sisanya saya yang akan membereskan.'

Sosok Mu Jinwon sendiri sangatlah perkasa, dan pasukannya yang tersisa dari Klan Bijaksana juga terdiri dari prajurit yang sangat terlatih.

"Aku harus segera bertindak, apakah ada cara untuk merekrut mereka masuk ke dalam komando pangeran kita."

Mereka adalah bala tentara yang terlalu berharga untuk disingkirkan. Jika memungkinkan untuk membawa mereka bergabung, itu akan menjadi aset yang kuat bagi pasukan mereka.

Huan Yi harus segera merekrut mereka, sebelum empat klan lainnya bertindak lebih dulu untuk mengambil alih komando mereka.

'Aku jadi penasaran, apa yang mungkin dipikirkan Lord sekarang.'

Dan bagi Lord Yang Mulia, Chun Yujong, dia tidak terlihat begitu senang dengan apa yang baru saja terjadi. Dulunya, dia mengira Yeowun cukup menarik, tetapi kini pikirannya telah berubah.

Dia sudah mendengar bahwa Yeowun mampu mengalahkan Baek Oh. Memang, dia berharap Yeowun akan menjadi kuat, tetapi ini sudah
di luar perkiraannya.

'Dia sudah melebihi ekspetasiku.'

Formasi serangan pertama yang digunakan oleh Mu Jinwon adalah penyergapan, jadi akibat yang ditimbulkan tidak akan begitu fatal. Sebenarnya, Lord bisa saja langsung turun tangan untuk memblokir serangan lanjutan dari Mu Jinwon. Namun dia memutuskan untuk tetap diam dulu, menunggu bila nanti Yeowun sudah dalam situasi kritis. Tetapi berkaca dengan hasil duel mereka tadi, tampaknya ketangguhan Yeowun akan cukup untuk mengatrol posisinya naik di antara lima Jendral teratas Jianghu dalam waktu 10 tahun kedepan.

'Anak ini telah tumbuh semakin kuat, dan kini menjadi ancamanku.' Kekuatan Yeowun sudah tidak bisa lagi sekedar dimaklumi.

Pion itu hanya berguna jika masih bisa digunakan sebagai pion. Insiden ini membuat Chun Yujong harus mengawasi Chun Yeowun lebih ekstra. Saat itulah seseorang berteriak memecah kesunyian.

Itu Hang Soyu, Penatua #5.

"B-Berani-beraninya kau membunuh Penatua #1 di Aula Besar selagi Lord kita masih ada disini?!"

Dia sudah keder duluan setelah menyaksikan seseram apa kekuatan Chun Yeowun saat ini. Namun dia memutuskan kalau dia harus tetap meninggikan suaranya. Menurut hukum di Sekte Iblis, membunuh penatua lain di depan Lord tidak dapat diterima.

"Penatua Hang benar. Beraninya kau melakukan hal seperti itu! Penatua Chun Yeowun harus mendapatkan hukuman dari Lord, dan mengakui dosanya!"

Penatua #4, Ja Kinkeng ikut bangkit dan berteriak. Jika mereka tidak menjadikan ini sebagai polemik, maka ini hanya akan berdampak positif bagi Chun Yeowun. Jika mereka mengklaim bahwa Yeowun telah mengabaikan otoritas Lord, maka Lord perlu menanggapinya.

'Kita tidak bisa membiarkan dia menjadi ahli waris!'


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang