CHAPTER 172

63 6 0
                                    

CHAPTER 172

Sebelum keluar dari Akademi Iblis, Yeowun sudah diberi pengarahan tentang kondisi dan informasi berbagai klan oleh Guardian Kiri Lee Hameng, terutama klan tempat berasalnya 12 Penatua Sekte Iblis.

Semua informasi tentang klan yang disampaikan oleh Hameng, telah dirangkum dan disimpan di dalam istana Lord. Lee Hameng juga berbicara tentang Penatua #10, Yin Moha.

"Ada dua orang Penatua, yang bahkan Lord sendiri menganggap mereka sulit untuk dihadapi, karena karakter mereka yang unik.
Salah satunya adalah Penatua #10, Yin Moha."

Yang lainnya adalah Huan Yi, pemimpin klan Ilusi Hantu. Patriark Klan Pedang Demonspread, Yin Moha mengklaim dirinya sebagai Patriark klan, tetapi tidak memiliki prajurit selain Patriark itu sendiri. Hanya ada sedikit staf di mansionnya untuk mengurus segala kebutuhannya.

Yang lebih aneh adalah, kecuali ada perintah langsung dari Lord, atau ada pertemuan para Penatua, dia tidak pernah keluar dari rumahnya.

"Penatua Yin diketahui hanya berdiam di dalam rumahnya dan tidak pernah bertemu siapa pun. Dia bahkan tidak suka bila ada pengunjung dari apa yang saya dengar. Tapi diketahui bahwa dia pertemuan dengan Patriark Klan Sword dan Patriark Klan Bijaksana, setiap beberapa tahun sekali untuk alasan yang tidak diketahui."

"Hah? Pertemuan dengan mereka?"

"Ya. Mereka selalu mengadakan pertemuan di puncak gunung di luar kastil, di mana tidak ada seorang pun. Kami pernah ingin mengirim seseorang untuk memata-matai mereka, tetapi tidak ada orang yang bisa menyelinap di belakang ketiga Penatua itu."

Memang mustahil untuk memata-matai jendral level Superior. Pertemuan yang terbatas antara 3 Patriark saja pasti terlihat mencurigakan. Tapi dia tidak pernah membuat gerakan lain selain itu, jadi Lord bahkan berhenti mengawasinya setelah 7 tahun.

"Itu aneh."

"Yin Moha sungguh tipe orang yang keras kepala dan sulit dibujuk, jadi saya tidak akan merekomendasikan dirinya. Tetapi jika anda benar-benar mampu membuatnya bergabung disisi anda,
maka keberadaannya akan sangat membantu."

"Apakah ada alasan khusus untuk itu?"

"... Karena kekuatannya ... melebihi kekuatanku."

Ketika mengatakan alasan khusus itu, Lee Hameng tampaknya kesal untuk mengakui bahwa ada seseorang yang lebih kuat darinya.

"Dia lebih kuat darimu?"

"Karena dia tidak memiliki pasukan yang mengabdi padanya, atau prestasi yang dicapai, membuat peringkatnya lebih rendah daripada Penatua lainnya. Tetapi kekuatannya setara dengan para Patriark dari 6 klan utama lainnya."

"Diketahui bahwa Hang Soyu, Patriark dari Klan Hasrat, selalu menghindari bertemu mata dengan Yin Moha setiap kali ada pertemuan Penatua. Istana Lord sudah tahu bahwa dua Penatua wanita ini pernah berduel secara tidak resmi, dan Hang Soyu kalah telak saat itu. Ini berarti bahwa Yin Moha adalah jendral wanita papan atas dalam sekte kita."

"Selain dari kepribadiannya yang eksentrik, dia tentu saja sangat kuat. Tetapi bila berniat untuk merekrutnya ... akan lebih berpeluang untuk membujuk para Penatua yang lain."

Lee Hameng tidak menyukai gagasan untuk menemui Yin Moha, tetapi Yeowun tetap kukuh untuk meminta pengakuan darinya.

Yeowun terus merenungkan bocoran dari Hameng itu sambilan dia berjalan,akhirnya kelompok ini sudah berada di depan gerbang kediaman Klan Pedang Demonspread. Sebuah rumah besar yang berlokasi agak ke tenggara dari Akademi Iblis.

"Hah?"

He Bong menjadi penasaran. Gerbang mansion tertutup rapat, tetapi tidak ada penjaga yang berjaga seperti klan lainnya. Ukuran rumah kediaman klan ini juga terlihat sangat kecil sehingga tidak memiliki banyak bangunan seperti halnya kediaman milik klan lainnya.

"Tidak ada penjaga. Dan juga sangat tenang."

"Aku bisa merasakan keberadaan orang-orang di dalam. Periksalah."

"Oh."

Ko Wanghur berkelakar dengan He Bong. He Bong segera membuka indranya dan menemukan beberapa orang di dalam rumah itu. Tampaknya hanya ada sekitar 10 orang saja, dan kebanyakan dari mereka adalah orang awam biasa yang belum pernah menguasai teknik beladiri apapun.

"Tuan, saya pikir kita harus memanggil mereka."
Yeowun mengangguk dan He Bong mengetuk gerbang dan berteriak.

"Apakah ada orang di sana? PERMISI?"

Dan setelah He Bong berteriak beberapa kali lagi, seseorang segera berlari ke gerbang dan membukanya. Seorang bapak paruh baya, tampak seperti karyawan yang mengurus kebersihan, muncul dengan sapunya.

"Oh, Uh, ada yang bisa saya bantu, Tuan?"

Jelas bahwa bapak ini bukan ahli beladiri, terbaca dari cara dia berbicara. Ternyata benar bahwa Yin Moha tidak memiliki seniman beladiri.

He Bong berbicara kepada pria itu.

"Di sini, ada Penatua #12, Pangeran Chun Yeowun. Kami di sini untuk bertemu dengan Penatua #10. Tolong beri tahu dia."

"A-apa! Penatua #12?!"

Mata pak tua itu terbelalak saat menatap Chun Yeowun. Mengejutkan bila setelah sekian lama tiba-tiba menerima tamu, Apalagi yang bertamu adalah seorang Penatua dari sekte ini.

Tapi karena penghuni klan Pedang Demonspread tidak ada yang tertarik dengan perkembangan luar, jadi mereka tidak mengenal dengan yang nama Chun Yeowun.

'Hah? Pemuda ini seorang Penatua?'

Pak tua itu tampak sulit menerima fakta bahwa penampilan pemuda seperti Yeowun adalah seorang penatua, dia menarik mundur kepalanya ke belakang dengan pandangan curiga.

Akhirnya Yeowun mengeluarkan medali yang membuktikan bahwa dirinya memang seorang Penatua, dan seketika itu juga pria itu dengan sigap berlari untuk melapor kepada Patriarknya.

"Hmm ... Perasaanku jadi tidak enak."
Mun Ku bergumam, dan dia benar sekali.

Pria itu, keluar tidak lama kemudian dan berbicara dengan ragu-ragu.

"A-apakah Anda tuan dari istana Lord?"

"Tidak, kami bukan mereka."

"Oh..."

Pria itu mengerang dan membungkuk dalam-dalam lalu berkata.
"Maaf, Penatua Chun! Majikanku berkata dia tidak ingin menemuimu jika itu bukan perintah dari Lord."

"Apa!? Dia tidak ingin bertemu dengan penatua lain?!"
He Bong berteriak dengan marah.

Keputusan memang sepenuhnya tergantung pada pemilik rumah untuk menerima tamu atau tidak, tetapi mereka tidak menyangka kalau
Yin Moha akan menolak untuk bertemu dengan penatua lain.

"Hmmm..."

Yeowun mendesah. Dia berharap setidaknya Yin Moha akan menunjukkan wajahnya. Tapi bukan itu inti masalahnya.

Tampaknya Yeowun harus menggunakan metode lain agar bisa bertemu dengan Penatua #10, Yin Moha.

'Haruskah aku memprovokasi dia sebagai sesama seniman beladiri?'


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang