CHAPTER 164

59 8 0
                                    

CHAPTER 164

Kemudian Nyonya Mu merubah gesturnya agar terkesan tetap tenang. Dia ingat bahwa Chun Muyeon masih terkurung di gua penjara dalam kawasan Akademi Iblis. Jika Chun Yeowun sudah keluar dari akademi, maka statusnya adalah orang luar.

'Jika Yeowun menyusup ke dalam akademi, maka Guardian Kiri tidak akan membiarkannya lolos. Ini pasti bohong.'

Nyonya Mu mengira Yeouwn sedang menggertaknya, jadi dia balik balas melotot dan menghardik dengan lantang.

"Sepertinya kau berusaha keras untuk membodohiku. Maksudmu, kau sanggup menyakiti anakku di bawah perlindungan akademi? Apakah kau pikir aku akan tertipu oleh ... "

"Oh, aku lupa satu hal lagi."

"Apa?"

Yeowun kemudian melemparkan suatu benda yang lain di atas meja. Itu adalah lencana yang membuktikan bahwa pemegangnya adalah anggota klan Bijaksana, dengan benang merah diikatkan pada pegangannya. Nyonya Mu tahu betul benda apa itu.

'Ini lencana yang kuberikan padanya...!'

Nyonya Mu akhirnya menyadari alasan mengapa Yeowun tidak tampak takut atau putus asa. Dia mencoba untuk mengendalikan Yeowun dengan skema penyanderaan. Tapi dia tidak membayangkan sama sekali kalau Yeowun akan membalas dengan skema yang sama.

Nyonya Mu dengan geram menggertakkan giginya.
'Aku membiarkan anakku tinggal di gua penjara agar terjauh dari jangkauan penuh resiko ini ...!'

Dia pikir lebih baik bagi Muyeon untuk tetap tinggal di akademi sementara waktu ini. Tapi dia tidak menyangka Yeowun akan mengabaikan peraturan ketat di akademi, dan nekat menjalankan rencananya dari sana.

Kemudian Nyonya Mu berpikir keras, bagaimanapun caranya dia harus segera memecahkan masalah ini dalam berbagai cara. Dia tidak mau membiarkan Chun Yeowun terus merasa diatas angin, dengan cara mengancam keselamatan anaknya agar dirinya menuruti apa yang Yeowun inginkan. Yang artinya bahwa Nyonya Mu sudah kalah dalam siasat penerapan strategi.

'Aku akan berpura-pura bertukar sandera dan membawanya keluar.' Nyonya Mu, tidak bisa lagi bersantai seperti sebelumnya, lalu bertanya pada Yeowun.

"...Apa yang kau inginkan?"

"Penjaga Jang, Baek Gi dan Sama Chak."

"...Jika aku melepaskan mereka, aku harus yakin dulu kalau kau juga tahu apa yang harus kau lakukan sebagai balasannya."
Maksudnya dia menginginkan Chun Muyeon.

Yeowun mengangguk sederhana dan Nyonya Mu mengangkat tangannya. 2 orang prajurit dari klan Bijaksana segera mendatanginya. Nyonya Mu memberikan medali merahnya kepada mereka dan berpesan.

"Pergilah, dan lepaskan para sandera itu, lalu bawa mereka ke sini."

"Baik, Nyonya."

2 orang prajurit itu dengan sigap melesat keluar dari rumah besar, dan Nyonya Mu berbalik menghadap ke arah Yeowun.

"Sekarang, aku sudah melakukan bagianku jadi kau harus melakukan bagianmu. Dimana anakku? Karena kau datang ke sini sendirian, jadi aku akan mengirim salah satu orang kepercayaanku sendiri untuk menjemputnya."

Ini adalah strategi yang dia rencanakan. Dia akan berpura-pura bahwa dia menyetujui pertukaran sandera. Padahal niat sebenarnya adalah hendak membantai siapapun yang sedang menyandera Muyeon, dan kembali berada diatas angin.

Tapi Nyonya Mu belum yakin apakah Chun Yeowun akan menggigit umpannya. Jika dia berada di posisi Yeowun, maka dia sama sekali tidak akan pernah membocorkan lokasi Muyeon, sampai dia menerima sanderanya terlebih dahulu.

NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang