CHAPTER 050
Darah mengucur dari mulut Chun Jongsum. Dagunya terpelintir dengan aneh sehingga dia tidak bisa menutup mulutnya.
Berdasarkan bagaimana cara Chun Yeowun mendekatinya, sepertinya Yeowun ada di sini memang berniat untuk membunuhnya, Yeowun sudah tidak peduli dengan aturan akademi.
'Dia-dia pasti menggertak!' Jongsum berusaha menghibur diri.
Chun Jongsum sangat ketakutan, tapi dia menolak untuk menerima fakta apa yang dia lihat.
'Bergerak! Bergerak!'
Tubuhnya sampai tidak mampu digerakkan. Dia mencoba menarik dirinya dari pohon, tetapi dia tidak bisa bergerak."Kau berani membicarakan sesuatu yang seharusnya tidak kau ketahui. Kau tahu apa itu?" Yeowun bertanya dengan dingin, sementara Chun Jongsum terus berjuang untuk menggerakkan tubuhnya menjauh dari pohon.
'Tolong! Bergeraklah!'
Jantungnya berdebar kencang saat Yeowun berjalan mendekat. Jongsum sudah tahu bahwa dia tidak bisa melawan Yeowun secara frontal.
Dan dengan upaya paksa, energi internal mulai mengalir ke dalam dirinya dan jari-jarinya mulai bisa bergerak. Namun Yeowun sudah berada di atasnya.
'Dia pikir aku belum bisa bergerak. Aku akan mengejutkannya.'
Chun Jongsum sengaja menatap Yeowun dengan tercengang.Yeowun kemudian berbicara dengan Jongsum di depannya.
"Kau membuat kesalahan dengan berbicara tentang Ibuku dengan mulut kotormu."Yeowun kemudian mencoba untuk memukul kepala Jongsum dan Jongsum melompat, melemparkan tinjunya ke dada Yeowun.
"Hheeekek! Ghao khelhehoud?!"
['Hehehe! Kau terkejut?']Chun Jongsum sangat bersemangat, tetapi giliran dia yang kemudian tak berdaya. Ternyata Yeowun telah mencengkeram pergelangan tangannya.
'Brengsek!'
Yeowun kemudian meremas tinju Jongsum sambil menggelengkan kepalanya. "Bodoh. Kau seharusnya tetap di bawah."
"AAAAAAARGH!"
Yeowun menghancurkan tinju di genggaman tangannya, menghancurkan tulang-tulangnya menjadi berkeping-keping.
Chun Jongsum kemudian berpikir, dia tidak bisa hanya berdiri di sana. 'Sialan! Aku harus membunuhnya!'
Rasanya seperti dirinya akan segera dibunuh, jika dia tidak membunuh Yeowun terlebih dahulu. Chun Jongsum kemudian memindahkan racun di dalam tubuhnya.
Alasan mengapa dia belum mau menggunakan racun keras pada
Baek Gi adalah karena racun itu bisa membunuh siapapun, dan dia tidak ingin membunuh kadet manapun di akademi.Racun terkuat yang dia miliki adalah belerang. Itu racun yang sangat kuat sehingga mampu melelehkan kulit dan tulang. Bahkan Penatua Klan Racun memintanya untuk tidak pernah menggunakan belerang itu saat bentrok dengan sesama anggota sekte yang sama.
'Aku tidak akan mati begitu saja!'
"Hahe hao..!"
['Mati kau..!']Chun Jongsum kemudian mengulurkan tangan kirinya ke wajah Yeowun. Yeowun kemudian dengan cepat mengambil langkah yang tepat untuk mundur tapi Chun Jongsum mendekat. Asap kuning membungkus wajah dan dadanya, membakar kulitnya.
"Arrgh!"
'Aku mengenainya dengan telak!'
Chun Jongsum berpikir itu sudah berakhir. Karena racun itu dilemparkan ke wajahnya, sudah pasti wajahnya akan meleleh dan dia akan mati. Namun, sesuatu terjadi yang mengejutkan Chun Jongsum tanpa alasan.
[Merasakan ada zat beracun masuk melalui wajah dan dada. Mengaktifkan mode pertahanan darurat. Mendetoksifikasi racun dan menyembuhkan jaringan kulit yang rusak.]
Bersamaan dengan suara Nano, wajah Yeowun mulai pulih kembali.
'A-apa ini?!'
Nyali Chun Jongsum bahkan menciut ketakutan. Wajah Yeowun yang tadinya memperlihatkan otot di bawah kulitnya, kini pulih dengan cepat seperti monster.
'K-kau monster?!'
Dia belum pernah mendengar ataupun menyaksikan regenerasi tubuh seperti itu dari efek racun. Chun Yeowun kemudian berjalan mendekatinya lagi. Chun Jongsum yang beringsut mundur.
"Racun.. racun... racun sialan! Ya, kau memang berasal dari Klan Racun. Jadi kau pasti ingin menggunakannya. Tapi tahukah kau? Aku tidak bisa membiarkan bajingan sepertimu hidup untuk meracuni orang lagi."
"Aaaargfhh!"
Chun Jongsum mulai merangkak di tanah, mencoba berlari menjauh. Chun Yeowun kemudian berlari dan menendang dagu Chun Jongsum dengan arogan. Tendangan itu membuat dagunya kembali ke tempat yang sama untuk menutup mulutnya, tetapi bagian bawah wajahnya dipelintir dengan sudut yang aneh.
"AAAARGH!"
Chun Jongsum kemudian meludahkan giginya. Sekarang, semua giginya patah. Chun Jongsum terisak sambil melihat giginya yang patah. Dia belum pernah merasakan sakit dan ketakutan seperti itu dalam hidupnya.
Chun Yeowun tampaknya tidak peduli lagi dengan aturan akademi, jadi hanya ada satu hal yang tersisa untuk dilakukan Chun Jongsum.
"A-ampun! Ja-ja-ja jangan bunuh aku!"
Chun Jongsum membenturkan kepalanya ke tanah. Dia tidak peduli bila dianggap sudah tidak punya harga diri. Benturan kepalanya di tanah telah merobek dahinya dan darah mulai bercucuran.
Chun Yeowun kemudian meraih dadanya dan menarik pemuda itu ke atas.
"Aaaa!"
Chun Jongsum mengerang. Dia berharap mungkin Chun Yeowun akan membiarkannya hidup. Chun Yeowun kemudian berbicara dengannya dengan suara geram.
"...Kau tidak membiarkan ibuku hidup ketika dia memohon untuk hidupnya."
Chun Jongsum kemudian menyadari bahwa menggunakan racun yang sama dengan yang membunuh Lady Hwa adalah sebuah kesalahan. Yeowun tidak akan pernah memaafkannya. Jantung Chun Jongsum mulai berdebar ketakutan.
'T-tidak! Setidaknya aku harus berteriak!'
Namun, sebelum Chun Jongsum sempat berteriak, Yeowun menekan titik darahnya. Jongsum bahkan tidak bisa berteriak dan dia menjadi pucat karena ketakutan.
'S-sialan!'
Jongsum menyukai area hutan ini, karena orang-orang jarang datang ke sini. Dan sekarang, sepinya hutan ini tentu merugikannya.
"Apakah kau menggunakan tangan ini untuk menggunakan racun itu?"
Yeowun kemudian menginjak tangan kiri Jongsum dan mulai meremukkannya. Tulang tangan kiri Jongsum berderak hancur.
"Nnnnghhghghghrrghh....!"
Rasa sakitnya melebihi apa yang bisa dia tanggung.Chun Jongsum terisak karena kesakitan dan Yeowun menyatakan,
"Aku tidak akan membunuhmu hari ini. Aku tidak ingin dikeluarkan karena membuang sampah sepertimu."'Apakah dia akan membiarkanku hidup ?!'
Chun Jongsum menjadi penuh harapan, tapi itu harapan palsu.
"Sebaliknya, kau akan memohon padaku untuk segera membunuhmu. Mari kita mulai dengan tulangnya, ya?"
Dan itulah awal dari mimpi buruk Chun Jongsum.
KAMU SEDANG MEMBACA
NANO MACHINE
AksiChun Yeowun, Seorang pangeran pewaris tahta Lord Sekte Iblis yang tidak dianggap karena ibunya hanya seorang pelayan. Bersaing dengan 6 pangeran pewaris tahta lainnya yang lebih diunggulkan. Sedari kecil hidup dibawah ancaman pembunuhan dari 6 klan...