CHAPTER 131

66 9 0
                                    

CHAPTER 131

'Ternyata aku belum bisa menjatuhkannya dengan blade Naga Putih ...'

Yeowun menyipitkan matanya. Terbukti Baek Oh bukanlah target yang bisa dia taklukkan dengan menggunakan formasi Butterfly Blade Dance. Yeowun kemudian meletakkan bladenya dilantai seolah pasrah, dan ini membuat Baek Oh menjadi bersemangat.

'Tidak ada yang bisa mengalahkan Monster Racun!'

Saat Baek Oh melangkah satu langkah lagi ke depan untuk menuntaskan misinya, Yeowun segera mengarahkan blade Naga Putihnya ke udara. Bilah bladenya bersinar dengan kekuatan Qi biru.

"Bodoh! Jadi, kau ingin terus berjuang sampai akhir?!"

Baek Oh kemudian memfokuskan racun ke kedua tangannya dan menyerang. Saat itulah Yeowun menancapkan pedangnya ke tanah.

Saat bilahnya mengenai tanah, semua puing dan asap tersapu membumbung dengan suara ledakan yang membahana, mengaburkan pandangan pada segala sesuatu di sekitar Baek Oh dan Yeowun.

"Trik bodoh!"

Baek Oh tentu tahu di mana Yeowun berdiri. Saat Baek Oh menyerang, dia mendengar suara sesuatu yang ditumpuk, Baek Oh tersentak ketika merasakan ada hawa energi iblis yang menakutkan dari dalam pusaran debu yang belum pernah dia rasakan sampai detik ini.

'Apa ini...?!'

Ini adalah sesuatu yang Baek Oh sempat rasakan ketika dia bertemu mata dengan Chun Yeowun, tepat sesaat sebelum dia terpental mundur.

'Hawa ini sangat berbahaya. Aku harus menyerangnya terlebih dulu!'

Baek Oh merasakan ada teror misterius dari kehadiran hawa iblis dan segera menyerbu masuk. Energi beracun di tangannya membentuk tangan iblis raksasa dan merangsek ke depan.

"MATI!!"

Dan sesuatu yang tak terbayangkan terjadi. Cakar beracun yang dia yakini tidak akan ada siapapun yang bisa menahannya, ternyata dipaksa bentrok dengan hunjaman pedang yang tak terhitung jumlahnya.

'A-apa ini?!'

Baek Oh kemudian melihat puluhan pedang hitam yang belum pernah dilihatnya berpendar dengan aura hitam, menyerbu dan menimpanya.

'Aku harus segera bertahan!'

Baek Oh mengumpulkan seluruh racunnya untuk membentuk perisai pertahanan di sekelilingnya, tetapi tampaknya itu tidak berguna.

"AAAAAAARGH!"

Kali ini beberapa pedang hitam membidik titik darahnya. Baek Oh hanya bisa menjerit kesakitan. Pedang yang kuat itu menebas tubuh Baek Oh dan menutupinya dengan darah.

"Itu suara jeritan!"

"Apa yang terjadi?"

"Aku tidak bisa melihat apa pun, semua tertutupi awan debu!"

Para penonton mendengar jeritan yang datang dari balik awan debu. Saat debu mulai mereda, mereka samar-samar melihat sesosok yang masih berdiri, hampir tidak bergerak.

"T-tunggu. Apakah itu Penatua Baek?!"

"Dia berlumuran darah!"

Seluruh tubuh penuh dengan lumuran darah, tetapi dari pakaiannya bisa dipastikan bahwa itu milik Penatua Baek Oh. Dan ketika tubuh Baek Oh terungkap dengan jelas, semua orang terdiam. Mereka semua terperangah sehingga lupa harus berkata apa.

Baek Oh yang melangkah lambat tanpa tujuan akhirnya jatuh tersungkur, tanpa memiliki kepala. Darah muncrat seperti air mancur dari leher di mana ia kehilangan kepalanya. Dan ketika kepulan debu mereda, semua orang di akademi melihat Chun Yeowun berdiri tegak sambil menenteng kepala Baek Oh dengan cara menjambaknya.

Racun muncul bersamaan dengan kepulan asap gelap dari darah yang menetes. Dari kepala Baek Oh, terlihat matanya membelalak lebar karena ketakutan dan keterkejutan, terdistorsi oleh rasa sakit.

Sedangkan Yeowun merasakan panas yang berasal dari pedang hitam yang kembali melingkar jadi pelindung dipergelangan tangannya.

'Aku tidak mengira kalau Sword Force of The Sky Demon akan melonjak jauh lebih kuat.'

Tadi Yeowun telah melepaskan formasi ketiga dari Sword Force of the Sky Demon. Dengan pedang hitam yang kuat, Qi kegelapan yang tercipta dengan energi gelap yang menyesakkan, serta formasi kekuatan pedang yang kuat, semua itu memungkinkan Yeowun untuk melepaskan daya gempur yang kuat. Teramat kuat, sehingga bahkan Penatua Baek Oh yang telah merubah wujud jadi Monster Racun pun tidak mampu bertahan.

'Ini belum mengakhiri segalanya.'

Yeowun belum terlalu puas. Dia terkesan hanya menguji dirinya sendiri melalui duel hari ini.

'Aku harus ... menjadi lebih kuat.'

Tujuan awalnya adalah, untuk mengalahkan Baek Oh hanya dengan formasi Butterfly Blade Dance. Dia telah mendapatkan banyak pengalaman selama 3 tahun bertarung dengan berbagai avatar. Dan sekarang dia telah mendapatkan hal-hal baru dalam pertarungan hari ini melawan Monster Racun.

'Sama halnya dengan Baek Oh yang punya senjata rahasia, Penatua yang lain pasti juga akan melakukannya.'

Baek Oh, dengan senjata semengerikan itu, bukanlah sosok terkuat di Sekte Iblis. Berarti masih ada karakter lain di sekte ini yang bisa melawan Baek Oh tanpa bantuan Nano.

'Ibu...'

Saat Yeowun menatap kepala Baek Oh, dia teringat akan ibunya, Nyonya Hwa. Akankah ini bisa mengurangi setidaknya beberapa poin dendam atas kematian ibunya?

'Ini hanyalah permulaan.'

Memang, pembalasan dendam ini baru saja dimulai.

Dengan hasil akhir pertarungan yang diluar sangkaan siapa pun, He Bong-lah yang memecah kesunyian.

"Tuan Muda!!!!"

Setelah itu, semua anggota Yeowun mulai bersorak kegirangan.

Sampai saat ini, Yeowun telah bertarung melawan puluhan kadet dan beberapa orang pangeran yang memiliki level pengalaman dan kekuatan yang sama. Semua anggota Yeowun mempercayai kemampuan junjungannya, tetapi mereka juga harus siap bila kehilangan karena kematian Yeowun dalam pertarungan ini.

Tetapi tidak hanya sekedar mengalahkan Baek Oh, Yeowun bahkan sanggup membunuhnya ketika dia berwujud Monster Racun.

"Ah...!"

Mun Ku menyeka linangan air mata yang jatuh di wajahnya dan merenung. Rasanya seperti dunia akan runtuh ketika dia mengira Yeowun sudah tewas. Tetapi setelah mengetahui bahwa Yeowun aman-aman saja, seketika jantungnya berdebar kencang.

'Kenapa jantungku berdebar-debar seperti ini?'

Dia merpikiran mungkin itu karena pakaian yang melilit dadanya, tapi wajahnya malah memerah. Mun Ku tidak tahu perasaan apa ini, jadi dia mengabaikannya saja. Dan ikut berteriak keras seperti anggota lainnya.

"Aku tidak percaya itu..."

"Dia... telah menjadi monster. Dia memenggal kepala Penatua dari
Klan Racun."

"Jadi, darah keturunan Chun memang mengalir melalui dia."

"Haha... yah. Aku tidak begitu yakin, apakah itu hanya karena faktor pertalian darah. "

Para Instruktur yang ikut menonton di atas panggung juga terperangah takjub. Mereka awalnya mengira, kalau Yeowun tidak mungkin lulus ujian Tahap enam. Bahkan mereka khawatir Yeowun akan menjemput kematiannya karena ujian ini.

Tidak ada yang mengira Penatua Baek Oh, sang Monster Racun yang terkenal sanggup membantai begitu banyak orang secara massal, akan berakhir dalam kondisi seperti itu.

'Aku bahkan belum sempat menantangmu, dan sekarang kau sudah melangkah terlalu jauh.' pikir Hou Jinchang.

Dia ingin mengulangi duel dengan Yeowun setelah perebutan label kuning, tapi sekarang Yeowun sudah terlalu kuat. Tapi ada sesuatu yang membuatnya khawatir.


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang