NANO MACHINE

CHAPTER 136

CHAPTER 136

Lee Hameng tersenyum, membuktikan bahwa jawaban Yeowun benar.

"Benar. Sword Demon punya dua tujuan. Salah satunya adalah menemukan pewaris sejati yang akan mengungkapkan semua kebenaran tentang pedang milik Leluhur Chun Ma."

"Jika itu alasannya, mengapa dia mendirikan akademi di sini?"
Yeowun sepertinya belum paham alasannya, dan Hameng terus menjelaskan.

"Ketika Sword Demon pensiun, para Penatua-lah yang mengambil alih kebijakan sekte."

Sword Demon harus menjadi Wakil Lord walau itu bukan kehendaknya, tapi dia masih seorang warga sekte yang setia. Dia belum mampu sepenuhnya mengganti Sword Force of The Sky Demon.

Tetapi dia yakin dan percaya, bahwa akan ada anggota inti keluarga Chun di masa depan yang benar-benar akan mengungkapkan rahasia yang ditinggalkan Leluhur Chun Ma.

Kemudian Sword Demon yakin, bahwa dia harus melindungi gua penjara dan Gua Segel Iblis. Dengan cara mendirikan Akademi diatasnya, sehingga tidak ada klan yang berpikir untuk mengklaim situs itu dibawah kekuasaan mereka.

"Sword Demon telah menyerahkan semua tanggung jawab akademi kepada para Guardian sebelum kematiannya."

Memberitahu alur sejarah yang sebenarnya khusus pada Guardian. Dan hanya mereka saja yang mengetahui semua kebenaran, lalu secara bergiliran menjadi kepala Akademi.

Dan ketika nanti mereka menemukan seseorang yang sanggup menyandang kebenaran milik Leluhur Chun Ma, para Guardian ini harus membantunya menjadi Lord.

Setelah 500 tahun berlalu, harapan Sword Demon ini tidak jua menjadi kenyataan. Dan sekarang hanya dianggap legenda lama, sekedar tugas impian dalam benak para Guardian.

"Dan saat saya selalu menyertai di samping Lord, saya telah melihat Sword Art of the Sky Demon berkali-kali di dalam medan perang. Apakah Anda pikir saya tidak akan mengenali keterampilan pedang yang Anda gunakan?"

"..."

Ketika Lee Hameng pertama kali melihat Sword Force of The Sky Demon yang digunakan Yeowun saat duel melawan Hou Jinchang, dia sangat terkejut. Itu adalah formasi pedang yang lebih akurat dan kuat daripada Sword Art of the Sky Demon milik Lord.

Hameng berpikir mungkin ini adalah penemuan sebenarnya dari teknik pedang sejati yang ditinggalkan oleh Leluhur Chun Ma, yang telah diwanti-wanti oleh Sword Demon.

Tapi Hameng belum bisa mengungkapkan semua ini kepada Chun Yeowun, karena dia belum bisa memastikannya. Bisa saja teknik yang diperagakan oleh Yeowun itu, adalah ajaran dari ayahnya Chun Yujong, Lord yang berkuasa saat ini.

"Mari kita terus awasi dia."

Dan ketika Hameng kembali melihat Yeowun menggunakan formasi pedang lagi saat melawan tawanan dari Force of Evil, barulah Hameng bisa memastikannya.

Chun Yeowun adalah penerus sejati yang telah lama ditunggu oleh para Guardian. Dan Hameng menunggu beberapa lama lagi untuk mendapatkan moment, sampai Yeowun melewati Gua Segel Iblis dan lulus ujian Tahap enam.

Lee Hameng bertanya lagi dengan suara gemetar.
"Biarkan saya bertanya lagi pada anda, Pangeran. Apakah Anda berhasil mendapatkan kebenaran sejati dari Leluhur Chun Ma?"

'Ah ... kurasa aku tidak bisa berbohong lagi padanya.'

Yeowun, yang sekarang sudah diberitahu panjang lebar tentang kebenaran di balik berdirinya Akademi Iblis, tidak bisa lagi berkelit untuk menjawab.

Yeowun kemudian mengangguk pada pertanyaan itu.
Seketika saja mata Lee Hameng memerah, dan dia berteriak dengan suara menggelegar sambil membungkuk di lantai.

"Guardian Kiri, Lee Hameng, akan melayani pewaris sejati dari
Leluhur Chun Ma!"

Chun Yeowun adalah sosok yang telah ditunggu oleh para Guardian selama 500 tahun. Hameng tidak bisa menahan kegembiraan dan kebahagiaannya.

Yeowun, yang terkejut dengan reaksi seperti itu tiba-tiba menjadi penasaran pada satu hal.

"Guardian Kiri, bolehkah aku mengajukan satu pertanyaan?"

"Tentu saja."

"...Bisakah kamu berdiri duluan?"

"Baik, Pangeran."

Lee Hameng kemudian bangkit, dan kembali berlutut dengan satu lutut lagi. Seolah-olah Hameng sudah mendaulat Yeowun sebagai tuannya. Yeowun merasa aneh melihat Guardian Kiri, yang hanya boleh berlutut ke arah Lord, namun kini juga berlutut padanya.

"Kamu bilang ada 2 tujuan untuk mendirikan Akademi Iblis ini di sini. Apa tujuan lainnya?"

"Itu... lebih baik saya membiarkan anda melihatnya sendiri."

Lee Hameng kemudian menarik kembali penghalang energi yang mengisolasi suara keluar. Lalu membimbing Yeowun keluar kantor.
Lee Hameng lanjut membawa Yeowun ke gedung perpustakaan.

"Hah?!"

Instruktur yang berjaga di depan perpustakaan terkejut melihat kedatangan Kepala Akademi Lee Hameng, dan membungkuk.

"Pak Kepala, selamat datang."

"Instruktur Sung. Lama kita tidak bertemu."

"Ya pak. Tapi kenapa...?"

Aneh rasanya melihat Lee Hameng yang tidak pernah mengunjungi perpustakaan datang bersama Chun Yeowun.

"Kita akan turun ke ruang harta karun bawah tanah."

"Hah? M-maksudmu ... apakah dia sudah lulus tes Tahap enam?!"

Lee Hameng mengangguk, dan instruktur Sung menoleh ke arah Yeowun dengan ekspresi terkejut. Semua penjaga lain yang ada di sana juga terkaget, dan serentak menoleh ke arah Yeowun.

Ekspresi yang wajar, karena hanya mereka yang lulus tes Tahap enam saja yang diizinkan memasuki ruang harta bawah tanah. Sejauh yang mereka tahu, belum ada yang sanggup lulus ujian Tahap enam dalam 70 tahun terakhir. Instruktur yang tahun pengabdiannya di akademi dibawah dari 70 tahun, tentu saja tidak pernah punya kesempatan untuk membuka pintu ke ruang harta bawah tanah sampai sekarang.

"S-selamat Master Chun! M-maksudku Penatua Chun!"

Jika Yeowun telah lulus ujian Tahap enam, itu berarti dia telah mengalahkan salah satu dari 12 Penatua. Sekitar sebulan yang lalu, Yeowun baru mendapat gelar Master. Jadi tergolong sangat cepat bila sekarang dia sudah naik jadi Penatua.

"Bisakah kau membukakan jalan kami sekarang?"

"B-Baik, Pak!"

Lee Hameng bertanya, dan instruktur membimbing mereka masuk. Saat mereka memasuki gedung perpustakaan, mereka berbelok ke kanan dan menemukan tangga tersembunyi ke bawah tanah.

"Rupanya, ada ruang bawah tanah."
Yeowun sudah diberitahu sebelum tes Tahap enam tentang keberadaan tempat seperti itu, dan ternyata itu benar. Saat mereka berjalan, ada pintu besi tebal dan tiga penjaga di level Grandmaster sedang berjaga.

"Selamat datang, Pak Kepala."