CHAPTER 113

66 8 0
                                    

CHAPTER 113

"Demi para dewa ..."

"Apa yang aku lihat sekarang?"

Ko Wanghur dan anggota lainnya kehilangan kata-kata tentang apa yang mereka lihat. Ada 19 kadet terluka sedang di tumpuk jadi satu, dengan anggota badan mereka berpatahan sana sini. Terlihat ada seorang pemuda dengan bandana biru terikat di atas kepalanya, sedang sibuk menumpuknya di satu tempat.

"He Bong."

"Apa yang terjadi disini?"
Ja Wumin juga jadi bingung.

Mereka semua berlari ke sini karena diliputi kekhawatiran, tapi pemandangan ini bukan sesuatu yang mereka duga-duga.

"Oh! Mun Ku!"

"Siapa? Siapa itu?!"

Mereka melihat Mun Ku dengan semangatnya bercengkerama dengan seorang pemuda berambut panjang berkulit pucat. Di antara kaki mereka ada terkapar seorang pria dengan lengan kanannya yang terputus dan wajah yang hancur sehingga mereka tidak tahu siapa itu.

"T-tunggu. Mungkin..."

"OHHHH!"

Mereka hanya melihat pria berambut panjang itu dari punggungnya. Sudah 3 tahun 2 bulan waktu berlalu, tidak mungkin mereka sampai tidak mengenali pangeran junjungan mereka.

"Tuan Muda!"

Ko Wanghur dengan cepat berlari mendekat ke arahnya dan berlutut dengan satu lutut. Semua anggota lainnya mengikuti Ko Wanghur dan berlutut juga.

Wanghur membungkuk dan berteriak lantang,
"Pedang #1, Wanghur siap melayanimu!!"

Mun Ku kemudian berlutut dengan cepat dan berteriak,
"Pedang #2, Mun Ku siap melayanimu!"

Ketiga adalah Baek Gi, tetapi dia belum mau berlutut.

'Bagaimana dia bisa begitu berbeda hanya dalam 3 tahun?'

Baek Gi telah tumbuh berkembang jadi kuat, sehingga dia merasa bahkan justru para instruktur akademi yang melemah. Tetapi ketika dia menatap Chun Yeowun, sulit baginya untuk bernafas dengan perbedaan kekuatan diantara mereka. Seolah-olah dia sedang menghadap keruangan Kepala Akademi, Lee Hameng.

'Yeowun ... kamu ...'

Baek Gi kemudian bisa merasakan bahwa Yeowun sekarang sudah berada di level Superior. Baek Gi telah setuju untuk bergabung dengan grup Yeowun, tetapi dia tidak pernah sudi menerima Yeowun sebagai junjungannya.

Tetapi sekarang, dengan kekuatan sedahsyat itu, tidak ada pilihan selain menerimanya. Baek Gi kemudian jatuh berlutut dan berteriak, "Pedang #3, Baek Gi siap melayanimu!!"

Ini pertama kalinya Baek Gi menunjukkan reaksi seperti itu. Seluruh kadet kontan terkejut, karena mereka tidak menyangka Baek Gi akan rela bertindak seperti ini. Hou Sangwha juga tersenyum.

"Pedang #4, Hou Sangwha siap melayani anda!"

Semua kadet lainnya membungkuk pada Yeowun secara bergantian. Mata gemetar dan air mata mereka cukup untuk menunjukkan kegembiraan mereka, menatap Yeowun setelah sekian lama.

Yeowun membungkuk pada mereka dan menjawab,
"Terima kasih sudah menungguku."

Mendengar itu, para ajudannya berteriak kegirangan.
"Whoaaaaaa!!! Tuan Muda kembali!!"

Yeowun tersenyum.

Ko Wanghur kemudian bertanya,
"Tuan, siapa dia?"

Wanghur tidak bisa mengenali pria yang tergeletak di tanah.

NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang