CHAPTER 116

68 9 0
                                    

CHAPTER 116

Ular naga hitam itu kembali menyerang. Yeowun dengan sigap mengambil langkah untuk menghindari serangan, tetapi ular naga dengan cepat meliuk mengikuti Yeowun.

Setiap kali taringnya mengenai dinding, dinding itu pasti runtuh. Yeowun harus terus bergerak sepanjang waktu agar tidak terkena serangan kuat ular naga.

'Gua itu bakal runtuh bila terus begini.'

Aneh saja rasanya, bahwa gua ini masih sanggup bertahan. Yeowun tidak yakin bagaimana ular naga sebesar itu sampai dikurung di sini. Tetapi sepertinya ular naga itu hanya menggunakan lubang buatannya tadi untuk akses melarikan diri.

'Apa mungkin seluruh permukaan di balik tembok itu terbuat dari batu mutiara biru?'

Jika ya, maka tidak ada cara bagi ular naga itu untuk melarikan diri dari segelnya. Jika ini terus berlanjut, gua ini akan segera runtuh. Dan jika itu terjadi, maka Yeowun juga akan mati tertimbun.

'Aku tidak punya pilihan. Mari kita memancingnya untuk balik masuk ke penjara batunya.'

Yeowun kemudian berlari mengitari dinding gua dengan skill larinya, berputar-putar dan ular itu masih tetap menggerakkan tubuhnya untuk mengejar Yeowun.

'Dia masih mengikutiku!'

Ketika ular itu masih ketat untuk menerkam Yeowun, tubuhnya yang besar akhirnya keluar dari dalam lubang dan memenuhi seluruh gua seolah-olah sedang bersarang di dalamnya.

Dan ketika lubang akses masuk terbuka lagi, Yeowun menggebrak dan menyerbu masuk ke dalam ruangan. Bagian dalamnya sangat lembab, sangat kontras dengan suhu gua diluar yang sedingin es.

"Air?"

Ada cairan air kental setinggi lutut menggenang di bawah. Tapi bau busuk yang merebak membuatnya sakit kepala. Jika Yeowun tidak mengaktifkan mode penglihatan malam, maka dia hanya akan menganggap genangan itu layaknya air.

Saat Yeowun mengangkat kakinya, dia merasakan cairan itu menempel padanya. Cairan itu berwarna hitam, tetapi sulit untuk mengenali apa jenisnya. Sebelum Yeowun sempat menebak tentang cairan apa ini, kepala ular naga sudah masuk melalui lubang.

"Sialan!" Yeowun melompat.

Tetapi dengan cairan lengket yang menahan geraknya, teknik berlarinya tidak dapat mempercepatnya seperti biasa.

'TIDAK!'

Tidak mungkin ular naga akan melewatkan peluang saat mangsanya tergantung di udara. Yeowun kemudian mengubah metode serangnya. Jika dia tidak punya cara untuk menghindar, maka dia harus siap bertarung secara frontal.

Yeowun mengumpulkan kekuatan Qi di tangannya dan melepaskan formasi ketiga dari Sword Force of the Sky Demon ke arah ular naga. Ini adalah satu-satunya formasi yang bisa dia gunakan ketika dia sedang tidak berdiri di atas tanah.

24 gerakan dilepaskan, menyebabkan badai saat menghantam ular naga.

'Hah?' Yeowun terkejut.

Ketika kekuatan Qi-nya menghantam telak ketubuh monster itu, terdengar suara benturan logam yang nyaring di dalam ruangan. Ular naga itu kemudian mengaum dan mengamuk dengan marah. Amukannya sangat kuat, sehingga Yeowun sampai terbanting ke belakang sebelum dia bisa menyelesaikan seluruh formasi.

"Ugh!"

Yeowun terhempas di sisi lain dinding dan jatuh ke air yang lengket. Dindingnya, bagaimanapun, tidak tergores, tidak seperti dinding luar. Ini membuktikan bahwa seluruh permukaan dinding diruangan ini dibuat dari batu mutiara biru. Batu keras itu menimbulkan rasa sakit di punggungnya.

NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang