CHAPTER 067

60 13 0
                                    

CHAPTER 067

"Terima kasih atas saran anda,instruktur. Tapi saya akan menyerah jika saya benar-benar berpikir itu terlalu berat. Saya hanya berharap instruktur akan memberi saya kesempatan."

'Ah...' Impeng menjadi frustrasi dengan permintaan sopan Yeowun.

Dia berharap Yeowun akan memikirkan semua tindakannya dengan hati-hati setelah bebas dari hukumannya, tapi sepertinya Yeowun tidak berubah.

Simon menggelengkan kepalanya.
"Menyerah setelah pertarungan? Hmph. Aku ragu itu cara mudahnya."

Hou Jinchang bukan tipe instruktur yang akan bersikap lunak setelah duel mereka dimulai. Siong kemudian masuk ke dalam gedung, sedangkan Impeng berkata dengan cemas, "Aku sudah menduga, kau tidak memberiku pilihan lain. Setidaknya, cobalah untuk melindungi dirimu dari cedera. Atau kau benar-benar akan kehilangan semua peluangmu."

"Baik, pak."

Hou Jinchang selalu membuat semua kadet yang coba menantangnya digotong untuk menginap di ruang medis, atau bermeditasi sepanjang hari agar cepat pulih.

Tidak berapa lama kemudian, Instruktur Hou Jinchang-pun keluar dari pintu masuk. Kemunculan instruktur senior peringkat puncak ini, membuat semua kadet menghentikan langkahnya.

"Wow. Ternyata ada lagi orang yang berani menantangnya!"

"Instruktur Hou? Orang bodoh mana lagi yang memutuskan untuk menantangnya?"

"Tunggu ... itu kadet ke-7."

"Apakah dia sudah dibebaskan hari ini?"

"Wah, apakah ini beneran? Apakah dia benar-benar menantang Instruktur Hou?"

Spontan saja, lebih dari 30 kadet berkerumun hanya untuk menonton duel mereka. Wajar saja bila para kadet penasaran ingin melihat sosok yang nekad mengajukan tantangan demi satu-satunya label kuning yang tersisa. Apalagi itu adalah partai pertarungan milik kadet ke-7 yang sudah terkenal mematikan.

"Kadet ke-7!"

Hou Jinchang menatap Chun Yeowun dengan antusias. Setelah duel enam hari yang lalu, instruktur Hou sudah ngebet ingin mencoba beradu jurus dengan Chun Yeowun, dan sekarang dia malah ada di sini mengajukan diri.

"Kadet ke-7, Chun Yeowun, melapor."

"Lama tidak bertemu. Rupanya kau mampu bertahan selama kau berada di penjara."

Yeowun membungkuk dan Hou Jinchang menjawab sikap hormatnya. Senior Hou mendengar dari Siong bahwa Yeowun ingin menantangnya.

Chun Yeowun adalah satu-satunya kadet yang sanggup menaklukkan instruktur dengan telak. Hou Jinchang menatapnya dengan penuh semangat.

Yeowun menyatakan,
"Aku berharap dapat belajar dari duel ini, Pak."

Semua kadet terkesiap kaget.

"Ohh!"

"Ini sebuah tantangan!"

Sudah banyak kadet yang berkerumun untuk menonton, membuat Yeowun merasa puas, karena target pertamanya telah tercapai. Inilah alasan mengapa dia memilih halaman depan gedung utama sebagai lokasi duel.

Hukuman yang dia terima telah memberinya kesan buruk dalam pandangan banyak kadet. Dia juga dicopot dari status ketua grup, yang membuat citranya semakin buruk.

'Aku harus membalikkannya semua anggapan itu.'

Sebagai seseorang yang juga sedang berkompetisi untuk menjadi pewaris tahta, ia membutuhkan kepercayaan dan dukungan dari para kadet sebanyak mungkin. Namun, hingga saat ini, mereka semua masih berada di luar kendalinya.

NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang