CHAPTER 107

53 9 0
                                    

CHAPTER 107

"Hah?"

Orang-orang menjadi kaku mendengar kata-kata itu. Sampai sekarang, Yeowun belum memberi banyak perintah atau arahan, jadi seperti apa pekerjaan rumahnya? He Bong bertanya dengan tatapan bingung, "Tuan ... pekerjaan rumah apa yang anda ..."

"Kalian diharuskan untuk menyelesaikan dua pekerjaan rumah sampai aku keluar dari pelatihan diruangan tertutup. Ini bukan sekedar permintaan, tapi perintah."

Mendengar suara Yeowun, semua anggota bangkit dari tempat duduk mereka. Jika ini adalah Titah dari Tuan Muda, maka dengan segala upaya mereka harus mematuhinya.

"Pertama, kalian semua harus sudah lulus ujian Tahap keempat sebelum aku keluar dari pengasingan."

"S-semuanya?"

Jin Guuk, seorang anggota dari keluarga prajurit biasa, bertanya balik dengan nada kesal. Dia sendiri bahkan nyaris tidak lulus tes Tahap ketiga bila tidak dinaungi keberuntungan, jadi dia pesimis apakah dia bisa lulus tes Tahap keempat juga atau tidak.

Anggota lain dari klan aristokrat juga merasa gugup. Tapi para anggota dari klan bangsawan, termasuk '6 Pedang'nya, langsung menjawab.

"Baik, Tuan!"

Orang yang berteriak paling keras adalah Wu Sojung yang tidak terlalu mempermasalahkan yang lain. 6 Pedang sudah berada di level Master dan sudah mapan, jadi tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk menuntaskan titah pertama Yeowun.

"Itu perintah yang bagus, tapi mungkin terlalu berlebihan."

Che Takim sosok yang tidak banyak bicara, tetapi dia khawatir tentang He Bong, Machil, Jin Guuk, dan yang lainnya. Tentu saja mereka ingin lulus ujian Tahap keempat, tetapi mereka tahu itu juga tidak mudah.

"Tugas rumah berikutnya adalah ini."

Yeowun kemudian menepuk tumpukan buku di lantai. Buku-buku itulah yang membuat para anggotanya penasaran sedari awal.

"Ini adalah buku seni beladiri yang aku hibahkan kepada kalian semua. Pelajari semuanya."

"Hah?" Para anggota yang bingung melirik buku-buku itu.

Semua buku-buku itu terbuat dari kertas baru yang bersih, yang berarti bahwa itu adalah salinan baru, tetapi mereka tidak menduga kalau itu adalah salinan dari buku teknik seni beladiri.

'Tunggu...'
Mata Mun Ku membelalak besar saat dia menyadari sesuatu.

Selama beberapa hari terakhir, seluruh tangan atau pakaian Yeowun banyak terdapat noda tinta, dan Mun Ku sempat menggoda Yeowun berkenaan dengan noda itu.

"Pangeran! Mengapa setiap hari anda selalu hilir mudik dengan noda tinta pada pakaian anda? Itu juga ada noda di wajah Anda."

'...Aku punya sapu tangan untuk membersihkannya.'

Ketika Mun Ku mengelap noda itu dari wajah Yeowun dengan saputangannya, Yeowun menjadi malu dan tersipu. Mun Ku merasa lucu dengan reaksi Yeowun yang tidak terlalu mengubris alasan sebenarnya.

'Ternyata, dia yang menulis semua itu akhir-akhir ini?'

Kerjaan menulis sebanyak itu memang merepotkan. Bila membayangkan bagaimana Yeowun berkurung diri di kamar pribadi, sambil menulis semua buku ini membuat Mun Ku tertawa, dan dia juga jadi makin simpatik.

'Aku pasti akan ikut membantu jika dia memberi tahuku.'

Adapun Ko Wanghur dan Che Takim, mereka berdua memiliki pemikiran yang berbeda.

'Apakah Tuan Muda mencoba membagikan buku seni beladiri yang dia dapatkan dari lantai empat?'

'Tuan Muda sampai rela menyalin buku seni beladiri level Master dari lantai empat untuk anggotanya yang lebih lemah ...!'

Kedua pria itu tersentuh oleh tindakan Yeowun. Sangat jarang bagi seorang seniman beladiri untuk berbagi seni beladiri yang diperolehnya.

"Kalian bisa mengambilnya saat aku memanggil nama-nama kalian.
He Bong."

Yeowun masih menganggap He Bong sebagai pelayan nomor satunya, jadi Yeowun akan memanggilnya terlebih dahulu.

"Ya!!! Tuanku!!"

He Bong dengan cepat berlari menghampiri Yeowun, dia sangat senang dengan kenyataan bahwa dia akan diberi buku teknik seni beladiri. Tapi yang Yeowun berikan padanya bukan hanya 1 buku, tapi 3 buku.

"Hah? ....A-apa!"

Ledakan histeris dari He Bong membuat kaget bercampur penasaran dari semua kadet. Mata He Bong terbelalak saat dia menggumamkan nama buku itu dengan tangan gemetar.

"Pedang Ilusi?!"

"A-apa?!" Semua kadet kaget mendengarnya.

Pedang Ilusi adalah teknik seni beladiri yang digunakan oleh klan bangsawan di Sekte Iblis. Dan ini bukan satu-satunya.

"T-tuanku ... ini adalah ..."
He Bong kehilangan kata-kata dan Ohjong menegurnya.

"He Bong! Apa itu?! Demi Tuhan! Katakan cepat!"

"I-ini adalah teknik pedang dari Klan Gunung Api, dan Tendangan Besi dari Klan Besi!"

"Apa!!!"
Ohjong sampai terperangah sehingga dia ikut histeris juga.

Wajar saja, bagaimanapun, kedua teknik seni beladiri itu adalah teknik level Master dari Force of Justice dan Force of Evil. Bahkan para kadet yang belum pernah turun ke domain Wulin saja tahu tentang Klan Gunung Api dari Force of Justice dan Klan Besi dari Force of Evil.

Para anggota yang lainpun mulai ketularan panik. Mereka sudah dikejutkan oleh berbagi teknik seni beladiri dari klan bangsawan dalam sekte mereka sendiri, tetapi mereka tidak menyangka kalau perpustakaan juga menyimpan buku-buku dari klan Force of Justice dan klan Force of Evil.

"T-tuan! Bagaimana cara anda menyalin ketiga buku ini?!"
Ko Wanghur sangat terkejut sehingga dia tergagap.

Menyalin satu buku saja pasti cukup sulit, tetapi Wanghur tidak menyangka Yeowun sanggup menyalin total 3 buku untuk anggotanya.

"Mungkin akan terasa kurang jika kita hanya menguasai teknik seni beladiri dari sekte kita sendiri. Lebih baik jika kita mempelajari juga teknik seni beladiri dari Force of Justice dan Force of Evil demi persiapan masa depan nantinya."

Inilah mengapa Yeowun menyalin tiga buku untuk setiap anggotanya. Dengan tujuan agar mereka menguasai tentang teknik beladiri atau berbagai cara untuk mempersiapkan masa depan ketika mereka pergi menjelajah ke domain Wulin.

"Tuan Muda!!"

He Bong sangat tersentuh sehingga dia berteriak dan bersujud ke tanah lalu membungkuk. Dia tidak menyangka kalau Yeowun akan bertindak sejauh ini demi anggotanya.

He Bong memang berasal dari klan aristokrat, dan dia tidak pernah sampai bermimpi untuk menguasai teknik seni beladiri level Master.

He Bong membanting kepalanya ke tanah dan berteriak,
"Saya akan melayani anda seumur hidup saya atas anugerah ini! Saya akan menuntaskan titah anda, Tuan!"

Buku tentang teknik seni beladiri level Master sangat dipuja oleh seniman beladiri. Anggota lain, terutama yang berasal dari klan aristokrat lebih lemah, semuanya berlinang air mata karena emosi bahagia mereka.

"Ahh ... Pangeran ini rela melakukan begitu banyak untuk kita!"

"Aku akan melayaninya selamanya!"

Mereka berpikir bahwa mereka sudah membuat pilihan yang tepat untuk bergabung dengan pasukan Yeowun.

Namun, mereka tidak tahu bahwa 99 buku yang tersisa tidak ada satupun yang sama. Masing-masing berisi teknik beladiri yang berbeda.


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang