CHAPTER 121

61 8 0
                                    

CHAPTER 121

Di tengah ruangan, terdapat monumen batu mutiara biru terakhir yang berdiri dengan megah. Yeowun berjalan dengan penuh semangat ke depan batu. Sama seperti batu lain di lantai bawah, ada puisi yang menyembunyikan titik pernapasan.

'Nano, pindai.'

[Baik, Master.]

Setelah memindai sisi depan, Yeowun berjalan ke belakang. Dan ketika dia sampai di belakang, dia hampir berteriak kaget.

'A-apa ini ?!'

Yeowun berharap dia akan melihat banyak bekas tebasan pedang di sisi belakang ini, tapi ternyata tidak ada bekas apapun. Tidak ada jejak dari teknik Counter Sword, atau jejak dari Sword Force of the Sky Demon. Sebaliknya, hanya ada lubang kecil di tengahnya.

'Kenapa tidak ada apa-apa di sini?'

Akan lebih bisa dimengerti jika ada kerusakan yang disengaja pada monumen batu itu, tapi anehnya tidak ada apapun. Yeowun menatap monumen batu itu, dia tidak mengerti apa arti semua ini.

'Apakah ini karena Leluhur Chun Ma tidak meninggalkan apa pun sehingga teknik Counter Sword-nya tidak ada juga?'

Itulah satu-satunya kemungkinan yang bisa disimpulkan untuk saat ini. Setelah memikirkannya sebentar, Yeowun mengerutkan kening dan bertanya pada Nano, 'Nano, apakah kau melihat tanda pedang di sini?'

[Ada satu tanda pedang, kemungkinan besar dari satu orang.]

'Apa? Ada? Di mana?'

[Mengaktifkan efek Realitas Mata dari pandangan pengguna.]

Saat mata Yeowun bergetar, garis-garis panduan putih tergambar di atas pandangannya.

[Memperbesar target.]

Dengan kata-kata Nano, bagian belakang diperbesar. Itu adalah bagian di mana ada lubang yang sangat kecil.

'A-apa ?!'

Ketika lubang itu diperbesar hingga seukuran kepala, Yeowun terkejut. Dia tidak menyadari sampai saat itu, tetapi ketika diperbesar, dia melihat tanda yang sangat kecil yang membuat lubang kecil. Tanda-tanda itu ada 24 buah dengan jarak yang sama masing-masingnya.

'Bekas jejaknya ... apakah ini teknik Sword Force of the Sky Demon?'

Jika seseorang yang melihatnya dengan santai, pasti mengira itu hanyalah sebuah lubang. Tapi tinggi rendah letak lubang itu persis sama di mana pedang akan menghujam jika menggunakan teknik Sword Force of The Sky Demon.

Ketika 24 gerakan pedang digunakan dalam arah bidikan yang sama, maka serangannya bisa mengenai titik darah dalam bentuk lingkaran. Tetapi jika arah bidikannya itu mengenai satu titik yang sama seperti lubang di monumen ini, maka itu hanya mungkin terjadi ketika mengumpulkan semua gerakan pedangnya jadi satu.

'Bisakah aku menggunakan gerakan pedang untuk membuat lubang seperti ini? Tunggu, kalau begitu...'

Yeowun kemudian berpindah ke sisi depan monumen. Pada awalnya dia tidak tahu, ternyata lubang itu benar-benar telah menembus tebalnya batu, hingga terbuat satu lubang lagi disisi depan.

'Nano, perbesar di sini.'

[Baik, Master.]

Seperti yang Yeowun duga, lubang yang disisi depan ini juga terdiri dari 24 titik serangan pedang yang tersisa di sekitarnya. Serangan itu hanya membuat lubang sekecil ini karena serangannya tidak menggunakan energi.

'Bagaimana ini bisa terjadi?'
Yeowun kemudian menyadari rahasia dari formasi pedang ini.

Lubang ini adalah hasil dari formasi pedang yang dikumpulkan menjadi satu gerakan kuat yang menghujam. Jika serangan itu menggunakan energi apa pun, maka daya serangnya akan menghancurkan seluruh batu mutiara biru.

NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang