CHAPTER 069
'Seni Pedang Iblis Langit'. Salah satu seni pedang paling unggul, dan seni pedang terbaik dalam Sekte Iblis itu sendiri. Seni berpedang itu diciptakan oleh Chun Ma, dijuluki Iblis Langit, yang dikenal karena bakatnya dalam seni bela diri. Skillnya telah mengungguli kelihaian semua orang pada saat itu.
Seiring waktu berlalu, banyak seni pedang lain yang diciptakan untuk menyaingi Seni Pedang Iblis Langit, dan segera saja 'Pedang Dewa Iblis Surgawi' dikatakan mampu untuk mengalahkannya.
Mata Hou Jinchang berkedip saat dia berbicara. Gerakan pedang Yeowun telah meninggalkan kesan mencolok yang tidak bisa dia lupakan. Bahkan Lee Hameng pun kaget melihat gerakan pedang yang begitu sempurna.
'Yang tadi mirip dengan Seni Pedang Iblis Langit, tapi lebih dari itu.'
Lee Hameng telah melihat bagaimana Lord menggunakan Seni Pedangnya beberapa kali, dan dengan demikian dia dapat menyimpulkan bahwa keterampilan pedang Yeowun lebih baik. Lalu bagaimana dan darimana Chun Yeowun mempelajari keterampilan pedang seperti itu? Hanya ada satu cara yang mungkin.
'Monumen batu!'
Monumen batu di perpustakaan diketahui menyimpan rahasia tentang penemuan terakhir ciptaan Leluhur Chun Ma. Namun, sisi belakang monumen batu telah dihancurkan, sehingga penemuannya dibiarkan terkubur.
Salah satu mantan Lord menganggap monumen batu itu tidak berguna lagi, jadi dia memerintahkan untuk memindahkannya ke dalam perpustakaan sebagai pajangan.
'Tapi bagian belakangnya telah dirusak ...'
Lee Hameng beberapa kali juga pernah mengamati sisi belakang monumen itu, tapi dia sendiri tidak yakin apa artinya karena sudah tumpang tindih dengan ratusan bekas tebasan pedang di atasnya.
Hou Jinchang kemudian bertanya dengan hati-hati, "Pak Kepala. Apa menurut anda skill pedangnya berasal dari monum..."
"Instruktur Hou." Lee Hameng memotong kalimatnya.
"Simpan hal ini sebagai rahasia antara kau dan aku, untuk saat ini."
"...Jadi, anda memikirkan hal yang sama. Baik, pak."
Lee Hameng mengangguk. Itulah satu-satunya cara yang masuk akal bagi Yeowun untuk menguasai ilmu pedang. Bagaimanapun, mereka berdua telah mencapai kesimpulan yang sama. Tidak pasti apa alasan mengapa Lee Hameng ingin merahasiakan hal ini, tapi mungkin ini akan lebih baik bagi Yeowun kedepannya.
Sebagian besar kadet sudah membubarkan diri untuk melanjutkan pelatihan mereka, tetapi tidak semua dari mereka yang beranjak pergi.
Tinggal dua orang kadet. Salah satunya adalah seorang gadis yang memiliki wajah bulat dan imut, tapi dia lebih jangkung dari kebanyakan kadet laki-laki. Jika bukan karena Ko Wanghur, dia mungkin akan menjadi kadet yang tertinggi di antara semua kadet yang masih berada di halaman depan gedung.
'Oh! Gadis itu adalah...!'
Ko Wanghur mengenalnya dengan sangat baik. Dia adalah kadet nomor 222, Hou Sangwha, yang dikenal sebagai salah satu dari tiga peringkat teratas dalam hal kekuatan diantara kadet wanita.
'... Kenapa raksasa ini memerah?'
Baek Gi penasaran dengan ekspresi wajah Ko Wanghur.Hou Sangwha berjalan ke arah Yeowun dan berbicara dengan sopan.
"Aksimu barusan sangat hebat, Pangeran Chun. Aku tidak berpikir kalau kamu akan mendapatkan label dari Instruktur Hou. Selamat."
"Aku hanya beruntung. Terima kasih."
Yeowun pura-pura tidak memperhatikan, tetapi dia bisa menebak mengapa gadis ini mendatanginya."Biarkan aku berterus terang. Aku menunggu di sini karena aku ingin bergabung dengan tim kalian."
Setelah dia melihat Yeowun bertarung melawan Hou Jinchang, Sangwha berpikir bahwa Yeowun adalah tipikal pemimpin yang layak didaulat. Jika dirinya direkrut menjadi rekan satu tim pangeran ini, maka itu akan meningkatkan peluangnya untuk lulus tes Tahap ketiga. Namun Yeowun tidak menginginkan rekan setim yang hanya ingin lolos ujian tes Tahap ketiga saja.
"Aku ..."
Chun Yeowun mencoba mengatakan ini, tetapi Sanghwa menyela untuk berbicara lebih dulu.
"Tahan. Aku ingin menanyakan sesuatu padamu dulu. Apakah anda akan membawa individu mana pun, apa pun jenis kelaminnya, jika mereka berbakat?"
Hou Sangwha terlihat serius. Sepertinya dia sadar akan fakta bahwa dia adalah seorang gadis. Yeowun tidak bisa hanya menjawab dengan sederhana, tetapi dia sudah menyiapkan jawabannya sejak lama.
"...Jika seorang individu berbakat ingin bergabung denganku, maka aku tidak punya alasan untuk tidak menerimanya. Apapun gender atau dari klan mana dia berasal, tidak ada masalah."
Semenjak kecil Chun Yeowun telah didiskriminasi dan diintimidasi karena tidak berasal dari enam klan utama. Dia ingin menggulingkan pemahaman seperti itu sejak awal.
"Aku mengerti."
Hou Sangwha kemudian mundur sekitar sepuluh langkah dan mengayunkan pedang kayunya dengan formasi pedang. Chun Yeowun, Ko Wanghur, Baek Gi, dan He Bong semua menjadi tertarik. Gadis ini memperagakan 7 Pedang Iblis.
'Dia telah menguasai 7 Pedang Iblis!'
Hanya sedikit waktu yang sudah berlalu, tapi Sangwha sudah memperagakan skill pedang itu dengan sempurna. Gerakannya masuk katagori kelas atas.
Setelah menunjukkan gerakan pedang pertama hingga kelima, dia mendekati Yeowun lagi dan berlutut dengan satu lutut.
"Aku tersentuh oleh pengorbanan anda, yang anda lakukan untuk pengikut anda. Anda mengatakan bahwa anda akan menerima setiap individu tidak peduli jenis kelamin atau klan mereka. Jika anda menerimaku, aku akan membuktikan bahwa diriku ini sangat layak."
Dia berbicara dengan percaya diri dan kekuatan. Tidak ada alasan untuk menolak tawaran seperti itu yang dibuat dari seseorang yang begitu percaya diri dan tahu bagaimana menunjukkan kekuatan mereka.
"Jalan yang akan kutempuh akan berbahaya, dan besar kemungkinan kita akan menumpahkan darah. Bisakah kau menanggung beban itu sendiri?"
"Aku tidak akan mengatakan aku ingin bergabung dengan anda, jika aku tidak siap untuk itu."
Chun Yeowun kemudian tersenyum dan membungkuk.
"Terima kasih. Selamat datang di grupku."
Hou Sangwha kemudian membungkuk dan berteriak,
"Saya, kadet ke-222, Hou Sangwha, akan berjanji setia kepada Pangeran Chun seumur hidupku."Akhirnya, Chun Yeowun telah mendapatkan kadet wanita pertamanya di timnya. Dan ada seseorang yang sangat gembira dengan perekrutannya. Dia adalah Ko Wanghur. Wanghur sangat senang sehingga dia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
"Ohh ... ini terlalu canggung."
Dan ada satu lagi kadet yang belum beranjak pergi. Tubuhnya kurus kering dan rambutnya kusut masai. Dia sangat senang dengan pertarungan Yeowun lebih dari siapa pun.
"Apakah kau ada sesuatu yang akan kau katakan?"
Yeowun bertanya padanya.Kadet itu kemudian menjadi ragu-ragu, dan berlutut dengan kedua lututnya. "Aku... aku ingin berada di grupmu, Pangeran."
"...Lalu, mengapa kau ragu-ragu?"
Kadet itu kemudian menggaruk kepalanya dan dengan malu-malu menjawab, "Aku belum mempelajari 7 Pedang Iblis... aku ingin... membuktikan diriku dihadapanmu, tapi aku tidak bisa menemukan apapun untuk dipamerkan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
NANO MACHINE
AcciónChun Yeowun, Seorang pangeran pewaris tahta Lord Sekte Iblis yang tidak dianggap karena ibunya hanya seorang pelayan. Bersaing dengan 6 pangeran pewaris tahta lainnya yang lebih diunggulkan. Sedari kecil hidup dibawah ancaman pembunuhan dari 6 klan...