CHAPTER 032

69 13 0
                                    

CHAPTER 032

Chun Yeowun merasa bersemangat setelah menemukan skill pedang yang tersembunyi di balik monumen batu.

'Tidak kusangka ternyata tidak ada yang memperhatikan ini ...'

Bisa dikatakan bahwa Yeowun sangat beruntung karena berhasil menemukan skill pedang sedahsyat itu.

Yeowun memberi perintah,
'Nano, hafalkan 45 skill pedang ini untukku.'

[Dipahami, Master.]

Yeowun tidak bisa menyembunyikan senyumnya.

Tiba-tiba penjaga perpustakaan lantai satu tadi menghampirinya dengan tatapan penasaran.

"Hah? Rupanya kau masih di sini, ya?"

"Oh.. eh..."

"Ah, jadi kau melihat sisi yang dibelakangnya juga.
Terlihat sangat berantakan, bukan?"

Pria penjaga itu tersenyum pahit,
"Bukankah insiden ini jadi memalukan? Ada desas-desus bahwa bagian belakang batu itu menyimpan rahasia prinsip pedang yang sesungguhnya, penemuan terbesar milik Leluhur Chun Ma."

"Oh?"

Yeowun menatap penjaga itu dengan ekspresi penasaran, tapi dia segera menggelengkan kepalanya saat merasakan ada tanda-tanda kacau di sekujur tubuhnya.

"Siapa pun yang melakukan ini, berarti dia melakukan hal yang sangat merugikan anak cucu keturunannya. Mungkin saja dia berniat ingin memonopoli semua kemuliaan hanya untuk dirinya sendiri."

Chun Yeowun terkejut. Jika pria ini sudah lama menjaga batu monumen disini, seharusnya dia punya cukup waktu untuk meneliti sayatan dan tebasan pedang ini, tetapi penjaga ini hanya berpikir bahwa goresan-goresan di batu itu hanyalah tindakan untuk menghancurkan rekor sebelumnya.

'Saat itu tidak ada seorangpun yang menyadarinya.'
Yeowun membathin.

Tapi ada satu hal, yang bahkan Yeowun sendiripun belum menyadari hal itu di sini. Untuk mengetahui skill 'prinsip pedang' apa yang digunakan, orang yang mengamatinya harus sudah dilevel expert dalam hal pengetahuan seni beladiri.

Namun, dua skill 'prinsip pedang' yang terpendam di batu ini bahkan melampaui skill level Guardian Kanan, Submeng. Yeowun kemudian bertanya kepada penjaga itu, "Apakah ada banyak batu monumen lain yang seperti ini di perpustakaan?"

Itu adalah pertanyaan penting. Jika awal pembuatan batu itu hanya untuk menyimpan satu formasi pedang saja, maka Yeowun pasti berpikir, mungkin ada lebih banyak batu yang lain dengan formasi yang lain pula.

Pria itu menjawab, "Aku hanya ditugaskan di lantai pertama saja, tetapi aku mendengar batu ini ada di setiap lantai."

Itulah yang ingin Yeowun dengar. Dia diam-diam mengangguk.

'Oh ... hampir selesai.'
Waktu yang dijatahi untuknya hampir habis.

Tetapi Yeowun tidak peduli. Dia sudah mendapatkan sesuatu yang lebih baik daripada hanya sekedar membaca buku.

"Oh, apakah kau hampir selesai di lantai ini?"
Penjaga lantai satu itu bertanya.

"Ya." Yeowun tersenyum.

Pria penjaga itu menunjuk ke arah salah satu sudut di perpustakaan. "Pergi periksa rak-rak disana yang bertema 'Asal Muasal'. Tidak banyak buku seni beladiri yang berguna di lantai ini, tapi buku-buku dirak-rak sana itu mungkin bisa membantumu."

"Oh!"

"Ini wujud permintaan maafku karena telah mengganggu waktumu."

Penjaga itu kemudian menepuk bahu Yeowun, dan kembali ke tempat duduknya. Yeowun kemudian membungkuk pada pria itu dan pergi ke rak-rak yang dia maksud.

NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang