CHAPTER 098

54 8 0
                                    

CHAPTER 098

Beberapa minggu yang lalu, Sang Munyo terbangun setelah terbaring koma selama 3 hari di ruang medis. Tulang rusuknya mencuat keluar dari kulitnya, jadi dia dalam kondisi cidera yang cukup serius. Ketika dia siuman, dia bahkan lebih marah dan murka karena dikalahkan oleh seorang kadet awam biasa.

'Ini sangat memalukan!'

Dia telah dipaksa menelan kekalahan telak di depan banyak instruktur dan barisan para kadet. Sang Munyo adalah tipe orang yang sangat ambisius, yang hanya peduli dengan kehormatan dan harga dirinya, baginya ini adalah penghinaan yang memalukan. Dan penghinaan seperti ini tentu membangkitkan rasa dendam.

'Andai saja aku bisa menggunakan skill keahlianku...'

Dalam duel itu, dia memang dibatasi hanya boleh menggunakan teknik 7 Pedang Iblis saja. Padahal dia sendiri belum begitu menguasai teknik pedang itu. Andai dia diperbolehkan menggunakan skill keahliannya sendiri, maka dia yakin bahwa dia bisa mengalahkan Yeowun hanya dalam 10 formasi. Meskipun santer kabar berhembus bahwa Yeowun semakin kuat, tetap saja dia baru melangkah jadi prajurit level Master.

Munyo menggertakkan giginya saat dia berniat untuk membalas dendam. Dia ingin menendang Yeowun keluar dari akademi segera setelah dia keluar dari ruang medis, dan hari itu akhirnya tiba.

Munyo berharap Yeowun akan lulus ujian karena dia tahu bahwa ujian berikutnya adalah duel antara kadet dan instruktur. Ini adalah kesempatan sempurna baginya, untuk menemukan Yeowun dan mengusirnya dengan tangannya sendiri.

Munyo telah menunggu begitu lama, sekarang dia sudah kehilangan kesabaran karena menunggu Yeowun untuk datang menantangnya.

'Apakah aku harus menunggu sampai dia yang menantangku? Ingin sekali rasanya aku memukulinya dengan keras, sehingga dia tidak bisa lagi berkoar, dan nanti aku tinggal memberitahu semua orang bahwa dia yang menantangku.'

Andaikan Yeowun menyetrum otaknya sampai syaraf-syarafnya pada konsletpun, tetap saja Yeowun tidak akan bisa mengembalikan kewarasan Munyo dalam berfikir jernih. Selain itu, sepertinya Munyo menganggap bahwa tidak ada yang akan menyalahkannya karena melukai kadet seperti Yeowun, yang tidak punya latar belakang ningrat seperti para pangeran dari enam klan utama.

'Bodoh. Aku akan membuatnya separah mungkin, sehingga kau tidak akan pernah bisa menggunakan pedang lagi!'

Tanpa aba-aba, Munyo mengayunkan bladenya ke leher Yeowun. Dia tidak berpikir kalau Yeowun akan lebih kuat darinya. Tetapi dia masih ingat bahwa keterampilan pedang yang digunakan Yeowun terakhir kali terkesan cukup kuat.

"Aku akan langsung menyergapnya sehingga aku bisa segera menyudutkannya."

Tidak ada seorangpun yang menonton duel mereka ini, jadi Munyo tidak akan ragu untuk berlaku curang.

Saat bilah bladenya hampir mencapai leher Yeowun...

'Hah?'

Blade ditangan Yeowun berhasil menahan serangan mendadaknya. Saking cepatnya, Munyo sampai kaget dan melotot ke arah Yeowun.

Yeowun kemudian balas menatap Munyo dengan dingin dan berkata, "Bagus. Jangan menarik kembali apa yang baru saja kau katakan."

"A-apa?!"

"Kau baru saja mengatakan bahwa duel kita ini adalah tes keempat."

Munyo tidak bisa mendengar apa yang Yeowun katakan selanjutnya. Dia makin marah karena Yeowun telah memblokir serangannya. Munyo segera melepaskan segenap energinya untuk mendorong Yeowun mundur. Namun, bukan saja Yeowun tidak bergeming, justru tangannya yang memegang blade yang sekarang bergetar.

'Kekuatan anak ini ... tapi bagaimana caranya?'

Sang Munyo sudah berada di level Master. Luapan energinya bukanlah sesuatu yang bisa dilawan oleh master warrior tingkat pemula seperti Chun Yeowun. Namun, pada kenyataannya, Yeowun bertahan saat melawannya, bahkan tidak bergeming.

'Apakah energi internalnya meningkat dalam waktu sesingkat ini?'

Saat itulah blade Yeowun mengeluarkan pendaran energinya, mementalkan pedang ditangan Munyo. Munyo sendiri ikut terdorong ke belakang, dan tangan yang menghunus pedangnya benar-benar merasakan sakit akibat energi yang mementalkan pedangnya.

Munyo yang sampai saat ini masih terus heboh memikirkan balas dendam, sontak menjadi kaget dan meringis saat menyadarinya.

'Anak ini menjadi jauh lebih kuat!'

Munyo tidak menyangka Yeowun akan menjadi sekuat ini hanya dalam waktu singkat. Mengukur kejutan yang barusan dia terima, setidaknya Yeowun sudah memiliki jumlah energi internal yang sama dengan Munyo sendiri. Itu tidak bisa dipercaya.

'Bagaimana dia bisa menjadi begitu kuat hanya dalam beberapa minggu?'

Yeowun memang belum mengkonsumsi Pil Naga Hitam lagi setelah dia berduel dengan Munyo, jadi menurutnya itu yang aneh.

Tentu saja, melonjaknya energi internal Yeowun, karena ada campur tangan Patriark Klan Racun, Baek Oh. Dengan maksud meracuni, bola racun itu justru meningkatkan energi Yeowun, padahal niat awalnya untuk mengurangi. Tapi mustahil Sang Munyo mengetahui hal ini.

'Wah ... aku harus tetap tenang. Hanya karena dia punya lebih banyak energi internal, tidak membuatnya jadi prajurit level Master.'

Untuk mencapai level Master, seseorang harus memahami Qi dulu untuk dapat menggunakannya dengan bebas. Menurut Munyo, jika memiliki lebih banyak energi, tidak berarti Yeowun akan sekuat dirinya, karena tidak mungkin Yeowun akan memperoleh pemahaman yang begitu mendalam dalam waktu sesingkat itu.

"Hah! Rupanya kau sudah jadi sedikit lebih kuat. Kalau begitu, aku tidak akan bersikap lunak lagi padamu! "

"Silahkan saja."

"A-anak sombong yang bodoh!"

Sang Munyo terprovokasi juga oleh anggukan santai Yeowun, dia lalu mengalirkan Qi ke bladenya. Bladenya pun bersinar terang dengan cahaya putih. Munyo merasakan emosi yang meluap-luap untuk menebas lengan Yeowun, setidaknya untuk meredakan amarahnya.

"Hah!"

Munyo menyerang, melepaskan skill Blade-nya. Pedangnya terbelah menjadi dua, langsung menghujam ke arah Yeowun.

'Gerakannya cukup cepat. Tetapi...'

Teknik itu jauh lebih lambat daripada Tarian Pedang Butterfly. Dengan sigap tubuh Yeowun berputar cepat dan pedang di tangannya meninggalkan jejak dan tepat memblokir serangan blade yang menghujam ke arahnya.

Itu adalah formasi kedua dari Tarian Pedang Butterfly. Mata Sang Munyo melebar karena terkejut.

'Dia memblokir ini lagi?! B-bagaimana bisa...!'

Munyo bisa melihat dengan jelas Qi yang ada pada blade ditangan Yeowun. Memang bentuknya belum sempurna, tetapi itu adalah bukti bahwa Yeowun adalah seorang Master yang mumpuni.


NANO MACHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang