CHAPTER 101
"Ya, baru saja."
Mendengar jawaban Yeowun, para kadet yang sedang mengantri menunggu giliran, termasuk para penjaga dan instruktur, semuanya jadi kaget. Baru berselang 1 jam sejak tes Tahap ketiga usai, dan sudah ada satu orang yang lulus.
"I-itu kadet ke-7!"
"Apakah dia benar-benar lulus ujian Tahap keempat?!"
"Padahal baru satu jam sejak tes ketiga!'
"Apakah dia berbohong?"
"Lihat! Itu lencana perak yang hanya dimiliki oleh instruktur!"
Orang-orang mulai mengoceh tentang berita menggemparkan seperti itu. Instruktur juga tampak terkejut karena dia telah bekerja di akademi ini selama tiga siklus dan belum pernah melihat seorang kadetpun yang sanggup lulus ujian keempat dalam waktu sesingkat itu.
"Ini ... mencengangkan. Mampu mencapai Tahap keempat hanya dalam dua bulan?"
Rekor tercepat seorang kadet di akademi terakhir adalah lulus ujian keempat setelah 5 bulan. Sepertinya seorang pangeran pasti berbeda.
"Saya minta maaf, Leader Chun."
Instruktur meminta maaf sambil membungkuk. Jika Yeowun telah menerima lencana Squad Leader, maka posisinya sekarang setara dengan para instruktur.
Melihat instruktur membungkuk hormat, barulah para kadet menyadari bahwa semua ini bukan mimpi, juga bukan palsu.
"Bisakah aku naik ke lantai 3 terlebih dulu?"
"Tentu saja."
Yeowun kemudian menuliskan namanya di buku tamu, dan menerima lilin untuk naik ke lantai 3. Para kadet jadi iri saat Yeowun melewati mereka. Penyebabnya lebih karena dia telah lulus ujian Tahap empat, tetapi mereka juga tahu bahwa Yeowun sekarang bisa bebas melenggang ke lantai 4 perpustakaan yang dipenuhi dengan buku-buku teknik beladiri level Master. Yeowun kemudian memeriksa lilinnya saat dia naik ke lantai 3.
'4 jam.'
Durasinya meningkat pesat dibanding lantai 2, ini dikarenakan memahami beladiri kelas atas, bukunya sangat tebal dan rumit, sehingga sulit untuk menghafalnya.
Tentu saja, Yeowun tidak perlu menghafal apa pun karena dia memiliki Nano. Yang harus dia lakukan hanyalah berkonsentrasi untuk membolak balik halaman buku sebanyak mungkin.
Di lantai 3, ada banyak kadet yang berusaha keras untuk menghafal buku-buku pilihan mereka. Ko Wanghur, Baek Gi, He Bong, dan anggota lainnya sedang berkonsentrasi menghafal buku. Yeowun kemudian langsung menuju ke area tengah perpustakaan.
'Itu ada!'
Ada monumen batu mutiara biru dengan puisi di bagian depan dan jejak tebasan pedang di bagian belakang. Namun, jejak tebasan di bagian belakang monumen ini tampaknya lebih dari apa yang ada di monumen pertama atau kedua.
'Itu terlihat lebih rumit.'
Sepertinya membutuhkan analisis yang cermat untuk memahami monumen dilantai ini. Namun, jatah waktu Yeowun di tempat ini terbatas, apalagi masih banyak orang di sekitarnya. Jadi dia hanya memindainya saja terlebih dahulu.
'Nano, pindai jejak pedang ini dan simpan.'
[Baik, Master.]
Ketika pemindaian selesai, Yeowun mulai memeriksa buku-buku untuk memindainya, seperti yang dia lakukan di lantai pertama dan kedua.
"Bagaimana kalau kita mulai sekarang?"
Yeowunpun meraih salah satu buku, dan mulai membolak-balik halamannya. Perpustakaan yang awalnya sunyi, segera jadi berisik, dipenuhi oleh suara kertas buku yang dibolak balik.'Ah!'
'Dia Lagi!!!'
'Dasar bajingan!!!'
Para kadet yang berkonsentrasi disekitar Yeowun langsung cemberut. Sebelumnya mereka pernah mengalami gangguan ini saat Yeowun mengganggu konsentrasi mereka, jadi mereka langsung kesal lagi.
Namun tidak seperti dilantai 2, kali ini mereka diberi waktu lebih banyak, sehingga mereka hanya perlu menyingkir agak jauh sampai Yeowun menyelesaikan halaman bukunya, walau agak lama.
'Sialan!'
Yeowun selalu saja menyebabkan masalah bagi banyak kadet tanpa dia sadari. Setelah memindai buku sebanyak mungkin, Yeowun menyadari bahawa tidak ada lagi orang di sekitarnya.
'Hah?'
Sebagian besar kadet telah pindah ke ujung lain perpustakaan dalam upaya untuk menjauh dari Yeowun. Setelah 4 jam berlalu, Yeowun mampu memindai total 179 buku dari perpustakaan. Itu jauh lebih dari apa yang dia pindai di lantai 2. Beberapa dari buku-buku ini juga tampaknya bagus karena akan membantu Yeowun juga.
'Sekarang, waktunya naik ke lantai 4.'
Yeowun kemudian berjalan naik ke lantai 4. Disini, Yeowun diberi waktu hingga 6 jam. Lantai empat terlihat kosong, karena memang belum ada kadet yang lulus ujian Tahap keempat, tetapi disini lantainya jauh lebih kecil dan rak-rak bukunya lebih sedikit. Sepertinya jumlah total buku hanya sekitar 400 buah.
Sudah sewajarnya, karena tidak banyak teknik beladiri level Master di luaran sana. Jadi, tidak banyak juga buku tentang itu.
'Mari kita pindai monumennya dulu.'
Yang paling penting adalah memindai formasi keempat dari Sword Force of the Sky Demon dan gerakan counter sword milik Sword Demon. Ada monumen juga di tengah lantai ini.
'Hah?'
Yeowun terkejut ketika dia semakin dekat ke monumen batu. Ada banyak bekas tebasan pedang di batu itu, dan bagian sudutnya terlihat sompel. Sompelan itu dipotong dengan sangat rapi sehingga membuktikan bahwa itu telah ditebas menggunakan pedang.
'Mengapa sampai rusak begitu parah?'
Yeowun kemudian melihat bekas tebasan pedang di punggungnya. Tidak seperti yang ada di monumen lainnya, bekas tebasan disini terkesan lebih dalam, lebih kasar, dan lebih tidak beraturan. Nano juga berkesimpulan serupa.
[Kekuatan tebasan yang ditinggalkan oleh pedang disini dua kali lebih dalam dibandingkan dengan yang ada di monumen sebelumnya.]
'Ugh, itu membuatku lebih penasaran!'
Yeowun ingin menjalankan simulasi untuk memeriksanya, tetapi dia tidak perlu terburu-buru. Dia selalu bisa melakukannya nanti di ruang pelatihan pribadi. Yeowun menahan rasa penasarannya dan mengamati monumennya saja terlebih dulu.
'Sekarang, memindai buku.'
Yeowun melihat sekeliling, memeriksa untuk melihat apa yang harus dipindai terlebih dahulu dan terkejut seketika. Tidak seperti lantai lain, buku-buku dilantai 4 ini dibagi menjadi tiga kelompok. Satu kelompok buku yang paling banyak, terdiri dari buku-buku teknik beladiri level master yang berasal dari Sekte Iblis. Namun, separuh buku lainnya diambil dari Forces of Justice and Force of Evil.
'Ini semua adalah teknik beladiri yang terkenal ...'
Buku-buku ini adalah kumpulan teknik beladiri yang dikoleksi selama ratusan tahun. Tekniknya bukan yang terbaik dari masing-masing klan, namun itu tetap saja sangat kuat.
Meskipun sepertinya klan-klan ini telah meningkatkan teknik beladiri mereka setelah buku-buku ini ditulis, bagaimanapun juga ada baiknya mengetahui tentang teknik andalan mereka.
'Nantinya ini akan membantuku saat aku harus melawan prajurit dari klan itu. Terlebih dahulu aku akan pindai beberapa teknik dari Sekte Iblis ini ... oh!'
Saat Yeowun meraih salah satu buku itu, sebuah ide muncul di benaknya. 'Aku tidak perlu menyimpan semua teknik beladiri ini untuk diriku sendiri!'
Apa yang akan terjadi jika dia mengajari anggotanya teknik beladiri level master ini? Yeowun menjadi bersemangat memikirkan itu dan menyeringai senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NANO MACHINE
ActionChun Yeowun, Seorang pangeran pewaris tahta Lord Sekte Iblis yang tidak dianggap karena ibunya hanya seorang pelayan. Bersaing dengan 6 pangeran pewaris tahta lainnya yang lebih diunggulkan. Sedari kecil hidup dibawah ancaman pembunuhan dari 6 klan...