🥦 170. Really Happy? 🥦

991 143 125
                                        

Sebelumnya mau minta maaf, aku ghosting lagi hehehe.
Karena sekarang aku kerja di rumah sakit, dan kasus covid lagi naik.. Kalau sampai rumah suka ketiduran ngga jadi ngetik story 😂

Tapi tenang saja! Keluarga Cemara akan selalu di update sampai saatnya The End 🤗

-

-

-

-

-

-

-
Ready?

-

GO!

-

-

-

-

-

-

-

"Mama ke sana sekarang.." Tiffany menutup telepon. Lalu segera berbalik ke arah Kai dan Sena yang masih anteng duduk berdua di sofa.

"Mama mau nyusulin Kak Sehun." Tiffany meletakkan dua gelas orange juice yang dia ambil tadi untuk Kai dan Sena.

"Ikut..." Lirih Sena yang masih lemas pasca kejadian. Kalungnya raib, Sehun dipukuli dan.. sudahlah!

"Kamu di rumah saja, Sayang! Istirahat ya!" Senyuman keibuan yang meneduhkan dan usapan sayang di kepalanya membuat Sena nurut.

"Titip Sena ya, Kai."

"Siap Tan!"

Demikian Tiffany pergi mengambil tas dan juga kunci mobilnya.

Jarang-jarang dia nyetir seorang diri. Dia menggunakan sabuk pengaman, lalu segera menginjak gas. Sehun terluka.. Meski kata Suho, Sehun baik, tapi Tiffany belum lega jika belum melihat Sehun langsung.

Hampir sampai.

Tapi sayangnya malah terjadi kemacetan. Dari gelagat orang-orang di luar sana, yang seolah fokus ke satu arah, membuat Tiffany paham jika telah terjadi sesuatu.

Samar dia melihat mobil di pinggir jalan dan beberapa orang mengerubungi objek lain. Dari lalu lalang yang kadang memberikan celah ruang, Tiffany bisa melihat sebuah motor matic.. Scoopy.. Dan baju kemeja navy.

Tiffany mengalihkan pandangannya ke depan. Tapi sedetik kemudian, dia terbelalak menyadari sesuatu. Menoleh lagi, dia mencoba fokus melihat kendaraan dan baju si korban.

Motor Sehun..

Dan wajah yang masih terbingkai helm itu..

Tiffany mengerem mendadak.

"SUHO!"

-

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang