Sehun mengayun-ayunkan kedua kakinya yang menggantung dan senyum cerah tak lepas dari bibirnya sedari tadi.
Saatnya pulang.
Sambil makan choki-choki, Sehun mengamati mamanya yang sibuk mondar-mandir packing keperluan Sehun.
"Selesai~" Mama menutup tas tenteng punya Sehun.
"Tinggal nunggu Papa aja nih.. Terus pulang." Lanjutnya sambil mengambil ponselnya buat nelpon Suho.
Pasalnya tiga anaknya yang lain sudah pulang duluan pagi tadi.
Kasihan dari kemarin di rumah sakit terus.
Mana ketiganya lagi tidak fit.
Aslinya Sehun juga belum boleh pulang, badannya aja masih merah-merah gitu tapi gara-gara insiden Sena kemarin, Sehun ngotot pingin pulang.
"Suho kalian gimana di rumah?"
Saat mama ngobrol sama Suho, papa masuk sambil bawa kursi roda.
Sehun cemberut.
Pasti buat dia.
"Udah selesai kan packingnya?" tanya Papa. Sehun mengangguk sambil terus nyedot choki-chokinya.
"Udah ya makannya~ nanti lagi.." Papa mengambil choki-choki yang dimakan Sehun.
Mau pulang tapi kok malah ngemil. Bukan masalah ngemilnya tapi ini lagi bulan puasa, tidak baik dilihat orang banyak nanti.
"Isssh Papa ihh!" Dengus Sehun tapi tetap nurut dan menghapus sisa-sisa coklat yang kerasa banget nempel di sekitar bibirnya.
"Nanti lagi pas di mobil enggak apa-apa makan lagi." Mentang-mentang lagi enggak puasa nih anak.
Mama mengakhiri panggilannya.
"Ya udah yuk Pa pulang.. Yang lain udah nungguin di rumah."
Papa mengangguk dan mengambil lagi kursi rodanya supaya mendekat ke Sehun.
Sehun turun perlahan di bantu mama.
Baru saja kakinya menginjak tanah, dia merasa tubuhnya seperti melayang tak menapak di sana. Masih lemes dia ternyata.
Akhirnya Sehun duduk dengan manis di kursi roda.
"Bismillah.. Yuk pulang!"
Dan Papa mendorong kursi roda Sehun untuk keluar kamar. Mama mengikuti dari belakang dengan membawa tas Sehun.
-
-
-
-
-
-
-Chanyeol naik dari lantai satu ingin menuju ke kamarnya .
Matanya menyipit begitu melihat Suho menempel erat di pintu kamar Sena.
Lebih tepatnya menempelkan telinganya.
"Kak!"
Suho cepat-cepat menoleh dan buru-buru memberi kode Chanyeol supaya diam.
"Kenapa?" Chanyeol bertanya tanpa suara.
"Sena sama Doyoung lagi ngobrol."
WHAT THE HELL
DI DALAM KAMAR?!
Chanyeol sigap ingin menggedor pintunya tapi mati-matian di tahan sama Suho.
"Diem Yeol~ mereka ngga bakal macem-macem. Mereka lagi berantem kan kemarin!" Suho berbicara pelan-pelan.
"Urusan rumah tangga mereka jangan diganggu dulu. Tapi kakak kepo." lanjutnya lagi.
Iya sih..
Doyoung sama Sena butuh bicara serius soal kemarin. Soal Dio, dan juga soal Kai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Cemara
FanfictionSuho-Si sulung yang ternistakan Chanyeol-Si tuan muda kekinian Sehun-Pangeran dari negeri antah berantah Sena-Apapun yang Sena mau Papa Mama harus turutin! Cover by: @Alizrobear 😍