🌲 55. Sena dan Doyoung 🌲

1.6K 226 64
                                    

"Doyoung cepet!"

"Iya Kak."

Keduanya saling berbicara dengan pelan.

Mereka mengendap untuk segera keluar dari gedung fakultas dan bagaimana caranya Doyoung bisa sampai di mobil tanpa ketahuan.

Anak itu seperti daging segar yang siap diburu oleh serigala-serigala kelaparan akan berita.

Dan lagi, belum siap jika harus diproses pihak yang berwajib sekarang.

Setidaknya mereka akan menyiapkan kuasa hukum dulu untuknya.

Kalau pihak Sena sih jelas memakai jasa Om Heechul.

Mereka berbelok dengan cepat ketika tiba-tiba segerombolan mahasiswa terdengar mendekat ke posisi mereka.

Mereka akan menuruni anak tangga.

Doyoung dan Chanyeol merapat ke balik dinding.

"Ngga bisa dihubungi sampe sekarang."

"Wartawan juga belum bisa mewawancarai keluarga mereka satu pun."

"Duh gue kasihan sama Sena.."

"Ngapain? Kan dia salah."

"Kan belum tentu Jihyo."

"Ya kalaupun salah, kasihan dia lagi apes jadi ke gap. Padahal yang kayak gitu kan bukan cuma dia."

Gerombolan itu baru saja tiba di ujung anak tangga.

Mereka berjalan ke arah yang berbeda dengan Chanyeol dan Doyoung bersembunyi.

Chanyeol memastikan keadaan sudah aman.

Jalan yang akan mereka lewati ini memang bukan bagian gedung utama, jadi jarang ada orang yang lewat.

"Ay-ooo"

Chanyeol berhenti melakukan niatnya untuk segera menarik Doyoung.

Anak itu berdiri di sampingnya sambil bersandari di dinding.

Tapi air mukanya yang menunduk terlihat muram.

"Young?" panggil Chanyeol pelan.

Dia bisa merasakan kabut sendu di sekitar mereka.

"Aku bersumpah Kak.. Aku tidak melakukan hal bejat itu pada Sena."
ucapnya parau.

Tampak sekali Doyoung menahan amarahnya.

Dan demi apa?

Chanyeol melihat Doyoung menitikkan air matanya.

-
-
-
-
-
-
-

"Asslamu'alaikum.. Chanyeol pulang."

"Waalaikumsalam. Chanyeol gimana? papa kamu mana?"

Chanyeol melepaskan jasnya dan melonggarkan dasinya.

"Masih ketinggalan di kampus, Ma.. Ada yang harus diurus." Biarlah nanti papa saja yang menjelaskan mengenai proses dengan kepolisian.

"Terus gimana?" mama masih penasaran.

Chanyeol menghentikan langkahnya dan menghadap ke mamanya.

"Mama tenang saja. Calon menantu mama itu laki-laki yang baik."

Dan mama bisa bernapas dengan lega.

Doyoung menepati janjinya tidak menyentuh Sena.

"Tapi kita belum menemukan bukti siapa pelakunya."

-
-
-
-
-
-
-

"Minggir, aku mau cari angin!"

"Enggak Boleh!" Sehun buru-buru menghalangi jalan Sena untuk membuka pintu balkon kamarnya.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang