"Mami, Baek belum dapet nasi kotaknya!"
"Husssh.. Kamu tuh! Tamunya aja belum dikasih. Bentar."
Mami Hani langsung meninggalkan Baekhyun yang manyun karena dibentak maminya. Mereka lalu lanjut memindahkan nasi kotak dan beberapa bawaan untuk para tamu yang sedang melakukan pengajian sekarang.
"Baekhyun, kenapa Han?" Tiffany menoleh ke Baekhyun yang sedang cemberut di sebelah mamanya.
"Ngga apa-apa kok, mbak. Biasa rewel."
"Tante, laper. Mau nasi kotaknya." cetus Baekhyun mengabaikan maminya yang memelototinya sekarang.
Tiffany ber oh ria.
"Ya udah kamu ambil aja ngga apa-apa. Tenang, tadi bikinnya dilebihin banyak kok. Jadi ngga kurang."
"YES! Makasih Tan!" Baekhyun langsung mencomot satu yang terdekat dengannya dan langsung nyelonong kembali ke dapur buat makan.
"Maaf ya, Mbak. Celamitan emang Baekhyun tuh."
Tiffany tersenyum. "Ngga apa-apa, Han. Kayak sama siapa aja kamu tuh. Kamu juga kalo mau makan, langsung ambil aja ya! Ngga usah nunggu aku persilakan. Udah sante aja."
"Hehehe oke mbak. Tapi ini, ada lagi yang butuh diangkut ke sini?"
"Udah habis belum di dapur?"
"Udah sih tadi."
"Ooh ya udah, kita tunggu aja ngajinya selesai terus kita bagiin."
"Mamaaaaaaaa"
Keduanya menoleh dan ternyata itu adalah Sehun yang berlari tergopoh sambil mencincing sarungnya dan peci putihnya sedikit melorot dari kepala karena berlari tadi.
"Sshhhh.. Jangan teriak-teriak." tegur Tiffany.
"Maaf Ma.. Urgent hehe."
"Kenapa?"
"Kata Papa bentar lagi selesai, cemilannya suruh keluarin."
"Ooh kirain" ucap dua wanita itu lega.
"Yuk-yuk!" lalu mereka mulai gerak cepat mengangkut banyak piring yang terisi jajanan dan buah-buahan agar bisa segera dihidangkan.
"Hun, jangan makan dulu! ini diangkut!" tegur mama ke Sehun yang tak tahu sikon. Sehun buru-buru melahap sisa kroket yang tadi dia comot dan mulai kerja kembali.
"Ma, aquanya mana?" Chanyeol datang ikut membantu.
"Itu di bawah meja, sama bantuin tante Yuri di dapur sana buat ambil teh sama gelas-gelasnya."
Chanyeol mengangguk dan melangkah ke tempat yang dituju. Tapi memang pada dasarnya dia jahil, dia menggeplak pelan kepala Sehun yang lagi-lagi mencomot kroket di piring yang dipegangnya membuat Sehun mengerang kesal dan Chanyeol kabur sebelum kena sembur.
Mereka terus bekerja dan akhirnya semua makanan sudah tersaji dan siap dinikmati oleh para tamu yang datang. Mereka duduk melingkar di atas karpet di ruang tamu. Papa berbincang dengan Pak Kyai dan bapak-bapak di sekitarnya begitu pun dengan Suho yang menjamu para tamu yang lain.
"Hun, Sena mana?" Kai yang sejak tadi tidak melihat Sena tak tahan untuk tidak bertanya.
"Di kamar."
"Di pingit?"
"Doy, Sena di pingit?" tanya Sehun ke Doyoung yang duduk anteng di sebelahnya sambil makan kue sus.
"Hah?"
"Itu kita lagi pengajian, Sena mendekam di kamar. Persis gadis lagi di pingit." ucap Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Cemara
FanfictionSuho-Si sulung yang ternistakan Chanyeol-Si tuan muda kekinian Sehun-Pangeran dari negeri antah berantah Sena-Apapun yang Sena mau Papa Mama harus turutin! Cover by: @Alizrobear 😍