🌲62. Bertemu dengan Sejeong🌲

1.7K 233 150
                                    

Pemeriksaan akan dimulai kurang dari sepuluh menit lagi. Sena harus datang kali ini. Dia menurut saja saat dibawa dengan cepat melewati beberapa media yang sudah menunggunya. Tetap ricuh seperti kemarin.

Tak berapa lama, rombongan lain tiba.

Sena yang sudah di dalam ruang pemeriksaan tidak tahu jika itu adalah Doyoung yang datang.

Tapi dia akhirnya tahu ketika pintu ruangan dimana dia berada terbuka dan menampilkan Doyoung bersama ayah dan pengacaranya.

Sena sumringah. Dia langsung berdiri dan akan menyapa kekasihnya itu tapi kenyataan membuatnya tertohok karena Doyoung malah berjalan melewatinya begitu saja.

Sena termenung sesaat.

"Ada apa ini?" -batinnya.

Sena menoleh saat dia sudah bisa menguasai rasa kagetnya.

Menatap serius Doyoung yang duduk di ujung meja. Mereka terpisah oleh pengacara Doyoung.

Doyoung membuka ponselnya dan larut di dalamnya.

Mengabaikan Sena lagi yang menatap dia penuh harap dan luka yang dia usahakan untuk tidak muncul.

Sena beralih menatap papanya. Ada papa Doyoung di sebelahnya. Mereka terlibat dalam pembicaraan serius mengenai jalannnya pemeriksaan nanti.

"AUWWW!"

Teriakan Doyong mengalihkan kembali atensi Sena.

Dan itu adalah saat Sena membeo melihat Chanyeol yang berdiri di belakang kursi Doyoung dan berkacak pinggang.

"Bagus ya, Berhari-hari ngilang sekalinya muncul malah adek gue dicuekin. Sapa kek!"

Ah! Sena suka deh kalau Chanyeol peka kayak gini.

Tapi dia kembali mencelos saat Doyoung malah mendengus pada Chanyeol dan itu berhasil memancing reaksi Chanyeol lagi.

"Njir! Bocah berani ternyata sama gue!" Chanyeol sudah akan mencekik Doyoung jika saja tidak ditahan oleh papa dan Om Minho.

Doyoung sendiri dengan gerak refleknya menghindar dari amukan Chanyeol.

Sena bengong melihatnya tapi dia tambah terkejut saat tiba-tiba Doyoung mendekatinya dan menarik tangannya.

Dia menurut ketika Doyoung membawanya keluar ruangan.

Pintu tertutup dan suara menggelegar Chanyeol menghilang.

Mereka hanya berjalan sedikit menjauh dari ruangan tadi.

Doyoung melepaskan pegangannya lalu berbalik.

Sena menatapnya intens tapi Doyoung malah menunduk.

"Kamu kenapa?" Sena yang memulai pembicaraan.

Doyoung menggeleng.

"Doyoung, kamu marah ya sama aku? Kamu kemana aja beberapa hari ini?"Sena mulai lagi dengan segala pertanyaan di otaknya.

"Aku butuh waktu Sena." Doyoung mengangkat wajahnya dan dua pasang mata itu saling bertemu.

Sena mengernyitkan dahinya.

"Maksud kamu apa?" Sena menuntut dengan gusar

"Izinin aku sendiri dulu sementara waktu. Sebentar saja! Aku mohon!"

-
-
-
-
-
-
-

Yang diharapkan akhirnya datang juga. Seperti yang mereka inginkan, Sejeong hadir. Dia hanya membawa pengacaranya.

Kehadirannya pun tidak terlalu mencolok seperti Sena dan Doyoung tadi karena memang identitasnya masihlah aman.

Sena dan Doyoung sempat berpapasan saat di luar tadi. Dan saling menatap sinis, itulah yang mereka lakukan.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang