🌲102. Ayo Cari Sena!🌲

1.5K 190 53
                                    

"Ayah, Doyoung sebenarnya kenapa?"

"Ya mana Ayah tahu, Won!"

Sehun dan Suho meneguk ludah mereka dengan susah payah. Eyang tiba-tiba saja menoleh pada mereka dengan tatapan yang sangat tajam. Eyang marah besar.

"Ini akibatnya. Sudah dikatakan jika di sana sangat berbahaya. Bagus waktu itu kalian selamat. Sekarang masih mau ngeyel kalau dibilangin Eyang?!" sentak Eyang ke Suho dan Sehun.

Baekhyun juga tapi dia milih ngumpet di belakang papinya.

By the way sekarang mereka sedang ada di dalam kamar rawat Sena.

Mama dan Papa kalut setengah mati sama Doyoung yang tiba-tiba ikut sakit juga kayak gini. Mama mau ke sana jengukin, tapi dilarang Papa. Takutnya ada keributan lagi. Soalnya sekarang keluarganya Doyoung masih sangat jelas marah pada mereka sekeluarga.

Iyalah, kalau misal salah satu anaknya di posisinya Doyoung, Tiffany juga pasti marah. Anaknya sebelumnya sehat-sehat saja sekarang jadi sakit tak wajar kayak gitu.

"Eyang ampun Eyang! Maafin Hunnie sama Kak Suho! Kita kapok Eyang! Hiks Tolong Eyang bantuin Doyoung! Doyoung hiks kenapa?" Sehun menangkup tangannya dan berlutut di depan eyangnya. Dia tak tega lihat Doyoung ikut jadi sekarat kayak tadi.

Suho melakukan hal yang sama. Dia meminta maaf. Sekalian membujuk eyang untuk menyembuhkan Doyoung.

"Anak itu pasti melihat sesuatu yang semestinya tidak dia lihat. Sesuatu pasti telah mengganggunya." eyang berujar serius. Dia menerawang jauh entah kemana dan melihat apa.

"Terus gimana Yah? Kira-kira abis ini Doyoung kenapa? Soalnya tadi dia sempat bangun terus pandangan matanya jadi kosong."

"Jiwanya tak tertahan di sana memang. Tapi entahlah, sesuatu pasti sudah mengganggunya. Ayah harus lihat anaknya langsung buat tahu."

Siwon merasa putus asa untuk satu hal itu. Itu pasti bukan hal yang mudah.

Sedang Tiffany beralih pada Sena yang lagi-lagi menangis dalam tidurnya.

Tiffany menghapus air mata itu dalam diam.

Cepat bangun Sena!

-
-
-
-
-
-
-

"Sena"

Sena yang masih bergetar ketakutan dalam cumbuan Dharma tak bergeming saat suara itu memanggilnya.

"Sena"

Sekali lagi suar itu berseru. Sena mengernyit merasa familiar dengan suara itu. Dia membuka matanya saat merasakan usapan halus di pipinya.

Sangat dekat.

Orang itu memundurkan wajahnya dan Sena bisa melihat wajah itu pada akhirnya.

Sena menganga tak percaya.

Doyoung

Di depannya.

"D-oy"

"Ini aku." Doyoung tersenyum. Sena masih dalam rasa terkejutnya.

Bagaimana bisa?

Seingatnya tadi..

Itu Dharma.

Tapi, Sekarang malah jadi Doyoung yang sedang mendekapnya.

"Hei, tak senang bertemu denganku?"

"K-kamu siapa?" Sena mendorong keras bahu 'Doyoung'. Doyoung terkekeh dan kembali mendekati Sena yang beringsut mundur.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang