🌲 145. Setannya Ada Dua 🌲

1.2K 212 168
                                    

-
-
-
-
-
-
-
Keluarga Cemara
-
-
-
-
-
-
-

Sehun tidak jadi menuruni anak tangga ketika melihat papanya masuk ke dalam rumah dan disambut mama. Sehun diam mengamati.

"Sehun udah baikan?"

"Udah Mas, masuk angin aja kok. Udah aku kerokin."

"Syukurlah.. Soalnya tadi dia kelihatan pucet banget." Siwon berjalan ke sofa diikuti sang istri yang menyimpan tas kerja suaminya di sebelahnya.

Pemandangan ini terlihat normal dan indah. Sehun jadi terlena menikmati momen ayah dan ibunya di bawah sana. Tak sadar Sena berjalan mendekat. Melongok ke bawah melihat apa gerangan yang dilihat Sehun.

Papa mama ternyata.

Tapi pas dia noleh ke Sehun lagi, Sena tercengang melihat Sehun malah menitikkan air mata.

"Kok nangis?"

Sehun mengerjap. Menyadari Sena ada di sebelahnya, mengatakan hal yang membuat Sehun kaget sendiri. Dia juga tidak sadar sejak kapan air matanya netes.

"Ngga ini kelilipan" elaknya sambil menghapus air mata di pipinya.

"Oooh" Sena percaya-percaya saja membuat Sehun lega.

"Mau kemana? Bukannya istirahat." Sehun protes sama Sena yang kayaknya mulai deh pecicilannya.

"Bosen Kak."

Sehun mengira-ngira sekiranya apa yang bisa dia lakukan untuk menghibur adiknya ini. Sepertinya sudah lama juga mereka ngga quality time.

Tapi harus hati-hati memilih aktivitas, jahitan Sena masih belum kering sepenuhnya.

"Mau ngga?"

"Apa?"

Sehun senyum jahil. Membuat Sena punya firasat buruk. "Jalan-jalan sore naik mobil"

Sena menghela napas lega. Sudah suudzon duluan tadi. "Ngga mau muter-muter doang. Capek."

Ngga faedah

"Ntar beli bakso aci di perempatan depan kompleks sana. Mau ndak?"

Dan itu menggoda Sena sekali. "Deal!"

"Kak Suho sama Kak Chanyeol ngga usah diajak." -Sehun

"Deal!"

-
-
-
-
-
-
-

Butuh perjuangan untuk meyakinkan papa dan mama supaya mereka dapat izin keluar. Tapi berkat puppy eyes Sena, Papa luluh. Sehun lekas meluncur membelah jalanan sore ini dengan mobilnya. Bersama Sena yang duduk manis sambil menikmati hawa sore dengan membuka jendela.

Sehun beneran ngajakin dia muter-muter kota. Kurang kerjaan?

Emang.

Tapi ini berhasil membuat mood mereka menjadi baik. Banyak hal yang mereka komentari saat di jalan, mulai dari toko-toko yang baru mereka notis ada di situ, sampai pas lampu merah mereka gibahin mas-mas yang elus-elus dengkul pacarnya.

Maklum jomblo suka sensi lihat yang kayak gitu.

"Kak, ndak mau bakso.." Sena mulai merengek.

"Terus maunya apa? Hm?" Sehun noleh ke Sena sebentar lalu fokus ke jalan lagi.

"Mau gelato"

Jauh banget permintaannya dari bakso.
Yah padahal Sehun lagi pingin banget makan bakso, tapi karena Sehun sayang sama adek ya udah Sehun ngalah.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang