🌲 114. Train to Busan (2)🌲

1.3K 170 63
                                    

Berita meninggalnya seorang penumpang di dalam kereta KTX menuju Busan sudah menyebar. Tentu saja ada penumpang yang mengunggah hal ini di sosial media mereka.
Kabar terbaru, kereta ini akan berhenti dan sudah ada pihak kepolisian yang menanti.

Suasana cukup senyap dari beberapa waktu lalu. Tambah hening ketika mereka melewati sebuah terowongan dimana keadaan menjadi gelap gulita.

Mina mendengar Sena mengerang lirih. Kepala di pangkuannya bergerak kecil. Saat berhasil melewati terowongan dia bisa melihat Sena yang sedang mengerjapkan matanya.

"Sena sadar, Mas." serunya berhasil mengalihkan atensi para pria tampan di sekitarnya kepada Sena.

Sena didudukkan. Suho dengan sigap menahan pergerakan kepala Sena untuk menoleh.

Tak ia izinkan adiknya untuk menilik jenazah pria itu.
"K--kak.." Sena bahkan sampai tremor dan menggigil. Wajahnya pucat.

Astaga!

Benar kata Chanyeol mereka harus segera turun dari kereta ini.

Sehun yang peka, segera beranjak dari duduknya untuk berdiri ditepat belakang Suho pun dengan Chanyeol dan Baekhyu. Mereka mengepung arah pandang Sena dari pria yang tergeletak kaku di lantai sana.

"Se-sek Kak." Sena meremas kemeja Suho menyalurkan rasa sakit di paru-parunya karena tidak berhasil menggapai oksigen.

Suho menyodorkan tangannya pada Sehun yang tadi sudah sedia dengan inhealer Sena. Mina memilih bangkit agar memberi Sena tempat yang lebih lega. Ketiga pria itu pun ikut meregang sedikit. Tapi tetap dalam jarak yang tepat untuk menghalangi pandangan Sena dari pemandangan di belakang sana.

Mereka tak sadar telah menjadi pusat perhatian orang-orang.

"Apa dia sakit?" Dokter tadi mendekat ke gerombolan yang bagi mereka adalah orang asing itu.

"Ya, asmanya kambuh." Baekhyun selalu cepat tanggap menjawab.

"Syukurlah kalian memiliki obat itu." Dokter itu menunjuk tabung yang masih Suho upayakan ke Sena. Sena mulai tenang dan badannya kembali melemas dalam dekapan Chanyeol Suho yang menopangnya.

"Longgarkan sedikit pakaiannya. Apa kalian memiliki minum? Berikan padanya." tutur sang dokter lagi.

Tapi Sena buru-buru menggeleng saat Baekhyun menyodorkan botol mineralnya.

Sena paranoid karena ingat jika pria tadi celaka setelah meminum minumannya.

Sena bersikeras tak mau minum. Membuat mereka akhirnya menjadi maklum atas kekhawatiran Sena yang berlebihan. Padahal sudah jelas ini dari botol yang berbeda dan yeah ini milik Baekhyun pribadi.

"Aku tahu kejadian tadi pasti membuat kita terkejut. Jangan takut! Dan setelah ini mohon kerjasamanya saat polisi menyidik tempat ini." Kali ini dokter itu berbicara pada semua orang.

Sekali lagi mereka melewati sebuah terowongan. Dan tak lama terdengar sebuah teriakan menggema dengan sangat kencangnya.

Sena kini yang terbelalak.

MINA!!!

"LEPASIN!!!"

Sontak semua orang langsung siaga. Mereka terkesiap saat kembali bisa melihat. Seorang gadis sedang ditodong pistol oleh gadis yang lain.

Suho, Baekhyun, Sehun, Chanyeol juga Sena merasa jantungnya lepas dari tempatnya melihat Mina menjadi sandera.

Chanyeol mengeratkan kepalannya. Ternyata gadis itu benar-benar memiliki niat jahat.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang