🌲 126. Demi Yutup🌲

1.9K 198 96
                                    

126
________

_
_
_
_
_
_
_

Keluarga Cemara
_
_
_
_
_
_
_

Siwon yang baru saja keluar dari mobil, memperhatikan mobil Suho yang memasuki halaman rumah dengan serampangan.

Suho keluar lalu membuka pintu belakang. Siwon terkejut melihat anak gadisnya dipapah oleh kakaknya. Ada Kai yang membantu pekerjaan Suho.

"Sena kenapa, Suho?"

Suho menoleh ke sumber suara. Papanya ternyata.
Sambil terus berjalan pun dengan Siwon yang menghampirinya, Suho menjawab pertanyaan papanya.

"Ngga tahu, Pa. Ini aku juga ditelepon Kai."

Siwon menoleh kepada Kai sekarang. Tangannya menggantikan posisi Kai untuk memapah Sena. Anaknya itu sesak napas. Sudah pasti asmanya kambuh.

"Kenapa Kai?"

Dalam keadaan genting itu Siwon tetap menuntut jawab. Kai mengekor di belakang untuk masuk ke dalam rumah.

"Tadi aku ngajak dia main sepeda, Om."

Sena semakin kepayahan dalam mengambil napas. Dia ambruk namun tidak pingsan. Siwon menangkap Sena, lalu dengan mudahnya menggendong anaknya itu. "Suho ambil peralatan medis Papa!"

Suho langsung bergerak mengambilkan apa yang diminta. Kai mengekori Siwon untuk membawa Sena ke kamarnya. Mereka disambut kepanikan Tiffany dan Sehun pula.

Siwon membaringkan Sena di atas kasur. Sambil dibantu istrinya memasangkan inhealer pada Sena.

Siwon menoleh pada Kai. "Ngga mungkin kalau cuma main sepeda, Sena jadi kayak gini Kai. Kamu apain Sena?"

Sehun yang sudah panik semakin tegang. Dia diam saja memperhatikan bagaimana Papa cekatan menolong Sena tapi diselingi omelannya pada Kai.

Kai juga terdiam.

Ini salahnya.

"Kamu pas--"

Ucapan Siwon terhenti saat dia merasakan sebuah tangan menarik tangannya. Begitu dia lihat, itu adalah Sena yang mencengkeram tangannya. Dalam upayanya menghirup obatnya, Sena menggeleng lemah.

Matanya memohon agar ayahnya tak melanjutkan acara memarahi Kai lagi.

Siwon menuruti. Kini dia fokus dalam mengobati Sena.

Sehun yang sudah punya kendali diri, mendekati Kai yang dengan tatapan kosongnya mengamati Sena yang kini malah memangis sesenggukkan di sela kesakitannnya.

Sehun menarik Kai keluar. Mereka berdiri diambang pintu kamar, membiarkan Suho menutup pintu kamar itu saat dirinya lewat sambil menenteng peralatan medis ayahnya.

"Lo apain Sena?" todong Sehun. Tapi dia masih bisa mengatakan ini dengan nada halus meminta penjelasan dengan baik-baik.

"Gue lupa Hun kalo Sena itu punya asma."

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang