🌲 137. Dirampok 🌲

1.1K 201 67
                                    

-
-
-
-
-
-
-
Keluarga Cemara
-
-
-
-
-
-
-

"SEHOOOOOOOON"

Baekhyun mengerahkan tenaganya untuk berteriak sekencang-kencangnya supaya Sehun mendengarnya. Tapi nihil. Malah sekarang suara raungan itu tak terdengar lagi.

Baekhyun, Kai dan saling pandang.

"Kita harus cari bantuan!" kata Kai tidak bisa tenang sama sekali.

"Iya. Salah satu atau dua dari kita harus turun gunung sekarang buat nyari bantuan. Saya akan nyoba buat turun ke bawah sana buat nyari mereka." kata Lay.

"Hah?? Turun?! Ke bawah sana, Bang?!!!" Baekhyun menatap horor Lay.

Lay mengangguk. "Saya bawa peralatan rapling." Lay bangkit.

"Kalian tunggu di sini! Siapa tahu ada petunjuk lagi. Saya mau balik ke anak-anak dulu. Ambil tas." Setelah diangguki oleh Kai dan Baekhyun, Lay berlari menuju dimana Chen, Johnny dan Jaemin berada.

Dia harus cepat. Mereka harus cepat. Lay sangat yakin jika Sena dan Sehun ada di jurang tadi. Jadi bagaimana tadi mereka bisa terperosok jatuh?!

Semoga saja mereka masih bisa tertolong.

-
-
-
-
-
-
-

"Siap?"

Lay mengangguk. Dia sudah memakai peralatan raplingnya. Tali dan Carabiner sudah melekat dipinggangnya. Setelah ini dia akan memanjat menuruni jurang ini.

Chen dan Jaemin adalah orang yang diutus untuk menuju desa lalu mencari bantuan. Tapi akan sangat memakan waktu yang lama jika harus menunggu tim penyelamat tiba. Mereka sudah menempuh perjalanan lebih dari separuh untuk mendaki gunung. Aturan mereka sekarang sudah ada di puncak jika tidak ada musibah seperti ini. Jadi Chen dan Jaemin harus gerak cepat untuk segera sampai di area penduduk.

Ada nyawa yang harus mereka selamatkan.

Bukan cuma satu, tapi empat!

Dan sekarang Lay harus turun untuk mencari keberadaan mereka dulu. Siapa tahu ada yang bisa dia selamatkan sekarang juga.

"Bang, Hati-hati!" Baekhyun ngeri mau tutup mata aja rasanya pas lihat Lay mulai menjejaki pinggiran tanah, siap memulai aksinya. Bahkan badannya sudah condong ke belakang, sedang tangannya membuat gerakan untuk berpegangan pada tali dan satunya mengendalikan carabinernya. Perlahan Lay memanjat turun.

Semuanya tegang.

Lay sudah sampai setengahnya mungkin. Dia sibakkan ujung dahan pohon yang mengganggu lajunya.

Pepohonan di bawah sini sangat lebat. Lay menjelajahkan pandangannya. Tapi dia belum melihat tanda-tanda keberadaan Suho dan adik-adiknya.

Lay terus turun.

"BANG ADA NGGA?" Suara Baekhyun terdengar jelas sampai padanya.

"BELUMMMMM" teriak Lay menjawab itu.

Sedikit lagi, Lay menginjakkan kakinya di tanah. Lay lepasakan kaitannya denga tali.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang