🌲140. Gado-Gado Scene🌲

1.1K 190 86
                                        

-
-
-
-
-
-
-
Keluarga Cemara
-
-
-
-
-
-
-

Semoga sehat selalu buat kita semua! Yok kuat!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga sehat selalu buat kita semua! Yok kuat!

We Are One, EXO SARANGHAJA! 😄
-
-
-
-
-
-
-
-

Sena POV


Kalau ada yang bilang aku itu orang yang selalu nyusahin, kalian tidak salah. Aku juga heran kenapa aku selalu berakhir dengan menyusahkan keluargaku ataupun orang-orang di sekitarku. Seolah nasib baik tak pernah datang padaku. Ini semua gara-gara author! Aku pemeran utama, tapi kenapa nasibku sangat menyedihkan.

Seperti sekarang dimana aku hanya bisa jatuh terduduk saking kagetnya. Di depan sana aku melihat kawanan kodok yang sangat banyak. Mereka besar dan gemuk. Suara khas mereka entah kenapa membuatku ngeri. Dan mereka berkumpul di sana seolah sedang menjaga benda yang berkilauan yang menarik perhatian itu. Mungkin harta karun. Warnanya keemasan. Apa itu benar-benar emas? Sebuah patung kodok seukuran celengan ayam yang biasa kita temui. Dia bahkan memiliki permata hijau di keningnya. Ahh benar-benar indah.

Sesuatu yang tadi membawaku ke sini kembali menunjukkan eksistensinya padaku. Mengambil perhatianku lagi di sela rasa kejutku. Peri itu terbang persis di depanku.

"Ambil patung itu lalu buanglah ke sungai. Itu saja tugasmu." dia berbicara tanpa menggerakkan bibirnya tapi kenapa aku bisa mendengar suaranya itu.

"A-aku takut.." kataku gugup. Aku beringsut mundur ketika aku lihat satu katak loncat ke arahku. Ah untung jaraknya masih jauh.

"Berarti kau tidak mau pulang, ya?"

Aku terbelalak. Jadi..

"Tidak. Bukan aku yang menyesatkan kalian. Tapi aku yang akan menahan kalian untuk terus di sini jika kau tidak melaksanakan janjimu."

"Aku tidak berjanji. Itu tawaranmu! Dan aku bisa membatalkannya." Aku berujar tak terima. Aku  yakin sekarang jika ini adalah hal yang salah tak seharusnya aku lakukan.

Dia..

Dia peri yang jahat.

Tapi..

Bagaimana jika dia memang akan menahan kami di sini terus?!

Kami bisa mati.

"Kau bisa membuat salah satu kakakmu yang menggantikanmu untuk melakukan ini jika kamu mau. Aku hanya butuh patung itu menyingkir. Lalu teman-temanku bisa bebas."

"Hah? Teman-temanmu terkurung di sana?!"

Peri itu mengangguk. Kali ini wajahnya menyorotkan rasa sedih.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang