🥦168. Semur Jengkol 🥦

884 151 140
                                    

-

-

-

-

-

-

-

"Ryujin, kamu jangan main HP terus! Bantuin mama masak sana!"

"Ngga mau ah, Pa... Mager."

Siwon berdecak. Dia lalu meletakkan  ponselnya di atas meja dan mendudukkan dirinya di sofa bersama Ryujin.

Urusan Sena dan Sehun sudah selesai.
Mereka baik-baik saja.

"Pa, Mama bete tuh!" Lapor Ryujin dan ngomongnya lempeng-lempeng aja ngga pake acara bisik-bisik, jadi Stella bisa dengar.

Siwon nengok. Benar saja Stella terlihat cemberut. Dan tak usah ditanya mengapa, Siwon sudah tahu jawabannya.

Ini liburan mereka, tapi Siwon tadi sibuk dengan keluarganya yang lain.

Kali ini Siwon sedang malas menjelaskan ataupun menenangkan, jadi dia memilih untuk diam saja. Sambil mengobrol dengan Ryujin, tak terasa waktu berlalu dengan terasa cepat. Stella mengakhiri acaranya memasak sambil membawa seloyang pie apel untuk mereka.

"Maaf ya..." Hanya itu yang dikatakan Siwon. Dia genggam tangan Stella yang duduk di sebelahnya.

Stella malah mengambil ponsel Siwon yang ditaruh di atas meja, lalu dia masukkan ke saku celananya sendiri.

"No Phone again!"

Ryujin diam-diam mengacungkan jempolnya ke sang mama. Dia juga sebal dengan papanya yang kurang memperhatikan mereka. Selalu menduakan mereka.

Dan di situasi yang sudah cukup panas ini, Ryujin ikut mengompori.

"Pa, Papa sama Mama kapan nikah?"

Stella menengok ke Siwon dengan lugas. "Iya, kapan mas?"

Tak ada ekspresi berarti dari Siwon. Entah apa yang dipikirkan oleh lelaki itu. Ryujin siap membuka mulutnya untuk berkata tapi kalah cepat oleh Siwon yang akhirnya bersuara.

"Setidaknya tunggu sampai aku bisa menikahkan Sena. Setelah itu aku siap dibenci oleh mereka."

Kenapa rasanya hati Ryujin sakit mendengar ucapan ini?

Selalu saja Ryujin tidak pernah diprioritaskan.

-

-

-

-

-

-

-

"Iya, cari siapa ya Dek?"

Seorang bapak-bapak setengah baya yang keluar dari kamar yang diketuk Sehun dan Sena.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang