🌲 43. Sleeping to You 🌲

2.4K 245 117
                                    

Seharian mereka di kamar hotel dengan memanfaatkan waktu untuk benar-benar istirahat.

Makan malam pun mereka memilih untuk diantar ke kamar dan makan bareng di sana.

Semua berjalan normal sampai pada akhirnya Sehun terjaga dari tidurnya di malam hari.

Chanyeol yang tidur di sebelahnya ikut terbangun.

"Kenapa Hun?" Chanyeol yang masih mengantuk mencoba menanyai adiknya itu.

Jam satu malam dan Sehun terbangun secara mendadak.

"Mau pipis?"

Tak ada jawaban. Sehun beranjak dari kasur tanpa menghiraukan Chanyeol.

Chanyeol bingung.

Dia langsung tejaga sepenuhnya ketika Sehun melangkah menuju ke ruang tv.

Chanyeol mengikutinya.

Dan Chanyeol langsung berlari menyambar tubuh Sehun yang sedang menubrukkan kepalanya berulang-ulang di dinding.

"Astaga Hun!" Barulah Chanyeol tahu jika sekarang Sehun tengah terlelap.

Jalan sambil tidur?

Chanyeol melihat ada memar kemerahan sedikit di dahi Sehun.

Dia membawa Sehun untuk kembali menuju kamar tempat tidur mereka.

Seperti kemarin malam, Sehun membuka matanya dengan cepat.

"Hun lo-"

Dan Chanyeol disentakkan oleh Sehun begitu saja sampai pegangan Chanyeol terlepas.

DANGER! SIAGA SATU!

Sehun kumat.

"Sehun lo mau kemana?" Chanyeol bingung antara mau panggil yang lain dulu atau mengikuti Sehun.

Sehun kembali berjalan ke ruang tv, dan di sana Sehun kembali membaringkan tubuhnya di atas lantai.

Anak itu kembali terlelap begitu saja.

Chanyeol tanpa basa-basi langsung membangunkan papanya.

-
-
-
-
-
-
-
Semua terbangun kecuali Sena.

Papa dan Suho yang tiba di TKP langsung menggotong tubuh Sehun untuk kembali ke tempat tidur.

Mama langsung menyelimuti Sehun dan mengelus rambut dan wajahnya.

Anaknya kenapa lagi?

"Tiba-tiba matanya kebuka pas aku bawa balik lagi. Terus dia jalan ke sana lagi dan tiduran di lantai." Jelas Chanyeol.

"Dan dia sebelumnya juga sempet jedotin kepalanya ke tembok, Ma..." adu Chanyeol lagi.

Benar kata Chanyeol, sekarang Tiffany menemukan lebam kemerahan di kening Sehun.

"Ya ampun, Pa.. Ngga sampe benjol tapi merah banget."

"Ambil air sama kain, buat kompres Ma."

Sisa malam itu tak ada yang berani meninggalkan Sehun seorang diri. Mereka bergantian menjaga Sehun.

-
-
-
-
-
-
-

"Kok di plester sih? Emang kenapa Kak?"

Sena meneliti kening Sehun yang dibalut plester.

Sehun menggeleng. "Ngga tahu, bangun-bangun udah kayak gini." Tunjuknya ke keningnya. Dia iseng pegang-pegang dari tadi, sakit ternyata.

Kepalanya juga agak pusing.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang