🌲69. See, ing 🌲

1.7K 216 50
                                    

"Ayo Pa cepet lagi nyetirnya!"

"Ini udah cepet, Ma."

Yang papa omongin itu bener. Saat ini mobil sudah melaju sangat kencang. Sena dan Chanyeol saja sampe keliyengan karena terombang-ambing, Sehun megang erat seatbelt yang dia pakai dan Suho duduk dengan tegang di kursinya.

Papa engga woles banget nyetirnya.

Tapi menurut Mama ini tuh masih kurang. Mereka semua berburu dengan waktu.

Pasalnya mereka baru mendapat telepon kalau eyang kritis. Masuk ugd karena tekanan gulanya naik.

Tanpa pikir panjang dan persiapan seadanya mereka semua melesat ke Yogya.

Harusnya mereka sampai dalam waktu tiga jam. Tapi berkat kemampuan menyetir papa yang agak bar-bar tadi, 2 jam lebih dikit mereka bisa sampai di rumah sakit dimana eyang berada.

Ini sudah jam 10 lebih.

Dan mereka berbondong-bondong menuju UGD. Dan langsung disambut sama Om Donghae. Kakaknya mama.

"Mas, gimana?"

"Masih dipantau, Fan." Ini bentar lagi mau dipindahin ke ICU.

Siwon menenangkan istrinya walaupun dia sama paniknya.

"Berdoa, supaya ayah baik-baik aja."

Dan Tiffany mengangguk.

Lalu menoleh ke belakang untuk mengecek anak-anaknya. Kok dari tadi diam saja.

"Lho, Chanyeol sama Sena mana?"

Siwon noleh dan benar saja, hanya ada Suho dan Sehun yang berdiri lesu di koridor.

"Ke kamar mandi, Ma." jawab Suho.

"Muntah.. Motion sickness mereka kumat." jelasnya lagi.

Hhhh.. Siwon jadi merasa bersalah.

-
-
-
-
-
-
-

Om Donghae sama Mama lagi di dalam nungguin eyang. Sekarang tinggal papa dan anak-anaknya yang duduk di koridor.

Sena ada di tengah-tengah Chanyeol dan Suho. Dia udah ngantuk, mau tidur tapi mata enggak bisa merem. Padahal udah di suruh sandaran di Chanyeol apa Suho. Tapi tetep aja ngga bisa tidur.

Dia ngga suka rumah sakit. Tempat yang menyeramkan menurutnya.

Untung saja sekarang udah ngga bisa lihat.

Beda lagi sama Sehun yang udah pules bergelung di kursi. Satu kursi panjang dia tempati sendiri. Mlungker tidurnya kayak baby dalam perut.

Papa sendiri berdiri di sebelahnya. berdiam diri sambil menjaga anak-anaknya.

"Suho."

"Iya, Pa?"

"Ambilin selimut gih di mobil. Ada dua yang papa simpan di sana. Sekalian bantal. Bisa kalian pakai tidur."

"Ooh iya, Pa." Suho bangkit dan Sena mengamati.

"Kenapa?" tanya Suho pas sadar Sena melihatnya.

"Minum, Kak..."

"Iya, Kakak beliin."

"Sama Soffel sekalian, Kak!" Chanyeol nepuk-nepuk nyamuk yang sebenarnya cuma ada satu dan entah pergi kemana setelah menggigitnya.

Chanyeol tuh ngga suka ya. Digigit nyamuk kayak gini.

"Iya nanti dibeliin."

"Ho, Sekalian beliin kopi ya!"

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang