🌲 166. Liars Remain Liars🌲

999 148 197
                                    

-

-

-

-

-

-

-

Keluarga Cemara

-

-

-

-

-

-


"Mama belum tidur?" Suho mengucek matanya yang setengah terpejam. Dia terbangun mau ambil minum. Haus sekali.

Suho menghampiri mama menyambut uluran tangan halus itu padanya. Dia duduk di sebelah mama.
Televisi saluran tengah malam berisi tayangan uji nyali yang sedang mama tonton. Tadi Suho sempat melihat jam, dan ternyata masih jam setengah dua belas. Masih belum terlalu larut.

"Mama habis kunci pintu. Tadi Chanyeol pamit, dia mau nyusulin Rose.. Ngga ada yang anterin balik, habis ke pesta ulang tahun temannya katanya." Tiffany menerangkan.

Suho yang semual bersandar di sofa langsung menegakkan tubuhnya. "Ma, menurut Mama, Chanyeol sama Rose gimana?"

"Gimana apanya?"

"Direstuin ngga?" Tembak Suho langsung. Karena Suho sangat tahu, Mama sangat menyukai Wendy. Sangat mengharapkan gadis itu jadi menantunya.

"Rose baik. Tapi Mama lebih suka Wendy sih. Jujur Mama pingin mereka balikan."

Tuh kan!

"Wendy bisa lebih dewasa dari Chanyeol. Mama senang kalau Chanyeol ada yang ngelindungin. Kamu tahu kan maksud Mama?"

Suho ngangguk. Chanyeol itu luarnya saja yang sangar, tapi hatinya kayak kaca. Mudah rapuh.

Chanyeol bisa jadi sangat labil. Dan nekat. Ingat saat kejadian pertunangan paksa kemarin?

Chanyeol melukai dirinya sendiri saat marah. Self injuring. Chanyeol didiagnosis memiliki mental illness satu itu. Tapi untung sudah ada penanganan sejak dini. Dan sejauh ini tidak pernah kambuh lagi.

"Tapi kalau Chanyeol memang bahagia sama Rose, Mama juga senang. Siapapun pilihan kalian semua, mama akan terima. Asal kalian bisa bahagia."

Suho tertular senyum lembut mamanya. Yang kata orang-orang senyum itu menurun ke Sehun. Karena saat tersenyum mata mama akan membentuk bulan sabit. Sehun pun.

"Kalau kamu sama Irene gimana?"

Yang ditanya gelagapan. Irene.. Suho jadi gelisah setiap nama itu disebut. Sejak percakapannya dengan Irene di mobil mengenai ajakan Irene memulai semuanya lagi dari awal, Suho jadi galau.

Satu sisi dia tidak percaya begitu saja.

Dan satu sisi lainnya, Suho senang mendengarnya. Dia tergoda dengan harapan indah yang dijanjikan oleh Irene.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang