🌲 129. Bangun!!! Sahur!!!!🌲

1.6K 190 52
                                    

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

"GOLLLLLLLLL"

Chanyeol kecil berteriak senang, lalu berbalik untuk menerjang Suho. Mereka berpelukan.

Sena yang sejak tadi menonton juga ikut terlonjak senang. Sedang Sehun menjadi pihak yang dikalahkan, langsung manyun menekuk wajahnya.

"Gara-gara Papa nih, kita kalah!" sembur Sehun begitu berbalik menghadap papa yang masih berdiri di depan gawang mereka.

"Eheyyyy tadi siapa yang ngga bisa rebut bolanya?" siwon sedang jahil mode on. Tak mau mengalah.

Sehun menggembungkan pipinya, bersidekap dada lalu melengos.

Siwon gemas. Dia cubit pipi itu membuat Sehun memberontak.
Tapi tetap saja dia kalah, sang papa malah mengangkat tubuhnya untuk segera digendong.

"Chanyeol, Suho, ayo masuk! Kalian belum mandi, bau tahu!"

"Mandi bareng yuk Kak!" ajak Chanyeol yang diangguki Suho. Sehun berseru ingin ikut pula.

"Ikuttt" Sena tak mau ketinggalan.

Siwon menurunkan Sehun setelah mereka mencapai serambi rumah, Siwon beralih meraih Sena yang sejak tadi tak lepas memeluk boneka teddy bear pink milinya.

"Tuan putri, mandi sama mama. Ngga boleh ikut, Kakak!" lalu tanpa menunggu, Siwon menggendong Sena masuk ke dalam rumah.

"Ndak mau! Mau mandi sama kakak."
Sena merengek. Melongok ke belakang dimana kakak-kakaknya kini ribut berlarian menuju mereka lalu bergegas menaiki anak tangga terlebih dulu.

"Papa, ndak kerja?" Sena memang anak kecil yang gampang teralih perhatiannya.

"Kan libur, Sayang. Sekolah Sena kan juga libur. Ini hari minggu." terang Siwon sambil mencuri satu kecupan di pipi Sena. Gemas.

Sena lalu mengoceh tentang banyak hal, Siwon menanggapinya dengan semangat. Mereka berjalan menuju ke kamar Siwon dan Tiffany.

"Ma, Ini Sena mandi--in"

Siwon tercenung beberapa detik. Sedang istrinya gelagapan lalu meletakkan ponselnya lagi ke atas nakas.

"Mama mandi~" ujar Sena memecah kecanggungan diantara keduanya.

"Iya Sayang, ayo!"

Seolah mengabaikan Siwon, Tiffany meraih Sena. Mereka memasuki kamar mandi bersama.

Siwon memutus pandangannya ketika pintu kamar mandi itu terputus. Dia berjalan ke meja nakas, mengambil ponselnya.

Membuka password ponselnya dan memejamkan matanya, menghela napas dengan lega.

Pesan itu belum terbaca.

Kembali dia menatap pintu kamar mandi dimana istrinya berada.

Aku harap kau tidak lupa dengan janjimu nanti sore.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Keluarga Cemara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang