🌲92. Oh Life🌲

1.4K 200 77
                                    

"Suho, kamu sudah kirim mobilnya Chanyeol?"

Suho menjauh sedikit untuk berbicara pada papanya melalui telepon. Di belakangnya Sehun kembali menjadi bulan-bulanan Chen dan Baekhyun. Chanyeol juga ikutan godain adiknya itu.

"Sudah Pa. Ini masih di tempatnya Chanyeol."

Terdengar helaan napas di seberang sana. "Pulang gih! Jagain Sena. Jangan ditinggalin lama-lama, ntar kenapa-kenapa. Jangan lupa, ntar anterin Sena terapi, ya?"

"Sip Pa. Ya udah ini Suho pulang dulu."

Selesai menelepon, Suho memanggil Sehun.

"Kita balik dulu ya. Takut Sena kenapa-kenapa kalau ditinggal terlalu lama." Suho bersiap, begitupun dengan Sehun.

Keduanya pamit.

Sesampainya di parkiran, Suho dan Sehun terlihat saling pandang. Cukup sengit memperebutkan siapa yang bakal diboncengin.

Iya, mereka mau naik skupinya Sehun. Tadi Suho berangkat nyetir mobilnya Chanyeol, dan Sehun bawa motornya.

Tapi kini Sehun ngeyel minta dibonceng aja. Males katanya.

"Iya, buruan naik!" Suho memilih mengalah dengan cepat sambil memakai helmnya lalu naik ke motor. Suho memundurkan motornya dengan lancar.

Sehun dengan girang memakai helmnya, tak lupa mengaitkannya supaya aman. Sehun naik ke jok belakang.

"Udah?"

"Dah" sahut Sehun manis ala adek-adek SMA di jemput pacarnya.

Sehun yang santai-santai saja, tak tahu jika Suho di depan sana menyeringai jahil.

Brmmm

Pedal gas di tekan sekencang mungkin, Suho berhasil membuat motornya langsung melaju dengan kencang tanpa aba-aba.

"HUWAAAAAA KAK!!!" jerit Sehun kaget dan reflek pegangan erat ke baju Suho.

Tapi Suho malah semakin mengencangkan laju motornya membelah jalanan.

-
-
-
-
-
-
-
-

Keduanya sampai di rumah dengan selamat. Suho menghentikan motornya di depan rumah mereka yang pintu gerbangnya tertutup.

Sehun turun dengan cepat.

Mukanya lecek karena ditekuk dan terkena angin.

Suho beneran ngga kira-kira bawa motornya, Anjir!

Suho tektawa melihat muka asam Sehun.

"Buka gih gerbangnya!" perintah Suho.

"Ngga mau!" ketus Sehun. Dia malah membuka helmnya dan menyerahkan dengan kasar pada Suho begitu saja. Suho reflek menerimanya, sekalian membuka helmnya dengan cepat.

Sehun sudah jongkok di rumput, persis di sebelah motornya.

Sambil manyun, Sehun mencabuti rumput-rumput itu dengan kesal.

Ngambek.

Suho menghela napasnya.

Kadang dia mikir, Sena dan Sehun itu gendernya sama.

Sehun  lebih parah kalau lagi ngambek.

"Iya-iya, Kakak minta maaf, Hun." colek Suho ke kepala Sehun di bawahnya.

Sehun mendongak. "Sana masuk!" ketus Sehun lagi.

"Kamu ngga ikut masuk?"

Sehun menggeleng. Dia masih marah.
Ngga marah juga sih. Cuma kakinya tuh masih lemes habis diajak kebut-kebutan sama Suho. Baru tahu dia, Suho punya bakat jadi pembalap.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang