🌲82. Old story?🌲

1.6K 203 48
                                    

Tin

Chanyeol buru-buru mengunci pintu pagar kosnya.

Dia mengeratkan jaketnya dan berjalan menuju Chen yang sudah menunggunya di mobil. Pagi buta ini mereka akan ke gunung kidul.

Chanyeol masuk ke mobil dan melepas ranselnya.

"Pagi tuan." sapa Chen.

"Pagi Pak." Chanyeol menjawab sapaan syarat akan gurauan itu. Chen sih ngeyel mau pake mobilnya dia aja.

Puk.

Chanyeol terlonjak dan menoleh ke belakang saat ada yang menepuk bahunya.

"Hai!!"

Baekhyun melambai kepada Chanyeol.

"Anjing! kaget gue." Chanyeol mengelus dadanya. Baekhyun tertawa terbahak sedangkan Chen mulai melajukan mobilnya.

"Ngapain Lo disini? Chen, kok Lo bisa bawa dia."

"Bisalah. Chen kan setia kawan ngga kayak Lo, pergi ngga ngajak-ngajak. Punya masalah juga ngga cerita-cerita." sindir Baekhyun.

Chanyeol tertohok. "Eung, bukan gitu sih Baek.." mendadak tak enak hati sama Baekhyun.

Chen menyela, "Sorry Chan, tapi ada baiknya Baekhyun tahu dan ikut kita ke sana. Kan bagus makin rame yang ikut."

Baekhyun mengangguk menyetujui. "Udah, ngga apa-apa, gue ngga marah kok. Kasihan gue sama Lo, hidup Lo lagi nelangsa, lagian abis ini pasti Lo dimarahin sama Om Siwon juga Bang Suho. Gue ngga mau nambah-nambahin beban." Baekhyun mempuk-puk pundak Chanyeol.

Chanyeol walaupun bar-bar, tapi aslinya hatinya itu lemah lembut. Cengeng seperti kedua adiknya. Tapi dia berusaha buat ngga nangis di depan orang-orang. Makanya dia merasa hatinya terenyuh atas ucapan sederhana Baekhyun.

Dia beruntung punya teman-teman yang baik seperti mereka berdua.

-
-
-
-
-
-
-

"Buru Chan."

Chanyeol segera berjongkok dan mengeluarkan batu emas dari kantung hitam miliknya. Mereka sudah sampai di lokasi. Baekhyun dan Chen berdiri di belakang Chanyeol mengawasi.

"Gue ngerasa ngga enak di sini." ujar Chen sambil mengusap tengkuknya.

Baekhyun berbisik, "jangan ngomong yang macem-macem lho!"

"Aku kembalikan benda ini. Maaf jika aku mengganggu ataupun lancang. Aku mohon jangan ganggu aku dan adikku." ucap chanyeol sambil meletakkan batu itu di tanah yang dia yakini tempat dimana dia menemukan.

"Udah beres, yuk!" Chanyeol berdiri dan menepuk tangannya membersihkan kotoran. Baekhyun adalah orang pertama yang lari kembali ke mobil. Chen menyeret Chanyeol setelahnya.

-
-
-
-
-
-
-

"Uhuk Uhuk aghh." Sena terbangun dari tidur siangnya saat dia merasa gatal dan panas ditenggorokkannya. Dia terus terbatuk. Sena mengambil air minum di atas nakas dan mulai meneguknya cepat.

Perlahan rasa tak nyaman itu mulai mereda. Sena meletakkan kembali gelasnya. Tapi tangannya melesat dan gelas itu jatuh ke lantai dan pecah seketika.

Sena buru-buru bangkit dan memunguti pecahannya. Suho datang dengan cepat saat dia tadi mendengar suara pecahan dari sini. Dia menghentikan Sena dan menyuruh adikya itu duduk kembali di atas tempat tidur. Suho yang melanjutkan memunguti pecahan gelas.

"Kamu mandi dulu sana! Udah sore nih." Suho menoleh sebentar ke Sena. Sena mengangguk mengiyakan tapi tak kunjung berangkat.

Suho mengambi pecahan itu dan memasukkannya ke tong sampah yang ada di dekat meja belajar. Suho duduk di samping adiknya yang kini malah melamun.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang