🌲 44. Ada Apa Dengan Sehun?🌲

2.6K 261 113
                                    

"Di dalem lemari?" papa menghentikan acara memotong rotinya.

Mama langsung duduk di kursinya lagi, tidak jadi beranjak.

"Tidur?"

"Iya ma.. Pa, gimana dong? makin aneh aja Sehun." Suho gusar bukan main.

Kemarin jedotin kepala ke dinding, sekarang masuk ke lemari.

Dan semua dilakukan tanpa sadar.

"Terus sekarang Sehun mana?"

"Di atas Pa, masih tidur. Aku sama Chanyeol bopong dia. Ngga berani bangunin. Takutnya dia bingung atau takut kalau tahu ini."

Papa mengangguk. "Jangan kasih tahu dia dulu."

"Nanti malem, biar Papa yang pantau dia."

-
-
-
-
-
-
-

"Rachel bukan sih semalem?"

Sena duduk di meja belajarnya. Dia merenung memikirkan suara yang di dengarnya semalam.

Seseorang yang minta tolong.

Dari suaranya sih si Rachel.

Lalu untuk apa dia minta tolong ke Sena?

Ngomong-ngomong soal Rachel, kemana dia? Sudah lama tak berjumpa.

Eh berjumpa ding pas di rumah eyang kemarin.

Pas Sehun pingsan.

Tunggu!

Apa ini ada hubungannya sama Willis?

Sena baru sadar jika mereka berdua itu kakak adik dan akhirnya sosok Willis muncul dan merasuki Sehun.

"Ja-jangan-jangan dia masih merasuki Kak Sehun?"

Sena harus melakukan apa?

-
-
-
-
-
-
-

"Dek lo mau kemana?" Chanyeol keluar dari dapur setelah dibuatin jus apel sama mamanya.

Sedang si mama masih berkutat di dapur.

Dia heran melihat Sena yang turun dari tangga sambil tergesa.

"Mau ke rumah Sinbi Kak." Sena menghentikan langkahnya.

"Ngapain?"

"Konsultasi. Soal kak Sehun."

"Gue anter!"

-
-
-
-
-
-
-

Sehun dan Suho duduk berdampingan di atas sofa dan mereka sedang nonton televisi.

Sesekali Suho melirik Sehun yang kini sedang tertawa terpingkal-pingkal menontom spongebob.

Normal kok.

Ini Sehun.

"Suho, Sehun. Pijitin papa gih!" papa keluar dari kamar dan bergabung dengan mereka.

"Boleh, tapi kebab 2 ya Pa!"

Papa memutar matanya malas.

"Sekalian jus nanas?" sahut Suho sambil beranjak ke belakang sofa papanya dan mulai memijat pundak papanya.

"Nah-nah enak tuh Ho! Tekan lagi dong!"

Sehun mendengus.

"Nanath sialan!" Dia masih kebayang-bayang gimana tragedi nanas kemarin.

Papa langsung melotot ke Sehun.

"Papa engga suka ya, kalo ada yang ngomong kasar!" tegas papanya.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang