🌲 103. Tak Karuan🌲

1.5K 183 73
                                    

"Cari Sena?" Sehun membeo mendengar ajakan sosok ghaib yang tiba-tiba saja muncul di depannya.

Willis.

'Dia' mengangguk sambil tersenyum pada Sehun. Lalu satu tangannya terulur pada Sehun yang masih linglung menatapnya.

Antara kaget, takut dan terbujuk.

"Ayo!"

"T-tapi.. ngga boleh sama Eyang." Sehun merengut mengingat peringatan keras dari Eyangnya beberapa jam yang lalu.

"Kan ada aku. Aku akan menolongmu. Sena butuh bantuanmu, Sehun!" Willis dengan tegas meyakinkan.

Sehun jadi galau sekarang.

Willis tampak mengayunkan sekali lagi tangannya yang terbuka, mengajak Sehun sekali lagi.

"Iya ngga nih? Bingung :("

"Kamu tak ingin bertemu, Sena? Aku tahu dia dimana."

"Beneran?"

Sehun terdengar antusias. Dia langsung menegakkan duduknya tak lagi merapat ke tembok. Willis masih menunduk melihatnya, mengangguk ringan menjawab pertanyaan itu.

"Awas ya kalo bohong! Bilangin Papa, nih!" Andai di sini ada Chanyeol atau Suho, pasti mereka sudah menepuk kening mereka mendengar ancaman abal-abal Sehun.

Memang Willis itu Sena? Diancam begitu langsung mengkerut.

"Ayo, Sehun!"

Sehun memantapkan dirinya. Dia perlahan mulai mengulurkan tangannya. Ada ragu menyapa, tapi terlambat, Willis sudah menyambut ulurannya.

Sehun tak sadarkan diri seketika. Dia terlulai di lantai kamar mandi yang dingin. Tepat setelahnya, pintu itu terbuka menampilkan Suho yang panik melihat Sehun pingsan.

-
-
-
-
-
-
-

Sehun membuka matanya. Kali ini pendaratannya terjadi dengan mulus. Dia tak terkapar di tanah seperti ketika perjalanannya dengan Rachel waktu itu.

Sehun malah dengan santainya duduk di sebuah ruangan besar dimana di depannya ada sebuah singgasana. Dan dia langsung berdiri ketika melihat siapa yang duduk di sana.

"KAI?!" Sehun memekik kaget.

Kok Kai bisa nyampe di sini? Perasaan kemarin sukmanya udah balik deh.

"Kai? Siapa Kai?"

"Elo lah! Siapa lagi Bambang!" Sehun berkata keras. Jaraknya dengan 'Kai' cukup jauh.

"Ini dimana? Lho Willis mana?!" Sehun memutar tubuhnya ke kanan ke kiri dan berbalik mencari Willis. Tapi sosok itu tak ada di sini.

Malah sekarang dia mendengar tawa menggelegar dari Kai yang menurut Sehun sedikit aneh. Kai memang nyebelin, tapi tidak menakutkan. Tiba-tiba saja Sehun merasa tak enak.

Dan dia pun baru sadar jika aura di sekelilingnya sangat pekat. Kabut sejak tadi ada di sekitarnya membuat tempat ini jadi menyeramkan.

"Kau mencari dia?" Dan 'Kai' berdiri tapi wujudnya langsung berubah menjadi anak laki-laki berambut blonde yang sejal tadi Sehun cari keberadaannya.

Sehun ditipu!

"K-kamu siapa?!" Sehun mundur, dan sosok mirip 'Kai' itu mendekat.

Laki-laki itu menyeringai.

Sena versi laki-laki ada di sini. Aura mereka hampir sama.

'Kai' alias Dharma kembali mengubah wujudnya ke asalnya. Kini tatapan matanya tajam dan Sehun merasa bergetar diintimidasi seperti itu.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang