-
-
-
-
-
-
-
Ada dimana waktu Tiffany selalu mengalami hal sulit seperti belakangan ini. Itu dua puluh tahun yang lalu. Hari dimana dia akhirnya melihat Siwon dengan wanita lain. Hari dimana untuk pertama kalinya Tiffany merasa dirinya kecewa dengan Siwon. Benci sudah pasti. Tapi cinta tidak bisa melepaskan dia begitu saja. Apalagi dengan kehadiran empat orang anak di hidup mereka yang akhirnya membuat Siwon mengambil keputusan yang benar yakni kembali pada keluarganya.
Tiffany pikir itu semua sudah selesai. Siwon terus bersama mereka tanpa berubah sedikitpun. Sehun yang menjadi saksi sudah kembali ceria, Dan semua anak-anaknya tumbuh dengan baik.
Tiffany merasa hidupnya sempurna.
Tapi dia salah..
Ternyata badai itu tidak pernah selesai. Dia hanya pergi sementara waktu dan datang dengan lebih dahsyat menghancurkan rumah tangganya.
Ada seorang anak yang sudah Siwon dan Stella lahirkan ke dunia ini.
"Lalu kenapa kamu pergi begitu saja waktu itu?" Ucap Tiffany pada Stella yang kini duduk dihadapannya.
Stella yang mencarinya dan meminta agar mereka bertemu. Tiffany yang memiliki sejuta tanya di benaknya tidak menyisakan kesempatan ini. Meski dia harus menahan berbagai gejolak emosi di hatinya saat ini.
Dia bukan malaikat. Dan sabarnya juga sudah habis. Tiffany ingin mengutuk Stella dan Siwon. Ah itu sudah dia lakukan setiap malam saat dia menangis meringkuk sendiri diranjangnya merasakan dingin di atas selimut tempat kosong milik suaminya. Dan pagi hari dia akan berusaha baik-baik saja untuk menjaga mood anak-anaknya.
Semua wanita melakukan hal itu.
Bodoh!
Stella jauh lebih muda. Dia harusnya punya sopan santun pada Tiffany. Tapi mereka ini rival bukan?
Lagipula Stella juga tidak ingin kalah. Dia melipat kedua tangannya lalu menyenderkan punggungnya dengan santai di kursi.
"Jujur aku memang setuju untuk mengakhiri semuanya waktu itu. Aku lulus dan mendapatkan beasiswa ke Australia. Aku bisa mencari pria lain meski aku akan butuh waktu untuk melupakan Siwon. Karena aku benar-benar mencintai dia."
Stella memberi jeda. Mengamati Tiffany yang tak gentar menatap balik dirinya. Wanita ini banyak berubah rupanya. Dulu untuk menemui dirinya saja, Tiffany harus membawa seorang teman.
Hahaha sebenarnya Tiffany ini tipikal wanita lemah dan manja sama persis seperti anaknya, Sena.
"Tapi dua bulan sejak kami putus, akhirnya aku tahu jika aku hamil. Aku sudah akan kembali dan meminta pertanggung jawaban, tapi aku pikir kamu yang lebih membutuhkannya waktu itu. Empat orang anak dan salah satunya pesakitan. Asma Sena pasti membuat kalian frustrasi kan?"
Tiffany mengeratkan kepalan tangannya di bawah meja.
"Lagi pula, aku bukan wanita manja dari kalangan pas-pasan seperti dirimu. Aku dokter dan keluargaku lebih dari mampu menghidupiku dan anakku. Beda dengan dirimu yang hanya anak seorang pensiunan pegawai negeri biasa. Dan aku juga tidak mau repot-repot mengambil hati ayah mertua yang bahkan sampai saat ini masih enggan menerima dirimu sepenuhnya sebagai menantunya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Cemara
FanfictionSuho-Si sulung yang ternistakan Chanyeol-Si tuan muda kekinian Sehun-Pangeran dari negeri antah berantah Sena-Apapun yang Sena mau Papa Mama harus turutin! Cover by: @Alizrobear 😍
