-
-
-
-
-
-
-
THIS STORY IS MINE
DON'T DO PLAGIARISM!
-
-
-
-
-
-
-
Keluarga Cemara
-
-
-
-
-
-
-
"PAPAAAAA"
"Kak Sehun minggir aku ketutupan!"
Chanyeol yang notabene lebih tinggi dari dua adiknya itu langsung mengkondisikan keduanya dengan menahan kepala Sehun dan Sena yang lagi adu sikut. Lalu dia balikkan ke arah depan dengan gampangnya. Tangannya tetap bertumpu di kepala keduanya, seolah jika di lepas mereka akan gelud lagi.
"Wes meneng!" (Udah diem)
Desis Chanyeol.
Di sofa ada mama dan sampingnya ada Suho yang lagi pegang ponsel, mereak lagi video call Papa.
"Itu kalo Sehun sama Sena, ngga bisa diem. Papa matiin lho ini." ancam Papa karena dia juga greget sendiri dari tadi mau ngobrol ngga jadi-jadi cuma perkara Sena sama Sehun rebutan posisi yang enak.
Keduanya langsung kicep. Tapi dilanjut dengan merengut.
"Minal Aidzin Wal Faizin, Pa." Suho memulai acara sungkem online ini.
"Maaf lahir dan batin, Pa Hehe." Chanyeol ikut menyambung sambil sedikit cengengesan.
Banyak salah dia tuh.
"Papa kapan balik?" -Sehun
"Pa Sena juga mau mobil baru, Pa." -Sena.
Semua orang langsung menegur Sena yang nyeleneh sendiri. Sedang Papa Siwon tertawa kali ini.
"Kenapa Sayang? Kok tiba-tiba banget minta mobil?"
"Pingin~ Masa cuma Sena yang ngga punya kendaraan. Kak Sehun aja dapet mobil sport. Ya boleh ya, Pa~ Plisss!!!" Sena sudah mohon-mohon lho ini. Berharap Papa luluh.
"Jangan Pa! Nanti Sena kelayapan terus kalo punya mobil sendiri." Sela Suho
"Ishhh engga!"
"Iya, ngga usah Pa.. Kita selalu sedia kok nganterin nih bocah satu." Chanyeol menambahkan dan diangguki Sehun.
"Jangankan nyetir mobil, Adek nyetit bom-bom car aja nabrak mulu. Udah paling bener dia kita anterin aja, Pa. Kalau mau sih itu skupi Hunnie aja buat dia." ucap Sehun yang pada akhirnya diiyakan Papa apalagi Mama.
"TAU AH BETE!!!" Sena langsung ngambek. Dia melenggang begitu saja meninggalkan ruang tengah, tak peduli oleh seruan-seruan lainnya.
"Oalaa bocah!" Chanyeol geleng-geleng kepala.
Sehun kini dengan leluasa mencondongkan dirinya ke layar ponsel sambil bertumpu pada pinggiran sofa yang kini jadi lega karena ngga ada Sena.
"Ngga usah dipikirin, Pa. Adek mah gitu kalau ngga nangis yang ngambek. Gitu aja terus hidupnya." nyinyir Sehun.
Tapi kendati demikian malah membuat Siwon menjadi tak enak hati di seberang sana. Dia tak suka jika anak-anaknya uring-uringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Cemara
أدب الهواةSuho-Si sulung yang ternistakan Chanyeol-Si tuan muda kekinian Sehun-Pangeran dari negeri antah berantah Sena-Apapun yang Sena mau Papa Mama harus turutin! Cover by: @Alizrobear 😍
