🌲 131. Maghrib Itu, 😦🌲

1.9K 213 130
                                    

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Keluarga Cemara
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Tiga kakak laki-laki milik Sena mematung mendengar ucapan adik mereka. Rahasia yang selama ini mereka sembunyikan terbongkar dengan entah bagaimana caranya. Sena, gadis itu terlihat sangat kecewa.

"Aku ngga suka dibohongin."

"Sena bukan gitu maksud kita." Sehun berlutut di depan Sena yang masih duduk di sofa. Tapi Sena lagi-lagi melengos.

"Kita terpaksa ngelakuin itu. Itu kemauan Doyoung sendiri." jelasnya.

Apa dia bilang?
Jika ide menyembunyikan ini dari Sena bukan sesuatu yg baik.

"Seenggaknya kalau kalian bilang dari awal, aku bisa minta maaf sama Doyoung." ucap Sena dengan melas sarat akan penyesalan.

"Gimana kabar dia? Aku juga ngga tahu, Kak.." Sena mulai parau.

"Dia udah mutus semua kontak. Sekarang aku bisa apa? Aku bener-bener khawatir sama dia. Ini bener-bener nyiksa perasaan sama pikiranku, Kak." Sena menghapus air matanya dia menurut tak menolak saat Sehun mendekapnya, mengizinkan Sena meminjam bahunya.

"Pantas kalo orang tuanya itu benci sama aku. Gimana kita mau direstui, kalo nyatanya aku cuma bisa bawa sial buat Doyoung."

"Sebenernya apa sih yang salah sama aku?! Kenapa aku cuma bisa nyusahin orang-orang di sekitar aku?! Kenapa aku selalu bawa sial?!"

"SENA!"

Suho menyentak Sena. Buru-buru dia tahan adiknya itu yang mulai meracau tak jelas. Jangan sampai Sena semakin menjadi. Tak baik jika asmanya kambuh lagi sekarang.

Chanyeol sudah kocar-kacir mencari persediaan obat asma Sena jika memang diperlukan. Sehun masih terus memeluknya, membiarkan dirinya menjadi sandaran Sena sekarang.

"Kamu ngga boleh ngomong kayak gitu!" Suho berusaha meluruskan pikiran Sena yang kalut.

"Ngga ada yang salah sama diri kamu. Istighfar, Na!"

"Kak, mending kasih minum dulu dia." usul Chanyeol yang malah diprotes Sehun. "Kan puasa, Kak."

"Dibatalin! Ngga liat Sena udah linglung gitu?!"

Sehun menunduk mencoba menilik wajah Sena yang benar saja sudah mulai terlihat kosong.

"SENA JANGAN SAMPE KESURUPAN!"

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

"Misi, Bang Suho, Chanyeol, Sehun, Sena, main yuk!~"

Ini sudah sekitar tiga kalinya Baekhyun berseru, tapi belum juga ada yang membuka. Baekhyun menghela napas, sebelum dia ancang-ancang untuk, "CHANYEOLLLL BUKA PINTUNYA WOY!"

Lalu dilanjut dengan memanggil-manggil nama yang lain dari para penghuninya.

Tak lama pintu terbuka.

Baekhyun sudah girang tapi dia kembali dibuat keki karena kini Sehun yang membukakan pintu malah menutup pintunya dengan cepat.

"HU--"

"BANG BAEK NGAPAIN KE SINI?!"
teriak Sehun dari dalam rumah.

"ANTER MAKANAN, MAU NGGA?!" Baekhyun menimpali dengan berteriak pula.

"MAU!!! TARO SITU AJA NTAR HUNNIE AMBIL, BANG "

Anjirlah TT_TT

Tapi tak urung Baekhyun menuruti perintah Sehun. Dia taruh dilantai satu rantang besar yang isinya itu nasi kuning. Mami buat khusus karena hari ini adalah hari ulang tahun Baekhyun. Syukuran gitu ceritanya. Walaupun agak ngga cocok sih buat buka puasa nanti, tapi masakan maminya itu pasti tidak mengecewakan.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang