🌲 122. Rachel is Back 🌲

1.4K 191 62
                                    

122
_________

-
-
-
-
-
-
-

Keluarga Cemara
-
-
-
-
-
-
-

"NGGA BOHONG, MA.. SUMPAH SEHUN LIAT ANAK KECIL DI SITU TADI!"

Sehun panik. Ini mama sama Chanyeol masih ngga percaya sama yang dia bilang.

SEHUN HABIS LIHAT PENAMPAKAN!

Sebenarnya mama dan Chanyeol dalam hati masing-masing percaya-percaya saja, secara rumah mereka ini kan memang banyak penunggunya. Yang paling legendaris ya itu tadi anak kecil yang disebut Sehun.

Panggil saja Rachel.

"Kok Lo bisa lihat sih?" ini yang menjadi sebab kesangsian Chanyeol atas pernyataan Sehun tadi.

Sehun terpekur. "Ini bukan kali pertamanya lho, Kak, Sehun bisa lihat Rachel." aku Sehun yang kalau dia tidak salah ingat sudah dua kali ini dia ditampaki Rachel.

Pertama dulu pas di kamar mandi kamarnya.

Kedua, ya sekarang.

"Sehun.." mama memegang pundak Sehun agar menghadapnya.

"Jangan dibahas lagi ya?"

"....."

"....."

"T--tapi Ma itu."

"Iya Mama percaya yang kamu lihat tadi itu beneran Rachel. Justru itu, jangan dibahas lagi, oke?" Ini terdengar seperti permohonan daripada perintah.

"Biasanya kalau dia muncul itu bukan suatu pertanda yang baik. Jadi tolong abaikan saja dia. Jangan kamu ladeni!"

Mama menoleh ke Chanyeol. "Jangan bilang ke yang lain juga soal ini. Terutama papa kalian. Mama ngga mau hal ini membuat keributan lagi."

Sehun dan Chanyeol mengangguk. Meski Sehun masih kepikiran, tapi yang diomongin mamanya tadi itu benar.

Biasanya kehadiran Rachel itu malah memancing masalah baru kalau terus ditelusuri.

Tapi Sehun tidak bisa tenang sekarang.
Sudah sejak lama, Rachel tak menampakkan diri ke saudara-saudaranya. Hidup mereka sudah jauh dari kata mistis. Lalu apa sekarang semuanya akan kembali berubah lagi?

Sehun ngga mau.

Sehun ngga mau pokoknya!

Tapi..

Deg!

Ingatan Sehun langsung tertuju pada sosok yang sudah lama menghilang juga.

Willis.

Di--dia kemana?

-
-
-
-
-
-
-

Hai, apa kabar?
Semoga kamu baik dan
akan selalu baik.
Tapi asal kamu tahu, ada hati yang sedang tak baik yang selalu menunggu kabar darimu.
Mungkin kamu sibuk.
Mungkin kamu jenuh.
Mungkin juga kamu lupa.
Ngga enak lho digantung.
Iya, ngga enak.
Semua serba ngga nyaman.
Aku khawatir, takutnya kamu sakit. Tapi di satu sisi malah timbul curiga kamu lagi asyik sama yang lain.
Aku rindu.. aku udah berusaha nyari kamu. Tapi kamu ngga ada usaha buat bales pesanku satu pun.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang