🌲 Special Chapter's Chanyeol 🌲

840 153 71
                                        

-
-
-
-
-
-
-
Keluarga Cemara
-
-
-
-
-
-
-

Yang dilakukan oleh Chanyeol hanyalah membuang napasnya kasar berkali-kali. Sesekali dia melirik jam tangannya atau menoleh ke arah pintu gerbang sekolah berharap dua adiknya segera muncul. Jari-jarinya berhenti mengetuk-ngetuk setir mobil. Chanyeol memutuskan untuk turun.

Bersamaan dengan bunyi bel tanda jam pelajaran usai, Chanyeol menyeringai tipis.

Blam

Pintu mobil tertutup dilanjut dengan dirinya yang bersandar di sana sambil besedekap. Keningnya berkerut, dan Chanyeol membuang pandangan ke tanah tak ingin menghiraukan sekitar.

Katakan saja jika sekarang Chanyeol sedang tebar pesona. Dan itu berhasil. Para siswa perempuan yang baru saja keluar dari sekolah, berlomba untuk hilir mudik di sekitar Chanyeol. Ada yang memekik tertahan, ada yang bisik-bisik heboh dengan teman-temannya, dan ada pula yang sekedar curi-curi pandang tapi berakhir dengan tersipu ketika tak sengaja Chanyeol menoleh ke arahnya.

Sampai akhirnya, pandangan Chanyeol teralih pada seorang siswa yang baru saja keluar dari pintu gerbang mengendarai motor matic scoopy hitam miliknya. Dia melewati Chanyeol begitu saja. Chanyeol menegakkan tubuhnya. Mengikuti laju motor yang dikendarai gadis tadi hingga dia benar-benar menjauh dari jangkauan mata.

"Seulgi kan?"

Chanyeol heran. Pasalnya dia cukup familiar dengan wajah itu. Tapi karena sudah lama tak bertemu, Chanyeol jadi sangsi juga. Pangling.

"Bukan deh kayaknya." Tak acuhnya.

Dia lanjut berbicara sendiri. "Seulgi kan gendut." lalu dia lanjut terkekeh.

Chanyeol teralih ketika mendengar suara familiar, dan aura-aura yang sangat tidak asing.

Sena dan Sehun.

Dua anak itu jalan mendekat dengan ributnya. Sehun doang sih yang ribut. Sena hanya diam mengikuti. Malah terkesan jalannya diseret sama Sehun.

"Kak, ayo cepet balik!" kata Sehun yang kelihatannya itu sedang panik.

"Kenapa?" Kenapa kok buru-buru maksudnya.

"Sena aneh nih."

"Hah?" Chanyeol reflek noleh ke Sena. Adiknya itu malah kelihatan linglung tapi yang luput dari Chanyeol adalah Sena yang melirik ke Sehun kesal.

Dan dikode Sehun supaya Sena nurut dan segera memulai akting yang tadi sudah mereka -Sehun- rencanakan.

Chanyeol sudah sibuk memeriksa keadaan Sena, menempelkan tangannya ke dahi dan pipi Sena. Tapi dia rasa tidak panas. "Ngga demam.. Kamu kenapa?" Chanyeol tanya dengan khawatir pasalnya kini Sena memulai aktingnya dengan menunjukkan gelagat yang meresahkan.

Dia berpura-pura membuat dirinya lemas dan pusing. Memegang kepalanya dan membuat gesture seolah dunia di sekitarnya berputar.

"Pusing..." -Sena

"A--Anemianya kambuh kak! Tadi aja pingsan pas jam olahraga." -Sehun

"Ya ampun! Ya udah yuk pulang!" Chanyeol buru-buru menggiring adiknya itu masuk ke dalam mobil. Tapi Sehun tak ikut masuk. Dia menahan Chanyeol dengan perkataannya.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang