🌲 37. Lebaran Day🌲

2.1K 237 146
                                    

Sudah dua hari mereka mudik, dan akhirnya setelah sebulan penuh lamanya akhirnya sekarang lebaran.

Saatnya sungkem.

"Mamaaaaa maafin Sehun yaa, Sehun sering bikin repot mama. Bangunin mama tengah malam terus minta dibuatin susu."

Sehun sungkem dipangkuan mamanya sambil nangis-nangis bombay.

Tiga saudaranya yang antri dibelakangnya kompak muter bola mata mereka. Jengah sama sikap lebay Sehun.

"Papaaaaaa maafin Sehun kalo sering bikin pusing sama minta motor sport terus hiks tapi kalau dibeliin beneran engga apa-apa sih, Sehun terima kok hiks..."

Papa langsung jawab, "Siapa juga yang mau beliin sih Hun. Udah kamu pake skupi aja! Lebih aman." Papa mengusap surai Sehun.

Sehun cemberut.

Gagal lagi!

"Mama Papa Sena minta maaf ya.. Maaf masih suka nangis dan manja."

"Kalo engga cengeng bukan Sena namanya emang."

"Ih Mama kok diperjelas sih!"

"Udah-udah gantian!" Chanyeol mendorong tubuh Sena untuk menyingkir.

"Pa, Ma, maafin Chanyeol yaa~! Maaf juga udah sering bikin nangis adek-adek."

"Wuuuuuu"

"Nakal!"

"Adawwwwww"

Chanyeol digebukin sama Sehun dan Sena yang berdiri dibelakangnya.

Papa mama enggak mau misah. Dibiarin aja.

Sekarang giliran Suho. Dia menekuk kedua kakinya dan mendekat, siap sungkem ke mama papa.

"Ma, maafin Suho ya.. Belum bisa bikin Mama bahagia. Maafin Suho juga ya Pa, belum bisa jadi laki-laki hebat kayak Papa..."

Mama sama papa tersenyum, entah kenapa permintaan maaf Suho ini lebih mengena di hati mereka. Tanpa saling diucap pun mereka berdua tahu, jika Suho meminta maaf karena belum bisa membawa calon pendamping untuk diperkenalkan ke orang tuanya.

"Ngga apa-apa.. Suho itu anak baik, makasih ya udah bantuin papa mama jagain adik-adik." Biarlah! toh dengan begini keluarga mereka masih tetap utuh dengan empat orang anak mereka lebih lama lagi.

"Ga papa le, Kita selalu bangga dan sayang sama kalian semua."

Mendadak suasana kok jadi mello ya..

Sena mengusap setitik air mata di pelupuk matanya.

Semoga saja keluarga mereka bisa kumpul dan akur seperti ini terus.

Doanya dalam hati.

Chanyeol menyenggol perut Sehun supaya adiknya itu engga jadi mewek lagi.

Pusing lah denger Sehun nangis mulu.

"By the way, eyang kemana?"

"Iya ya? Kok dari tadi engga keluar-keluar. Masih di kamar kali."

"Ya udah anak-anak, yuk samperin sekalian sungkem bareng-bareng."

Papa berdiri dan memimpin jalan menuju kamar eyang mereka. Tapi belum sampai kamar, mereka sudah melihat eyang yang duduk anteng di meja makan sambil makan lontong opor featuring rendang.

"Ya Salam malah makan ih si Eyang!" Chanyeol nyeletuk bikin eyang noleh ke mereka.

Lalu senyum.

"Mrene a le.. Mangan ta?"

Mereka semua mendekat dan duduk di kursi masing-masing.

"Ampun Ayah ditungguin lho, ternyata asyik makan."

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang